Khutbah jumat ini berisi tentang keutamaan bulan ramadhan dan bagaimana sambutan para salaf dalam menyambut ramadhan. Di antara bentuk sambutan para salaf adalah dengan meningkatnya ibadah mereka di bulan ramdhan. Ini semua adalah dalam rangka menyambut kedatangan bulan ramadhan yang lebih baik. Caranya adalah dengan mengikuti jejak salafush shalih dalam menyambut bulan ramadhan.
Berikut ini adalah teks khutbah jumat dengan judul “Semangat Salaf dalam
Menyambut Bulan Ramadhan.”
KHUTBAH PERTAMA
إنَّ الْحَمْدَ
لِلَّهِ، نَحْمَدُهُ، وَنَسْتَعِينُهُ، وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ
مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا، وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ
فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا
إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، ﴿ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ
وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ
ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا ﴾
[الأحزاب: 70، 71].
Kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah....
Marilah kita bersyukur kepada Allah, yang mana Allah telah memberikan
nikmat kepada kita sehingga kita sampai saat ini masih dapat menjalankan shalat
jumat secara berjamaah. Selain itu kita juga menjalankannya dalam keadaan puasa
di bulan ramdhan. Maka kita bersukur kepada Allah karena Allah masih
menakdirkan kita untuk bisa melakukan ketaatan. Semoga itu semua menjadi tanda
bahwa Allah meridhai kita.
Mari bersyukur dengan cara selalu membasahi lisan kita dengan mengucap ‘alhamdulillah’
dan dengan cara memaksimalkan anggota badan kita untuk melaksanakan
amalan-amalan ketaatan dan menjaganya agar tidak terjerembab kepada
kemaksiatan.
Selain itu patut bagi kita agar selalu menggerakkan lisan untuk bershalawat kepada Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam, keluarganya, para shahabat dan orang-orang yang selalu
berupaya untuk tunduk dengan ajaran yang dibawa oleh baginda Rasullah, hingga
akhir zaman kelak.
Tidak lupa pula kami selaku khatib selalu mengingatkan para hadirin jamaah
shalat jumat, agar bertakwa kepada Allah ta’ala. Sebab ketakwaan adalah
perintah Allah untuk seluruh manusia sebagaimana Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ
اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا
زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ
الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ
رَقِيبًا
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu
yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah
menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan
laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan
(mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah)
hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (QS. An-Nisa : 1)
Kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah...
Hari ini ramadhan telah menemui kita. Ramadhan adalah bulan telah kita
tunggu-tunggu kedatanyanggannya. Karena ramadhan adalah bulan ketaatan manusia
kepada tuhan-Nya. Bulan diturunkannya Alquran sebagai pedoman hidup seluruh
manusia. Bulan yang berlimpah ruah kebaikan dan keberkahan di dalamnya. Bulan
yang menjadi momen dibukanya pintu-pintu surga. Selain itu juga menjadi bulan
ditutupnya pintu neraka. Bulan di mana setan dibelenggu tak berdaya. Bulan yang
di permulaannya adalah rahmah, di pertengahanannya adalah maghfirah dan di
akhirnya adalah kebebasan dari api neraka.
Allah ta’ala berfirman tentang bulan ramadhan yang hari ini kita
sedang temui,
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ
مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ * أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ فَمَنْ كَانَ
مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ
أُخَرَ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ فَمَنْ
تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ
كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ * شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى
لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ
الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ
أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ
وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ
وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“Wahai orang-orang yang
beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu agar kamu bertakwa. (Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka
barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa),
maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada
hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar
fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan
hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih
baik bagimu jika kamu mengetahui. Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya
diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena
itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan
barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib
menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang
lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran
bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas
petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.” (Qs.
Al-Baqarah: 183-185)
Bulan ramadhan ini menjadi salah satu bulan yang
dijadikan bulan kegembiraan dihadapan para sahabatnya. Semaraknya selalu
didambakan oleh rasulullah dan sahabatnya. Karena di dalam bulan ramadhan
terdapat banyak keutamaan. Dalam hadits disebutkan:
عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ رضي الله عنه، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم
يُبَشِّرُ أَصْحَابَهُ: ((قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ، شَهْرٌ مُبَارَكٌ، افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ
صِيَامَهُ، تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ، وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ
الْجَحِيمِ، وَتُغَلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينُ، فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ
شَهْرٍ، مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ))
“Dari Abu Hurairah
radhiyallahu anhu ia berkata bahwa Rasulullah bersabda telah datang kepada
kalian bulan ramadhan, bulan yang diberkahi, di dalamnya Allah wajibkan puasa
kepada kalian, di dalamnya dibuka pintu-pintu surga, dan ditutup pintu neraka. Selain
itu di dalamnya juga dibelenggu setan-setan, di dalamnya ada satu malam yang
lebih baik dari seribu bulan, siappaunya yang terhalang dari kebaikan bulan
ramadhan maka ia akan terhalang dari kebaikan di bulan lain. (Hr. Ahmad 8991)
Dan itu tidak terjadi pada bulan-bulan lain selain
bulan ramadhan. Ibnu Rajab Al-Hanbali mengatakan: “hadits ini pada dasarnya
adalah ungkapan selamat untuk manusia dengan datangnya bulan ramadhan.
