Skip to main content

Khutbah Jum’at : Semangat Salaf dalam Menyambut Bulan Ramadhan

 

Khutbah jumat ini berisi tentang keutamaan bulan ramadhan dan bagaimana sambutan para salaf dalam menyambut ramadhan. Di antara bentuk sambutan para salaf adalah dengan meningkatnya ibadah mereka di bulan ramdhan. Ini semua adalah dalam rangka menyambut kedatangan bulan ramadhan yang lebih baik. Caranya adalah dengan mengikuti jejak salafush shalih dalam menyambut bulan ramadhan.

Berikut ini adalah teks khutbah jumat dengan judul “Semangat Salaf dalam Menyambut Bulan Ramadhan.”

KHUTBAH PERTAMA

إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ، نَحْمَدُهُ، وَنَسْتَعِينُهُ، وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا، وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، ﴿ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا ﴾ [الأحزاب: 70، 71].

Kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah....

Marilah kita bersyukur kepada Allah, yang mana Allah telah memberikan nikmat kepada kita sehingga kita sampai saat ini masih dapat menjalankan shalat jumat secara berjamaah. Selain itu kita juga menjalankannya dalam keadaan puasa di bulan ramdhan. Maka kita bersukur kepada Allah karena Allah masih menakdirkan kita untuk bisa melakukan ketaatan. Semoga itu semua menjadi tanda bahwa Allah meridhai kita.

Mari bersyukur dengan cara selalu membasahi lisan kita dengan mengucap ‘alhamdulillah’ dan dengan cara memaksimalkan anggota badan kita untuk melaksanakan amalan-amalan ketaatan dan menjaganya agar tidak terjerembab kepada kemaksiatan.

Selain itu patut bagi kita agar selalu menggerakkan lisan untuk  bershalawat kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, keluarganya, para shahabat dan orang-orang yang selalu berupaya untuk tunduk dengan ajaran yang dibawa oleh baginda Rasullah, hingga akhir zaman kelak.

Tidak lupa pula kami selaku khatib selalu mengingatkan para hadirin jamaah shalat jumat, agar bertakwa kepada Allah ta’ala. Sebab ketakwaan adalah perintah Allah untuk seluruh manusia sebagaimana Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (QS. An-Nisa : 1)

Kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah...

Hari ini ramadhan telah menemui kita. Ramadhan adalah bulan telah kita tunggu-tunggu kedatanyanggannya. Karena ramadhan adalah bulan ketaatan manusia kepada tuhan-Nya. Bulan diturunkannya Alquran sebagai pedoman hidup seluruh manusia. Bulan yang berlimpah ruah kebaikan dan keberkahan di dalamnya. Bulan yang menjadi momen dibukanya pintu-pintu surga. Selain itu juga menjadi bulan ditutupnya pintu neraka. Bulan di mana setan dibelenggu tak berdaya. Bulan yang di permulaannya adalah rahmah, di pertengahanannya adalah maghfirah dan di akhirnya adalah kebebasan dari api neraka.

Allah ta’ala berfirman tentang bulan ramadhan yang hari ini kita sedang temui,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ * أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ * شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.” (Qs. Al-Baqarah: 183-185)

Bulan ramadhan ini menjadi salah satu bulan yang dijadikan bulan kegembiraan dihadapan para sahabatnya. Semaraknya selalu didambakan oleh rasulullah dan sahabatnya. Karena di dalam bulan ramadhan terdapat banyak keutamaan. Dalam hadits disebutkan:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يُبَشِّرُ أَصْحَابَهُ: ((قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ، شَهْرٌ مُبَارَكٌ، افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ، تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ، وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ، وَتُغَلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينُ، فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ))

“Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu ia berkata bahwa Rasulullah bersabda telah datang kepada kalian bulan ramadhan, bulan yang diberkahi, di dalamnya Allah wajibkan puasa kepada kalian, di dalamnya dibuka pintu-pintu surga, dan ditutup pintu neraka. Selain itu di dalamnya juga dibelenggu setan-setan, di dalamnya ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, siappaunya yang terhalang dari kebaikan bulan ramadhan maka ia akan terhalang dari kebaikan di bulan lain. (Hr. Ahmad 8991)

