السلام عليكم ورحمة
الله وبركاته
الله أكبر الله أكبر
الله أكبر الله .....
لا اله الا الله و الله
أكبر...
الله أكبر و لله الحمد
إِنَّ اْلحَمْدَ لِلَّهِ
نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ ونستغفره ونستهديه و نتوب اليه ونعوذ بالله من شرور
أنفسنا ومن سيئات أعمالنا من يهدى الله فلا مضل له ومن يضلله فلا هادي له, أشهد أن
لاإله إلا الله وأشهد أن محمدا عبده ورسوله, اللهم صلى على محمد وعلى اله وصحبه
ومن تبعهم بإحسان إلي يوم الدين
أما بعد, قال تعالى فى
القران الكريم, أعوذ بالله من الشيطان الرجيم...
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم
مُّسْلِمُونَ (ال عمرن: 102)
يَا أَيُّهَا النَّاسُ
اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا
زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاء وَاتَّقُواْ اللّهَ
الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً
(النساء: 1)
ياأيها الذين امنوا
اتقوا الله وقولوا قولا سديدا يصلح لكم أعمالكم ويغفر لكم ذنوبكم ومن يطع الله
وؤسوله فقد فاز فوزا عظيما
أما بعد
قال رسول الله صلى الله
عليه وسلم : فإن أصدق الحديث كتاب الله وخير الهدي هدي محمد صلى الله عليه وسلم
وشر الأمور محدثتها وكل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة وفي رواية أبى داود وكل ضلالة
فى النار
Alhamdulillah, selesai sudah tugas
kita melaksanakan salah satu dari rukun islam. shiyam di bulan ramadhan. Kita
isi detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam dengan melakukan shouwwam,
berlapar-lapar di siang hari. Qawwam, kita bertarawih di malam hari.
Bertilawah, saya yakin ada diantara yang hadir pada acara shalat ied ini yang
paling tidak bisa khatam dua kali dalam sebulan. Bahkan tiga kali bahkan empat
kali bahkan lima kali, bahkan sepuluh kali bahkan tigapuluh kali seperti
khalifah Utsman radhiyallaahu anhu. Satu-satunya laki-laki di dunia yang
pernah diambil menantu oleh seorang nabi sampai dua kali. Dinikahkan oleh
rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dengan putri beliau dari
Khadijah binti khuwailid radhiyallahu anha.
Ketika ruqayyah wafat disaat
rasulullah bersama pasukan beliau 313 berada di badar. Sekitar 70 KM ke arah
barat daya dari kota Madinah. Utsman bin Affan yang sudah bersiap-siap dengan
tombak dan kudanya, dengan pedang dan tamengnya. Perisai di tangan kirinya.
Apa kata Rasulullah? “Utsman kamu
tidak usah ikut maju ke medan perang, kamu urus istri kamu. Dan persiapan yang
kamu persiapkan dicatat oleh Allah Subhanahu
wa ta’ala sebagai seorang yang berangkat jihad.
Utsman bin Affan, Khalifah yang
menggantikan Umar bin Khattab radhiyallahu anhu. Seorang penguasa yang
wilayah kekuasaannya terbentang sejak Afrika Utara, Aljazair, Chad, Tunisia,
Libiya, Mesir, Sudan, Libanon, Syiria, Yordania, Palestina, Saudi Arabia,
Yaman, Oman, Kuwait, abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Iraq, Iran dan bekas jajahan
Uni Soviet di asia tengah berada di tangannya, berada di pertanggung jawabannya
kepada Allah. Sadar akan beratnya tanggung jawabnya sebagai seorang pemimpin,
begitu masuk bulan ramadhan dia khatamkan satu hari satu kali khatam sejak dari
surat al-Fatihah, al-Baqarah, Ali Imran, an-Nisa’, al-Maidah, al-An’am,
al-A’raf, al-Anfal, at-Taubah, Yunus, Huud, Yusuf, ar-Ra’du, Ibrahim, sampai
qul a’uudzu birobbil falaq dan qul ‘auudzu birobbin naas.
Mudah-mudahan suatu ketika Allah
berikan kesempatan kepada kita untuk mencontoh Utsman bin Affan barang satu
hari bisa menghatamkan al-Qur’an sekali khatam baik di bulan ramadhan atau
ketika kita berada di tanah suci haramaini, madinah al-Munawwarah dan Makkah
al-Mukarromah.
Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu
akbar. Laa ilaaha illallah huwallahu akbar. Allahu akbaar walillahil hamd.
Kita isi ramadhan selain dengan
shalat tarawih dan tilawatul qur’an. Kita jaga agar mulut kita senantiasa
terhindar dari ucapan-ucapan dusta bahkan borok, apalagi jorok. Kita usahakan
agar telinga kita tidak pernah mendengar kecuali dzikrullah. Kita jaga
mata kita agar tidak melihat sesuatu yang dilarang oleh Allah. Bahkan yang
tidak kalah pentingnya kita jaga agar setiap teguk air yang kita minum di waktu
iftar berbuka puasa, di waktu sahur menjelang subuh, setiap tetes air yang
membasahi bibir kita. Agar setiap suap nasi yang masuk ke dalam perut kita.
Betul-betul kita seleksi, betul-betul kita kontrol. Sehingga tidak ada setetes
airpun dan satu butir nasipun yang masuk ke dalam tubuh kita kecuali air tadi
adalah air yang halalan thayyiba dan makanan tadi makanan yang halalan
thayyiba.
Lebih dari itu pakaian kita, baju
kita, sarung kita, celana kita, peci yang kita pergunakan untuk shalat, sajadah
yang kita bentangkan di depan tempat kita berdiri untuk takbirotul ikhrom,
betul-betul kita beli dengan uang yang benar-benar halal keluar dari keringat
yang tidak merugikan orang lain dengan cara yang tidak benar, serta sebaliknya
tidak menguntungkan orang lain dengan cara yang tidak benar.
Perabot rumah tangga kita meja dan
kursi kita, kamar makan kita, tempat tidur kita, bantal kita, seperai kita,
guling kita, dapur kita, kulkas kita, mesin cuci kita, semuanya betul-betul
kita beli dengan kesadaran bahwa saya seorang muslim.
rasulullah dalam sebuah hadits yang
diriwayatkan oleh muslim, begitu juga yang diriwayatkan oleh imam Ahmad bin
Hambal mengingatkan,
إِنَّ اللهَ تَعَالَى
طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّباً، وَإِنَّ اللهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِيْنَ
بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِيْنَ فَقَالَ تَعَالَى : يَا
أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحاً إني
بما تعملون عليم
“Allah adalah thayyib, Allah adalah dzat yang maha indah, yang
Maha bagus yang tidak menerima amal siapapun sebesar apa wujudnya, sebesar apa manfaatnya
kecuali amal tadi berasal dari amal yang dia peroleh dengan jerih-payah tanpa
sedikitpun terbawa disana nilai-nilai bahkan unsur-unsur yang haram.
Surat Al-Mukminun ayat 51 yang telah
saya bacakan tadi mengingatkan, “wahai para rasul sejak bani adam alaihissalam
sampai nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, kuluu min
thayyibati, makanlah oleh kalian makanan yang halal wa’malu shalihan
dan kemudian beramal shalihlah kalian.
Para mufassir menerangkan sebesar
apapun amalan kita, sebesar apa manfaat yang diraih oleh orang banyak, kalau
amal yang kita lakukan tadi ada didalamnya sedikit unsur yang haram. Allah subhanahu
wa ta’ala tidak menerima amalan kita termasuk dengan qiyamul lail kita yang
panjang, tilawah kita yang lama, infak kita untuk kepentingan masjid, untuk
kepentingan pendidikan-pendidikan islam, untuk kepentingan masyarakat banyak
kalau didalamnya ada unsur yang haram, kata imam sufyan ats-tsauri,
“orang yang ingin membersihkan dosa
dengan melakukan amal sholeh yang terdiri di dalamnya unsur-unsur keharaman
sama dengan orang yang membersihkan pakaian kotor karena najis, pakaian yang
kotor dengan najis itu dia bersihkan dengan air kencing.”
Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu
akbar. Laa ilaaha illallah huwallahu akbar. Allahu akbaar walillahil hamd.
Konon seorang tabi’in bernama
Muhammad ibnu sirin, dia adalah murid kesayangan Anas bin Malik. Anas bin Malik
adalah seorang pembantu sekaligus murid kesayangan Rasulullah Muhammad shallallahu
alaihi wa sallam. Sebagai seorang yang diperintahkan Allah untuk bekerja.
Dia meminjam uang kepada seseorang tanpa Bunga.