Bagaimana mungkin seorang mukmin tidak bergembira dengan terbukanya pintu
ramadhan, bagaimana bisa durjana pendosa tidak bergembira dengan kabar
ditutupnya pintu neraka. Bagaimana pula orang yang berakal tidak gembira dengan
dibelenggunya setan-setan penggoda. Lalu adakah bulan lain yang lebih mulia?” [lathaiful
ma’arif/148]
Setan akan benar-benar dibelenggu di bulan
ramadhan. Mereka tidak akan lagi bisa menggoda manusia di bulan ini. Maka
manusia selayaknya bisa fokus untuk menguatkan ibadah di bulan ramadhan. Hal
ini sebagaimana hadits yang diriwayakan dari Abu Hurairah ia mengatakan bahawa
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا كَانَ
أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ، وَمَرَدَةُ
الجِنِّ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ، فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ،
وَفُتِّحَتْ أَبْوَابُ الجَنَّةِ، فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ،
وَيُنَادِي مُنَادٍ: يَا بَاغِيَ الخَيْرِ أَقْبِلْ، وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ
أَقْصِرْ، وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ، وَذَلكَ كُل لَيْلَةٍ
“Jika telah datang awal
bulan ramadhan maka setan-setan dan jin jahat dibelenggu. Pintu-pintu neraka
ditutup dan tidak ada yang terbuka satu pintupun. Kemudian pintu-pintu surga
dibuka dan tidak ada satupun yang tertutup. Kemudian ada penyeru yang menyerukan:
‘wahai orang yang menginginkan kebaikan sambutlah, dan wahai orang yang
menginginkan keburukan berhentilah.’ Dan setiap malam di bulan ramadhan Allah
membebaskan orang-orang dari neraka.” (Hr. Tirmidzi 682)
Para salaf ketika itu jika telah datang bulan ramadhan
mereka akan mengkondisikan diri dan lingkungannya agar bisa senantiasa taat dan
meninggalan kemungkaran maksiat. Salah satu perkataan yang menggambarkan
kondisi salaf dalam menyambut ramadhan seperti apa yang dikatakan salah satu
sahabat Rasulullah bernama Jabir radiyallahu anhu. Ia berkata:
"إِذَا صُمْتَ فَلْيَصُمْ سَمْعُكَ، وَبَصَرُكَ، وَلِسَانُكَ
عَنِ الْكَذِبِ وَالْمَحَارِمِ، وَدَعْ أَذَى الْخَادِمِ، وَلْيَكُنْ عَلَيْكَ
وَقَارٌ وَسَكِينَةٌ يَوْمَ صِيَامِكَ، وَلَا تَجْعَلْ يَوْمَ فِطْرِكَ
وَصَوْمِكَ سَوَاءً"
“Jika kamu puasa maka
hendaklah kamu puasakan juga pendengaranmu, penglihatanmu, lisanmu dari
perkataan dusta dan yang diharamkan, dan jauhi juga menyakiti pembantu.
Hendaklah engkau melalui hari-hari puasa dengan khidmad dan tenang. Jangan
jadikan kondisi puasamu dan kondisi saat tidak puasa sama saja.” [Az-Zuhdu wa Ar-Raqaiq, 1308 / Syu’ab Al-Iman, 3646
]
Anjuran untuk besikap khidmat dan tenang di bulan
ramadhan bukan semata-mata tanpa alasan. Hal ini sebagaimana imam An-Nakha’i rahimahullah
menjelaskan tentang keutamaan bulan ramadhan dibandingkan dengan bulan yang
lain. Beliau berkata:
"صوم يوم من رمضان أفضل من ألف يوم، وتسبيحة فيه أفضل من ألف
تسبيحة، وركعة فيه أفضل من ألف ركعة"
“Puasa di bulan ramdhan itu 1000 kali lebih utama
dari pada bulan yang lain. Begitu pula tasbihnya dan setiap rakaat shalat di dalam
bulan tersebut juga lebih utama 1000 kali lipat.” [Lathaiful Ma’arif/151]
Kaum muslimin yang dirahmati Allah....