Dan itu tidak terjadi pada bulan-bulan lain selain bulan ramadhan. Ibnu Rajab Al-Hanbali mengatakan: “hadits ini pada dasarnya adalah ungkapan selamat untuk manusia dengan datangnya bulan ramadhan. Bagaimana mungkin seorang mukmin tidak bergembira dengan terbukanya pintu ramadhan, bagaimana bisa durjana pendosa tidak bergembira dengan kabar ditutupnya pintu neraka. Bagaimana pula orang yang berakal tidak gembira dengan dibelenggunya setan-setan penggoda. Lalu adakah bulan lain yang lebih mulia?” [lathaiful ma’arif/148]

Setan akan benar-benar dibelenggu di bulan ramadhan. Mereka tidak akan lagi bisa menggoda manusia di bulan ini. Maka manusia selayaknya bisa fokus untuk menguatkan ibadah di bulan ramadhan. Hal ini sebagaimana hadits yang diriwayakan dari Abu Hurairah ia mengatakan bahawa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ، وَمَرَدَةُ الجِنِّ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ، فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ، وَفُتِّحَتْ أَبْوَابُ الجَنَّةِ، فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ، وَيُنَادِي مُنَادٍ: يَا بَاغِيَ الخَيْرِ أَقْبِلْ، وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ، وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ، وَذَلكَ كُل لَيْلَةٍ

“Jika telah datang awal bulan ramadhan maka setan-setan dan jin jahat dibelenggu. Pintu-pintu neraka ditutup dan tidak ada yang terbuka satu pintupun. Kemudian pintu-pintu surga dibuka dan tidak ada satupun yang tertutup. Kemudian ada penyeru yang menyerukan: ‘wahai orang yang menginginkan kebaikan sambutlah, dan wahai orang yang menginginkan keburukan berhentilah.’ Dan setiap malam di bulan ramadhan Allah membebaskan orang-orang dari neraka.” (Hr. Tirmidzi 682)

Para salaf ketika itu jika telah datang bulan ramadhan mereka akan mengkondisikan diri dan lingkungannya agar bisa senantiasa taat dan meninggalan kemungkaran maksiat. Salah satu perkataan yang menggambarkan kondisi salaf dalam menyambut ramadhan seperti apa yang dikatakan salah satu sahabat Rasulullah bernama Jabir radiyallahu anhu. Ia berkata:

"إِذَا صُمْتَ فَلْيَصُمْ سَمْعُكَ، وَبَصَرُكَ، وَلِسَانُكَ عَنِ الْكَذِبِ وَالْمَحَارِمِ، وَدَعْ أَذَى الْخَادِمِ، وَلْيَكُنْ عَلَيْكَ وَقَارٌ وَسَكِينَةٌ يَوْمَ صِيَامِكَ، وَلَا تَجْعَلْ يَوْمَ فِطْرِكَ وَصَوْمِكَ سَوَاءً"

“Jika kamu puasa maka hendaklah kamu puasakan juga pendengaranmu, penglihatanmu, lisanmu dari perkataan dusta dan yang diharamkan, dan jauhi juga menyakiti pembantu. Hendaklah engkau melalui hari-hari puasa dengan khidmad dan tenang. Jangan jadikan kondisi puasamu dan kondisi saat tidak puasa sama saja.”  [Az-Zuhdu wa Ar-Raqaiq, 1308 / Syu’ab Al-Iman, 3646 ]

Anjuran untuk besikap khidmat dan tenang di bulan ramadhan bukan semata-mata tanpa alasan. Hal ini sebagaimana imam An-Nakha’i rahimahullah menjelaskan tentang keutamaan bulan ramadhan dibandingkan dengan bulan yang lain. Beliau berkata:

"صوم يوم من رمضان أفضل من ألف يوم، وتسبيحة فيه أفضل من ألف تسبيحة، وركعة فيه أفضل من ألف ركعة"

“Puasa di bulan ramdhan itu 1000 kali lebih utama dari pada bulan yang lain. Begitu pula tasbihnya dan setiap rakaat shalat di dalam bulan tersebut juga lebih utama 1000 kali lipat.” [Lathaiful Ma’arif/151]

Kaum muslimin yang dirahmati Allah....

Itulah ketutamaan bulan ramadhan. Maka sepantasnya kita memaksimalkan bulan ramdahan ini dengan banyak beribadah. Selain melakukan kewajiban puasa maka sepantasnya kita juga banyak melakukan dzikir. Banyak menambahkan porsi shalat sunnah. Meningkatkan kualitas dan kuantitas membaca Alquran. Menambah lagi kedermawanan dan menjauhi kekikiran dengan memperbanyak sedekah. Selain itu juga banyak bertaubat di bulan ramadhan ini agar kita kelak setelah selesai bulan ramadhan kita menjadi hamba Allah yang bertakwa.