Uang tadi dia pergunakan untuk
membeli minyak Zaitun satu druum besar. Untuk membawanya saja harus diangkut
dengan unta. Sekali lagi dia membelinya dengan uang panas. Artinya bukan dengan
waktu yang dia miliki sendiri. sampai rumah dia akan ambil minyak itu
sedikit-sedikit. Dia masukkan kedalam botol, Perkilo mungkin, setengah liter
mungkin dan seterusnya.
Begitu drum itu dia buka dia bisa
melihat didasar minyak zaitun sesuatu yang mencurigakan berwarna hitam. Tetapi
dia tidak tahu apa itu wujudnya. Dia ambil kayu panjang dia masukakan kedalam,
dia ambil pelan-pelan dengan kayu tadi. Setelah sampai diatas, “inna lillahi wa
inna ilaihi rojiun” bangkai tikus. Dan bangkai itu najis berarti minyak satu
drum ini ikut najis.
Kalau ini saya jual berarti saya
menjual barang yang najis, mengugkapkan bahwa sekian puluh orang bahkan mungkin
sekian ratus orang bahkan sekian ribu orang akan terkena dosa, yang dosa tadi
akan ditimpakan oleh Allah subhanhu wa ta’ala kepada kita. Kepada
penjualnya. Kepada Muhammad bin Sirin rahimahullah.
Ikwanu fieddin arsyada kumullah
Kalau Muhammad Bin Sirin itu kita,
kita akan bawa minyak tadi kepada penjual. Kita akan berika kepada dia. “saya
tidak membeli minyak zaitun yang didalamnya ada bangkai tikusnya, tolong kamu
ganti”. Selesai.
Tetapi ini bukan watak seorang tabi’in,
bukan watak seorang murid Anas bin Malik. Bukan watak murid orang yang pernah
menjadi murid Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Kalau satu driim
minnyak ini saya kembalikan kepada pedagang, kemudian oleh dia tikusnya
diambil, dan dibuang, kemudian dia jual, apa saya juga tidak ikut berdosa. Apa
saya tidak ikut berdosa, kalau minyak ini saya kembalikan kepada pedagang
kemudian si pedagang menjual kembali kepada orang lain.
Agar saya tidak berdosa dia gali
tanah dalam-dalam, dia tuangkan minyak satu drim yang dia beli dengan uang hutangan.
Untuk menyelamatkan diri dari ini. Akhirnya berlakulah sesuatu yang merupakan
yang pada dasarnya merupakan sunnatullah.
Si pemilik uang menagih uang yang
telah dia janjikan. Muhammad bin sirin tidak mampu mengembalikan. Akhirnya
diperkarakan ke polisi. Polisi membawa kepengadilan dan masuklah Muhammad bin
sirin seperti kepala desa pabelan kedalam penjara hanya kasusnya kasus
keperdataan karena dia tidak bisa mengembalikan uang.
Allah mencintai Muhammad ibn sirin.
Allah ingin menguji sampai dimana kekuatan iman dia.
إٍذَا أَحَبَّ اللهُ عَبْدًا
إِبْتَلَاهُ، إٍنَّ عَضْمَ اْلجَزَاءِ مَعَ عَضْمَ اْلبَلَاءِ
Apa bila Allah mencintai seorang
hamba termasuk
mudah-mudahan kita semua ibtalahh, Allah akan menguji dia. Semakin besar
kecintaan Allah kepada seorang hamba semakin besar ujian yang diberikan
kepadanya.
Nabi Ibrohim diperintah untuk
menyembelih putra beliau ini ujian. Nabi yusuf dijebloskan ke penjara
bertahun-tahun ini ujian. Nabi Ibrohim dibakar oleh rakyat satu Negara ini
ujian. Rasulullah terusir dari kota makkah ke madinah ini ujian. Semakin besar
kecintaan Allah kepada manusia semakin besar ujian yang diberikan Allah kepada
mereka.
Tidak ada orang yang lebih dicintai
oleh Allah dibandingkan dengan para nabi dan para rasul. Darisana ujian yang
diberikan Allah kepada para Nabi dan para rasul lebih berat dibandingkan ujian
yang diberikan kepada manusia yang ada dimana saja dan siapa saja itu karena
kekuatan iman yang berada dalam benak dan hati mereka masing-masing.
Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu
akbar. Laa ilaaha illallah huwallahu akbar. Allahu akbaar walillahil hamd.