Kaum muslimin yang dirahmati Allah...

Ada beberapa teladan yang dilakukan oleh salaf dalam menyambut bulan ramadhan. Seperti misalnya imam Syafi’i rahimahullah, hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh muridnya yang bernama Al-Rabi’ bin Sulaiman, ia mengatakan: “Dulu Al-Syafi’i saat bulan ramadhan ia menghatamkan bacaan Alquran 60 kali. Ia membaca dua kali hatam dalam setiap malam dan itu berjalan selama 30 hari. Dan beliau menghatamkan di bulan lain sebanyak 30 kali” [Siyar A’lam An-Nubala’/ 8, 248]

Inilah teladan salaf dalam memanfaatkan dan menyambut datangnya bulan ramadhan. Kesungguhan para salaf dalam menghadapi bulan ramadhan adalah buah kesungguhan di bulan-bulan sebelumnya. Mereka begitu bersungguh-sungguh dalam beribadah di luar bulan ramadhan. Maka saat bulan ramadhan tiba kesungguhan mereka menjadi berlipat.

Seorang salaf bernama Basyar bin Harits Al-Hafi rahimahullah memperingatkan dengan perkataanya tentang orang-orang yang hanya bersungguh-sungguh di saat bulan ramadhan saja. Ia berkata:

بئس القوم لا يعرفون الله حقًّا إلا في شهر رمضان، إن الصالح الذي يعبد ويجتهد السنة كلها

“Seburuk-buruk kaum adalah orang yang tidak mengenal hak-hak Allah kecuali di bulan ramadhan. Sesungguhnya orang yang shalih adalah orang yang selalu beribadah dan bersungguh-sungguh di seluruh tahunnya.” [Lathaiful Ma’arif/222]

Kaum muslimin yang dirahmati Allah...

Inilah saatnya bagi kita untuk berbuat banyak ibadah, banyak sedekah, banyak membaca Alquran, banyak berdzikir dan memperbanyak ibadah-ibadah lain. Kalaulah seandainya bukan bulan ramadhan ini, maka kapan lagi kita akan melakukan hal itu semua?

Cintailah ramadhan karena di dalamnya akan ada pengampunan dosa-dosa kita. Manfaatkan waktu yang ada padanya karena di situ ada kelipatan ganjaran di setiap kebaikannya. Gunakanlah ramadhan sebagai kesempatan untuk banyak memohon kepada Allah, karena ramadhan adalan saat-saat di mana do’a-do’a lebih mudah dikabulkan oleh Allah. Tingkatkan kebaikan dan rendahkan keburukan di saat bulan ramdhan.

Ingatlah pesan yang telah disabdakan oleh baginda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Siapapun yang berpuasa di bulan ramadhan dengan penuh keimanan dan pengharapan mendapat ganjaran dari Allah, niscaya ia akan diampuni dosanya yang lalu dan yang akan datang” (Hr. Bukhari 38)

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barang siapa yang melakukan qiyamul lail di bulan ramadhan dengan penuh iman dan pengharapan pahala dari Allah, maka ia akan diampuni dosanya yang lalu dan yang akan datang.” (Hr. Bukhari 37)

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barang siapa yang melakukan shalat malam di saat malam lailatul qadar atas dasar iman dan mengharap ridha Allah maka Allah akan ampuni dosanya yang lalu dan yang akan datang” (Hr. Bukhari 1901)

Jamaah yang dirahmati Allah....

Demikian khutbah yang kami sampaikan pada siang hari ini.

والعصر إن الإنسان لفي حسر إلا الذين آمنوا وعمل الصالحات وتواصو بالحق وتواصو بالصبر

KHUTBAH KEDUA

الحمد لله حمدا الشكرين كما ينبغي لجلال وجهه وعظيم سلطانه، والشكر لله على فضله وإنعامه، وأشهد أن لا إله إلا الله لا شريك له وأشهد أن سيدنا محمدا عبده ورسوله، اللهم صلى وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين.

Kaum muslimin yang dirahmati Allah...