Ukuran diterimanya amal seseorang.
Atau ditolaknya amal seseorang salah satu diantaranya amal tadi dia lakukan
dengan usaha yang menghasilkan harta yang halal atau tidak.
لَأَنْ يَمْلأَ
أَحَدُكُمْ فَمَّهُ بِالْتُّرَابِ خَيْرٌ أَنْ يَمْلأَ بِالْحَرَامِ
Kata sahabat Abu Hurairoh radhiyallahu
anhu, lebih baik kalian memasukkan tanah, memasukkan batu krikil ke mulut
kalian. Astaghfirullahal adzim. Lebih baik kalian masukkan tanah,
masukkan lumpur, masukkan tanah liat kedalam mulut kalian. daripada kalian
masukkan makanan yang haram ke dalam mulut kalian.
أَيُّمَا لَحْمٍ نَبَتَ
مِنَ الْسُحْتِ وَالْرِّباَ فَالْنَّارُ أَوْلَى بِهِ
“Daging yang tumbuh dari makanan yang haram
dan riba, tempat yang paling pas di dalam neraka.”
و أيما عبد لا يقذف
لقمة الحرام في جوفه ما تقبل منه أربعين يوما
Apabila ada seseorang memasukkan satu
kerat makanan haram, satu teguk minuman haram ke dalam mulutnya, empat puluh
hari empat puluh malam do’annya tidak akan diterima oleh Allah subhanahu wa
ta’ala.
Logikanya, matematikanya apabila ada
seorang manusia muslim yang empat puluh hari sekali, yang empat puluh hari
sekali memasukkan satu kerat makanan haram, memasukkan satu teguk minuman haram
ke dalam mulutnya, tuula umrih. Sepanjang hidup, hatta zurtumul
maqabir. Sampai masuk ke liang kubur
tangisannya dimalam hari. Berjalan kakinya ke masjid lima kali sehari. Bacaan
al-Qur’annya infaqnya. Amal-amal sholeh lainnya samasekali tidak akan diterima
oleh Allah subhanahu wa ta’ala. kalo’ empat puluh hari sekali makan
sekerat makanan haram.
Bagaimana kalau tigapuluh Sembilan
hari sekali. Bagaimana kalau tigapuluh delapan hari sekali. Bagaimana kalau
sebulan sekali. Bagaimana kalau duapuluh hari sekali. Bagaimana kalau sepuluh
hari sekali. Bagaimana kalau lima hari sekali. Bagaimana kalau setiap hari.
Makan nasinya haram, lauknya haram, sendoknya dibeli dengan uang haram,
garpunya haram, tisunya haram, tusuk giginya haram, cuci airnya haram.
Ke masjid bajunya haram, pecinya
haram, sarungnya haram, sajadahnya haram, tasbihnya haram.
Berangkat ke kantor mobilnya haram,
sepatunya haram, tasnya haram, kertasnya haram, handphonenya haram, arloji
rolexnya haram. Yamuddu yadahu ilas samaa’. Diangkat kedua tangannya ke
langit. Nangis kepada Allah, ya rabbku ya Allah do’aku dengarkan, yaa Allah
do’aku terima, do’aku yaa Allah kabulkan. Faanna yustajabu, mustahil
do’anya akan diterima oleh Allah. Hatta yalijal jamal fie sammil hiyath,
sampai ada onta yang masuk ke lubang jarum, begitu surat al-a’raf 45, tidak
mungkin akan diterima.
Ikhwani fiddin arsyada kumullah…
Tidak ada istilah terlambat di dalam
islam. selama nyawa masih di kandung badan, selama manusia belum mengalami masa
ghorghoroh, kalau kita menunggui orang sakit yang menjelang kematiannya
di rumah sakit, kata orang jawa dia akan ngorok. Hreokh, hreokh.. Selama
suasana seperti ini belum terjadi. Sebesar apapun dosa yang dilakukan oleh
manusia. Seberat apa perbuatan manusia melanggar syari’at Allah yang dia
lakukan, apabila dia bertobat dengan kesadaran serta niat yang ikhlash, Allah
akan terima taubat tadi.