Di bulan ramadhan ini, selain kemulian puasa yang akan akan sering disebutkan di mimbar-mimbar tausiyah, selalin keutamaan tilawah qur’an yang akan selalu diingatkan oleh para ustadz dan kiai, selain, keutamaan qiyamullail di bulan ramadhan yang selalu dibahas keutamaannya. Maka ketahuilah akan ada banyak acara-acara yang muncul khusus di bulan ini. Akan ada banyak diskon-diskon yang diberikan oleh para pedagang. Akan ada banyak sinetron-sinetron yang hanya akan muncul di bulan ramadhan. Akan muncul juga acara-acara yang hanya muncul di bulan ramadhan seperti bukber dan event-event lain. Artinya potensi kita untuk menjalankan ketaatan akan mendapatkan godaan yang memiliki potensi besar untuk memecahkan konsentrasi ibadah kita di bulan ramadhan ini.

Maka kami berpesan kepada jamaah sekalian, bijaklah dalam mengatur itu semua. Jangan anda berlebihan. Jangan anda siang berpuasa kemudian saat berbuka anda berlebihan. Manfaatkan ramdhan sebagai momentum untuk menjadi titik balik dari kemalasan dalam beribadah menjadi orang yang gemar ibadah. Jadikanlah ramadhan sebagai titik masa pertaubatan kita atas dosa-dosa yang telah kita lakukan sebelumnya. Allah ta’ala berfirman:

وَاللَّهُ يُرِيدُ أَنْ يَتُوبَ عَلَيْكُمْ وَيُرِيدُ الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الشَّهَوَاتِ أَنْ تَمِيلُوا مَيْلًا عَظِيمًا [النساء: 27]

“Dan Allah hendak menerima taubatmu, sedang orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran).” (Qs. An-Nisa’ : 27)

Di bulan ramadhan ini perbanyaklah berdzikir dan bershalawat dan hilangkanlah ghibah dan fitnah. Perbanyaklah melangkah menuju masjid dan amal-amal ketaatan dan berhentilah untuk dzalim dan aniaya. Perbanyaklah sedekah dan berhentilah untuk belanja memenuhi syahwat. Berhentilah berbuat maksiat dan kuatkan taat. Jadikanlah bulan ramadhan ini sebagai bidayatul hidayah. Permulaan kita menempuh hidayah dan taufik dari Allah.

يا باغي الخير أقبل، ويا باغي الشر أقصر

“Wahai orang-orang yang mendambakan kebaikan maka sambutlah ramadhan ini, wahai orang-orang yang menghendaki keburukan, berhentilah di ramadhan ini.” (Hr. Ibnu Majah 1644)

Inilah kesempatan tepat untuk meningkatkan amal shalih bagi orang-orang yang mencintai kebaikan. Dan inilah kesempatan pertaubatan bagi orang-orang yang suka bermaksiat.

Semoga Allah menjadikan kita sebagai orang yang jika mendengarkan ucapan, maka yang diikuti adalalah yang terbaik dari ucapan tersebut.

Demikian khutbah jumat yang kami sampaikan pada siang hari ini marilah kita tutup khutbah pada siang hari ini dengan berdo’a.

إن الله وملائكته يصلون على النبي يا أيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما

اللهم صلي على سيدنا محمد كما صليت على سيدنا إبراهيم وبارك على سيدنا محمد وكما باركت على سيدنا إبراهيم في العالمين إنك حميد مجيد.

اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات إنك سميع قريب مجيب الدعوات.

اللهم إنا نسألك علما نافعا ورزقا حلالا واسعا وعملا متقبلا...

اللهم ارزقنا الإستقامة ونسألك حسن الخاتمة ونعوذبك من سوء الإستقامة، اللهم إنا نسألك رضاك والجنة ونعوذبك من سختك والنار.

ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار.

Comments

Popular posts from this blog

Dowload Buku Iqro’ 1-6 pdf

Siapa yang tidak kenal dengan buku iqro’? hampir tidak ada di Indonesia ini yang tidak mengenal buku iqro’. Buku ini sangat populer diseluruh anak Indonesia yang ingin belajar membaca al-Qur’an.