Iedul fithri setelah sebulan kita
laksanakan shiyam. Kita jadikan Hari ini sebagai nuqthatul intila’. Yaa
Allah saya akan berusaha mencari rizki yang telah engkau sediakan dengan cara
yang benar. Saya akan tasharrufkan harta saya dengan cara yang benar. Lillahi
ta’ala semata-mata mencari ridho Allah. Orang memuji saya hati saya tidak
berbunga-bunga. Orang mencaci saya memfitnah saya hati saya juga tidak akan
mengkerucut dan kecut.
Satu yang saya cari, ridhomu meskipun
manusia sejagat memusuhi aku tetapi engkau yaa Allah mencintai aku itulah yang
aku inginkan. Itulah yang aku harapkan. Itulah yang aku dambakan. Itulah yang
aku tangisi setiap hari. Meskipun semua manusia sejagat mencintai aku tetapi
engkau membenciku itu yang aku takuti yaa Allah, itu yang aku khawatiri, itu
yang aku harapkan tidak terjadi pada diriku.
Semuanya memang mempunyai anasir.
Salah satu unsurnya agar setiap suap makanan, setiap satu teguk air.
Betul-betul makanan yang halal, rumah kita, pakaian kita kendaraan kita, pisau
kita, sampai sandal jepit kita, betul-betul kita beli dengan uang yang halal.
Ini akan menjadikan istri-istri kita
wanita-wanita sholehah, yang senantiasa mengingatkan suami apabila suami teledor.
Ini yang akan menjadi suami-suami, suami yang bertanggung jawab, yang qowwam
kepada nisa’ menjadikan anak-anak kita, anak yang birrul walidain,
anak-anak yang patuh kepada orang tua, anak-anak yang dididik untuk patuh
kepada Allah. Dari sana mereka mematuhi orang tua ibu-bapak yang tercinta.
Terakhir saya angkat kata-kata guru
imam al-Bukhori Yusuf bin Ashbath, ditulis oleh al-Hafidz Syamsuddin
adz-Dzahabi di dalam kitab al-Kaba’ir.
إن الشيطان قال لاعوانه
syetan,
إذا رأى شابا متعبدا
Apabila melihat seorang pemuda yang
ahli ibadah.
Mengapa pemuda?,
سَبْعَةٌ يُظُلُّهُمُ
اللهُ في يَوْمٍ يَوْمَ لَا ظِلَّ إٍلَّا
ظِلُّهُ
Ada tujuh golngan yang mendapatkkan
pengayoman pada hari tidak ada pengayoman kecuali darinya di padang mahsyar
nanti. Seorang pemuda yang tumbuh didalam ber ibadah kepada Allah.
Bapak-bapak yang sudah berkepala
empat, kepala lima, apalagi kepala enam, apalagi kepala tujuh, tidak masuk ke
dalam perhitungan yang satu ini. Syabun nasya’a fie ibadatillah.
“Kalo’ kamu lihat,” kata komandan
syaithon kpada anak buahnya. “Apabila kamu lihat seorang pemuda yang aktif
datang ke masjid, sehari lima kali, berusaha mengambil shaf Awwal.
Apabila ada seorang pemuda yang aktif
senantiasa bangun malam palingtidak satu jam sebelum adzan subuh
dikumandangkan. Kalau ada seorang pemuda yang aktif tilawatul qur’an di luar
bulan ramadhan satu hari minimal satu juz. Kalau ada seorang pemuda yang aktif mendatangi
tempat-tempat taklim. Seorang pemuda yang senantiasa melakukan puasa senin
kamis. Seorang pemuda yang senantiasa shiyam bidh. Tanggal tiga belas,
empat belas lima belas.
“Wahai prajurit-prajuritku” kata setan “jangan kalian
tergesa-gesa menggidanya.”
Undhur min aina math’amuhu. “Kamu
lihat dari mana dia makan, makanan yang dia makan.” Tentusaja kalau pemuda itu
masih berusia lajang, belum berumah tangga, kamu lihat apa pekerjaan orang
tuanya. Dari mana motornya, darimana laptopnya dibeli, dengan uang apa HPnya
dibeli. Dengan uang apa dia kuliah. Dengan uang apa dia mendapatkan pakaian
yang indah. Kalau itu diperoleh dari orang tuanya yang adalah uang yang haram.
Bisajadi dia seorang perampok, bisa jadi dia
seorang pencuri, bisa jadi dia seorang penyamun, bisa jadi seorang pedagang yang
mengatakan barang ini tidak luntur, tetapi ternyata luntur. Pedagang yang
menjual barang katanya satu kilo tetapi ternyata cuman sembilan ons setengah.
Yang menjual barang pakaian, kain yang konon panjangnya satu meter ternyata cuman
sembilanpuluh lima senti.
Kalau bapaknya adalah seorang pegawai
yang untuk memasuki pegawai harus membayar uang suap. Bukan hanya jutaan bahkan
puluhan juta. Bukan hanya puluhan juta bahkan ratusan juta. Kalau seorang bapak
bekerja di bank-bank konvensional yang adalah lembaga ribawi, yang adalah salah
satu dari tujuh dosa besar yang menyesatkan dan merusakkan.
Jangan tergesa-gesa untuk menggoda
dia. Biarkan saja waktu berlalu, cepat atau lambat. Kalau uang dia tadi, dia
keruk dengan jalan yang tidak benar. Dengan korupsi, dengan manipulasi. Cepat
atau lambat anak tadi yang semula mencintai masjid, dia akan menjauhi masjid.
Yang semula mencintai al-Qur’an, dia akan akrab dengan koran dan
majalah-majalah yang dengan gambar tidak senonoh. Dia yang biasa senin-kamis
akan dia cibiri hari senin, akan dia cibiri hari kamis, akan dia cibiri tanggal
tiga belas, empat belas, lima belas. Akan dia jauhi tempat-tempat taklim. Dan dia
akan datangi tempat-tempat yang bisa mengumbar hawa nafsu dan keinginan selera
remajanya.
Seandainya itu tidak terjadi.
Seandainya itu tidak terjadi. Bahwa anak tadi, anak tadi masih aktif untuk
melaksanakan sholat, masih aktif melaksanakan shiyam, masih aktif melaksanakan
tilawatul qur’an dan lain-lain. Dia akan menempuh jalan yang tidak benar.
Dia akan ikut JIL. Dia akan ikut
ahmadiyyah. Dia akan ikut syi’ah. Dia akan ikut kelompok-kelompok sesat yang
lain.
Dia akan mengagungkan Basyar Asad la’natullah,
sebagai satu-satunya tokoh islam di dunia. kata setan kepada dia yang
memperjuangkan islam. padahal dia yang membunuh orang yang melaksanakan sunnah
dengan cara yang benar.
Akibat harta haram dia akan
mengagung-agungkan Ayatullah Khumaini la’natullah kepada mereka. Dia
akan memuji Hizbullah dengan Hasan Nasrullah. Padahal itu adalah kelompok
syi’ah yang memusuhi ahlus sunnah. Dia tidak mau mengatakan syi’ah itu sesat. Dia
Tidak mau mengatakan syi’ah itu keluar dari Islam. Sementara pada hakikatnya
syi’ah itu menolak kemurnian al-Qur’an. Menolak keberadaan para sahabat bahwa
mereka masih dianggap muslim tetapi mereka katakan sahabat-sahabat Rasulullah
semuanya telah murtad, semuanya telah munafik kecuali berapa orang saja. Ali
bin Abi Thalib, istriya Fatimah, anaknya Hasan dan Husain. Miqdad al-Aswad,
Salman al-Farisi.
Diantara akibat makanan haram orang
dengan mudah menuduh orang lain sebagai kelompok sesat. Khowarij, khowarij,
khowarij!!!,. Tidak mengingatkan anda telah menyimpang, mari kembali
bersama-sama. Tetapi langsung dengan palu godamnya, khowarij, khowarij,
khowarij!!!. Mengapa seperti itu.?
Kemungkinan diantaranya makan yang
diberikan kepada orang tuannya makanan yang di dalamnya ada unsur-unsur haram,
minuman dan lain-lain.
Namanya sangat indah Muhammad
Nazaruddin. Prestasinya sangat cemerlang. Di usia tigapuluh tahun sudah menjadi
bendahara umum partai apa, saya tidak sebutkan. Tapi mengapa kemudian
langsung terkena masalah. Jangan-jangan karena makanan haram.
Namanya sangat indah. Kalau apa yang dituduhkan
oleh KPK itu benar. Lutfi Hasan Ishaq, Ahmad Fathonah, kalau memang itu benar.
Mudah-mudahan tidak.
Mengapa terjadi seperti itu?.
Kemungkinan makanan haram dimakan sewaktu kecil. Atau orang tua sudah berusaha
memberikan makanan yang halal tetapi ketika jabatan berada di tangan dia. Uang
melambai-lambaikan dia di depan, di belakang, di kanan, di kiri.