DAMPAK MENGERIKAN MAKANAN HARAM (khutbah Ust. Abdullah Manaf Amin)

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله ..... لا اله الا الله و الله أكبر... الله أكبر و لله الحمد إِنَّ اْلحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ ونستغفره  ونستهديه و نتوب اليه ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا من يهدى الله فلا مضل له ومن يضلله فلا هادي له, أشهد أن لاإله إلا الله وأشهد أن محمدا عبده ورسوله, اللهم صلى على محمد وعلى اله وصحبه ومن تبعهم بإحسان إلي يوم الدين أما بعد, قال تعالى فى القران الكريم, أعوذ بالله من الشيطان الرجيم... يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ (ال عمرن: 102) يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاء وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً (النساء: 1) ياأيها الذين امنوا اتقوا الله وقولوا قولا سديدا يصلح لكم أعمالكم ويغفر لكم ذنوبكم ومن يطع الله وؤسوله فق

Perbedaan Adat dan Urf dalam Disiplin Ilmu Ushul Fiqh

A.    Definisi Adat dan Urf Definisi adat: العادة ما استمرّ الناس عليه على حكم المعقول وعادوا اليه مرّة بعد أخرى Adat adalah suatu perbuatan atau perkataan yang terus menerus dilakukan oleh manusia lantaran dapat diterima akal dan secara kontinyu manusia mau mengulangnya.

KAJIAN HADITS ‘KULLU QORDHIN JARRO NAF’AN FAHUWA RIBA’ DALAM PANDANGAN MUHADDITSIN DAN FUQAHA’

Oleh: Amri Yasir Mustaqim [1] Hadits كل قرض جر نفعا فهو ربا dikategorikan oleh muhadditsin sebagai hadits yang marfu’, mauquf dan juga maqtu’. Penjelasannya adalah sebagai berikut:

APAKAH MUBAH TERMASUK HUKUM TAKLIFI?

  Sebagaimana yang diketahui, hukum taklifi adalah hukum yang bersifat ‘beban’ bagi seorang mukallaf. Dikatakan ‘beban’ atau taklif karena pada hukum ini ada suatu perintah dari Allah yang membebani seorang mukallaf untuk mengerjakan sesuatu, meninggalkannya atau memilih antara meninggalkan dan mengamalkan. Nah, untuk bagian ‘beban mengerjakan’ dan ‘beban meninggalkan’ ini sudah jelas kalau memang hal tersebut merupakan ‘beban’. Namun yang menjadi pertanyaannya, ketika seorang mukallaf diminta untuk memilih mengerjakan atau meninggalkan sesuatu, di mana letak ‘beban’nya untuk kategori ‘memilih antara mengerjakan atau meninggalkan’? atau lebih spesifik lagi, di mana letak ‘beban’ atau taklif nya hukum mubah ? Jawabannya, Jumhur ulama berpendapat, mubah bukan termasuk hukum taklifi . Hal ini disebabkan karena hakikat hukum taklifi adalah pembebanan dan sisi masyaqqah (kesulitan). Artinya mubah tidak termasuk hukum taklifi karena tidak adanya ‘pembebanan’ di dalam perkara muba

Pembatal-pembatal shalat dan apa-apa yang diharamkan di dalamnya

Telah kita ketahui bersama bahwa shalat merupakan ibadah yang diaksanakan dengan ucapan dan gerakan yang khusus, dalam pelaksanaan shalat kita wajib memenuhi syarat-syaratnya, begitu juga rukun-rukunnya harus mengikuti Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam , sebagaimana dalam sabda beliau, “Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihatku melaksanakan shalat.” Oleh karena itu, maka barang siapa yang melakasanakan shalat tapi tidak memenuhi syarat dan rukunnya, shalatnya dianggap batal dan ia wajib mengulanginya kembali. Selain itu pula disana ada fa k tor-faktor lain yang membatalkan shalat diantaranya adalah; 1.     Berbicara Yaitu mengucapkan dua kata atau lebih, atau dengan satu kata yang bisa dipahami. Telah dikhabarkan dari Zaid bin arqam ia berkata, “Suatu ketika kami berbicara dalam shalat, yaitu ada seseorang yang berbicara dengan temannya yang berada disampingnya, sehingga turun ayat, “Dan laksanakanlah shalat karena Allah dengan khusyu’”.(al Baqarah:238), mak