Kita ingin anak-anak kita menjadi
anak yang sholeh, sholihin, sholihat, qonitin, qonitaat, mukminin, mukminaat,
taibin, taibat, saikhin, saikhaat.
Mari kita ajari beribadah. Mari kita
ajari shalat. Mari kita ajari ke masjid. Tapi ada satu yang jangan dilupakan.
jangan sampai ada sesuap nasi, jangan sampai ada seteguk air. Jangan sampai ada
sesuatu yang diberikan kepada mereka kecuali betul-betul rizki yang halal.
Seandainya mereka tetap bodoh, tetap
bodoh dalam keadaan bertakwa dan beriman kepada Allah. Seandainya mereka
pandai, pandai Seperti syaikhul islam ibnu taymiyyah. Seperti ibnul qayyim
al-jauziyyah. Seperti ibnul qudamah al-Maqdisi. Seperti imam abu hanifah
sebelumnya. Seperti imam malik bin anas sebelumnya. Imam Muhammad bin idris
asy-Syafi’i. seperti imam ahmad bin Hambal rahimahumullah.
Seandainya mereka menjadi orang-orang
miskin, orang miskin yang sadar bahwa kemiskinan ini ujian. Dan Ujian ini tidak
akan diberikan oleh Allah di luar kemampuan saya.
Tetapi seandainya mereka menjadi orang
kaya. Masya Allah,.. tetangganya
bisa merasakan betapa nikmatnya bertetangga
orang kaya, yang dibimbing, yang senantiasa diarahlan dengan al-Qur’an dan
sunnah menurut pemahaman salaf. Mereka senantiasa merasakan kenikmatan hidup di
samping mereka.
Islam tidak mengajarkan kepada kita
agar kita menjadi orang kaya. Tapi islam mengajarkan kepada kita kekayaan
adalah ujian kemiskinan adalah ujian kepandaian adalah ujian. Kebodohan adalah
ujian. Sakit adalah ujian. Sehat adalah ujian. laa yukallifullahu nafsan
illa wus’aha.
Allah tidak akan membebani seseorang
diluar kemampuannya. Kita baca dua ayat terakhir surat al-Baqarah paling tidak
tiga kali. Pada waktu wirid pagi setelah subuh. Pada waktu wirid sore setelah
ashar, dan ketika kita akan tidur. Rabbana laa tu’akhidna in nasina aw
ahto’na, robbana wa la tahmil alaina isronkama hamaltahu alalladzina min
qoblina dan seterusnya.
Idul fitri, mudah-mudahan shiyam kita
diterima oleh Allah subhanahu wa ta’ala mudah mudahan buah dari
ketakwaan laallakum tattaqun. Kita mampu secara hitam putih. Kita mampu
secara matematis membedakan antara yang halal dan yang haram. Dan mapu untuk
memilah-milah antara keduanya dan kita akhiri khutbah pada siang hari ini
dengan do’a.
إن الله وملائكته يصلون
على النبي ياأيها الذين امنوا صلوا عليه وسلموا تسليما
اَللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ
وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ
إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اللهم اغفر للمؤمنين
والمؤمنات والمسلمين والمسلمات الأحياء منهم والأموات إنك سميع قريب مجيب الدعوات
اللهم انصر إخواننا
المجاهدين في فلسطين وأفغانستان وعراك وفي كل مكان على عدوك وعدوهم
اللهم وحد صفوفهم وشدد
رميهم وانصرهم على عدوك وعدوهم
ربنا ظلمنا أنفسنا وإن
لم تغفر لنا لنكوننا من الخاسرين رَبَّنَا
ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْعَنَّا سَيِّئَاتِنَا
وَتَوَفَّنَا مَعَ اْلأَبْرَارِ.
رَبَّنَا لاَ
تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا
إِصْراً كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ
تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا
وَارْحَمْنَا أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
اللهم إنا نعوذ بك من
الهم والحزن ونعوذ بك من العجز والكسل ونعوذ بك من الجبن والبخل ونعوذبك من غلبة الدين
وقهر الرجال
ربنا اتنا فى الدنيا
حسنة وفى الاخرة حسنة وقنا عذاب النار
سبحان ربك رب العزة عما
يصفون وسلام على المرسلين والحمد لله رب العالمين, أقيم الصلاة....
Comments