KHUTBAH JUM'AT: Tanda Hidayah Allah Diberikan Pada Seseorang

Khutbah Pertama إنَّ الحمدَ لله، نحمدُه، ونستعينُه، ونستغفرُه، ونتوبُ إليه، ونعوذُ به من شرورِ أنفسِنا، ومن سيِّئاتِ أعمالِنا، من يهدِه الله فلا مُضِلَّ له، ومن يضلل فلا هاديَ له؛ وأشهدُ أن لا إلهَ إلا اللهُ وحدَه لا شريكَ له، وأشهدُ أن محمدًا عبدُه ورسولُه، صلَّى اللهُ عليه وعلى آلهِ وصحبِهِ وسلَّمَ تسليمًا كثيرًا إلى يومِ الدين . أمَّا بعدُ: فيا أيُّها الناسُ، اتَّقوا اللهَ تعالى حَقَّ التقوى . Kaum muslimin yang dirahmati Allah… Bertaqwalah kalian kepada Allah dengan taqwa yang berkualitas.. Hamba-hamba Allah, tujuan Allah menciptakan makhluk-Nya untuk beribadah, untuk taat dan untuk mencintai pencipta-Nya, hal ini sebagaimana yang Allah firmankan dalam al-Qur’an, وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (Qs. al-Dzariat: 56) Allah akan ridha kepada hambanya jika hamba tersebut hanya menyembah-Nya saja dan tidak mensekutukan dengan yang lain. Allah akan marah kepada hamba

KHUTBAH JUMAT (3) KEBAHAGIAAN DALAM HIDUP

KHUTBAH PERTAMA الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على رسوله الكريم، وعلى آله وصحبه أجمعين، اللهّم صلّ على محمّد وعلى أل محمّد كما صلّيت على إبراهيم و على أل إبراهيم إنك حميد مجيد. فيا عباد الله أوصيكم وإياي نفسي بتقوى الله، حيث قال جلّ و على في كتابه التنزيل (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ ) و (   َيا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا ) وقال في أية الأخرى   ( يا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا ) أمّا بعد. Jamaah sholat jumat yang dirahmati Allah... Marilah kita bersyukur kepada Allah ta’ala . Karena Allah telah memberikan bany

TELAAH KITAB SUNAN IBNU MAJAH

A.       Penyusun kitab Sunan Ibnu Majah dan komentar para Ulama’ Penyusunnya adalah Abu Abdullah Muhammad bin Yazid bin Majah, Ar-Rabi’iy Al-Qozawainy atau masyhur dengan sebutan Ibnu Majah. Kitab beliu ini cukup bermanfaat, hanya saja kedudukannya di bawah lima kitab hadits terdahulu. Di dalam kitab ini pula terdapat hadits-hadits dho’if, dan sejumlah hadits shahih. Sebagai catatan bahwa apabila ahli hadits mengatakan, ”Hadits yang diriwayatkan atau yang dikeluarkan oleh As-Sittah” maka maksud dari ungkapan tersebut adalah hadits yang dicantumkan di dalam kitab Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud, jami’ At-Tirmidzi, Sunan An-Nasa’I, dan Sunan Ibnu Majah. B.       Kritik terhadap Kitab Sunan Ibnu Majah Sebagaimana diungkapkan oleh Muhammad Abu Syu’bah bahwa diantara ulama yang mengkritik Sunan Ibnu Majah adalah Al-Hafiz Abu faraj Ibnul Jauzi, beliau mengatakan bahwa  dalam kitab Sunan Ibnu Majah terdapat tiga puluh hadits yang tergolong hadits maudhu ’. Dianta

ACUAN TARGET HAFALAN AL-QUR’AN PER BARIS, PER BULAN SAMPAI HAFIZH 30 JUZ

Apakah anda ingin menghafal al-Qu’an? Jika memang iya, ini adalah target waktu hafalan al-Qur’an yang bisa anda pilih dengan kondisi dan kemampuan anda masing-masing. Anda bisa menimbang antara target dan kemampuan. Dengan memiliki target ini anda bisa mengukur kapan anda bisa selesai menghafal al-Qur’an. Menghafal al-Qur’an adalah program seumur hidup. Jika anda tidak memiliki target, sebaik apapun kemampuan, anda tidak akan tercapai. Namun jika anda menghitungnya dengan tepat anda akan mendapatkannya. Meskipun dengan relatif waktu yang tidak cepat. Asalkan memiliki komitmen yang kuat. Berikut adalah acuan hafalan yang anda dapatkan jika anda menghafal al-Qur’an perbaris. Acuan al-Qur’an yang digunakan dalam tulisan ini adalah mushaf utsmani yang 1 halamannya berjumlah 15 baris. 1 juz berjumlah 20 halaman. Ø   Jika anda menghafal 1 baris sehari, maka anda akan hafal 1 juz dalam 10 bulan, dan hafal al-Qur’an dalam 24 tahun 4 bulan. Ø   Jika anda menghafal 2 baris sehari, and