Itulah ketutamaan bulan ramadhan. Maka sepantasnya
kita memaksimalkan bulan ramdahan ini dengan banyak beribadah. Selain melakukan
kewajiban puasa maka sepantasnya kita juga banyak melakukan dzikir. Banyak
menambahkan porsi shalat sunnah. Meningkatkan kualitas dan kuantitas membaca
Alquran. Menambah lagi kedermawanan dan menjauhi kekikiran dengan memperbanyak
sedekah. Selain itu juga banyak bertaubat di bulan ramadhan ini agar kita kelak
setelah selesai bulan ramadhan kita menjadi hamba Allah yang bertakwa.
Kaum muslimin yang
dirahmati Allah...
Ada beberapa teladan yang dilakukan oleh salaf
dalam menyambut bulan ramadhan. Seperti misalnya imam Syafi’i rahimahullah,
hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh muridnya yang bernama Al-Rabi’ bin
Sulaiman, ia mengatakan: “Dulu Al-Syafi’i saat bulan ramadhan ia
menghatamkan bacaan Alquran 60 kali. Ia membaca dua kali hatam dalam setiap
malam dan itu berjalan selama 30 hari. Dan beliau menghatamkan di bulan lain
sebanyak 30 kali” [Siyar A’lam An-Nubala’/ 8, 248]
Inilah teladan salaf dalam memanfaatkan dan menyambut
datangnya bulan ramadhan. Kesungguhan para salaf dalam menghadapi bulan
ramadhan adalah buah kesungguhan di bulan-bulan sebelumnya. Mereka begitu
bersungguh-sungguh dalam beribadah di luar bulan ramadhan. Maka saat bulan
ramadhan tiba kesungguhan mereka menjadi berlipat.
Seorang salaf bernama Basyar bin Harits Al-Hafi rahimahullah
memperingatkan dengan perkataanya tentang orang-orang yang hanya
bersungguh-sungguh di saat bulan ramadhan saja. Ia berkata:
بئس القوم لا
يعرفون الله حقًّا إلا في شهر رمضان، إن الصالح الذي يعبد ويجتهد السنة كلها
“Seburuk-buruk kaum
adalah orang yang tidak mengenal hak-hak Allah kecuali di bulan ramadhan.
Sesungguhnya orang yang shalih adalah orang yang selalu beribadah dan
bersungguh-sungguh di seluruh tahunnya.” [Lathaiful Ma’arif/222]
Kaum muslimin yang dirahmati Allah...
Inilah saatnya bagi kita untuk berbuat banyak
ibadah, banyak sedekah, banyak membaca Alquran, banyak berdzikir dan
memperbanyak ibadah-ibadah lain. Kalaulah seandainya bukan bulan ramadhan ini,
maka kapan lagi kita akan melakukan hal itu semua?
Cintailah ramadhan karena di dalamnya akan ada
pengampunan dosa-dosa kita. Manfaatkan waktu yang ada padanya karena di situ
ada kelipatan ganjaran di setiap kebaikannya. Gunakanlah ramadhan sebagai
kesempatan untuk banyak memohon kepada Allah, karena ramadhan adalan saat-saat
di mana do’a-do’a lebih mudah dikabulkan oleh Allah. Tingkatkan kebaikan dan
rendahkan keburukan di saat bulan ramdhan.
Ingatlah pesan yang telah disabdakan oleh baginda
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ
إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Siapapun yang berpuasa
di bulan ramadhan dengan penuh keimanan dan pengharapan mendapat ganjaran dari
Allah, niscaya ia akan diampuni dosanya yang lalu dan yang akan datang” (Hr. Bukhari 38)
مَنْ قَامَ
رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barang siapa yang
melakukan qiyamul lail di bulan ramadhan dengan penuh iman dan pengharapan
pahala dari Allah, maka ia akan diampuni dosanya yang lalu dan yang akan datang.”
(Hr. Bukhari 37)
مَنْ قَامَ
لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ
ذَنْبِهِ
“Barang siapa yang melakukan
shalat malam di saat malam lailatul qadar atas dasar iman dan mengharap ridha
Allah maka Allah akan ampuni dosanya yang lalu dan yang akan datang” (Hr. Bukhari
1901)
Jamaah yang dirahmati Allah....
Demikian khutbah yang kami sampaikan pada siang
hari ini.
والعصر إن الإنسان
لفي حسر إلا الذين آمنوا وعمل الصالحات وتواصو بالحق وتواصو بالصبر
KHUTBAH KEDUA
الحمد لله حمدا الشكرين
كما ينبغي لجلال وجهه وعظيم سلطانه، والشكر لله على فضله وإنعامه، وأشهد أن لا إله
إلا الله لا شريك له وأشهد أن سيدنا محمدا عبده ورسوله، اللهم صلى وسلم وبارك
على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين.
Kaum muslimin yang dirahmati Allah...
Di bulan ramadhan ini, selain kemulian puasa yang
akan akan sering disebutkan di mimbar-mimbar tausiyah, selalin keutamaan
tilawah qur’an yang akan selalu diingatkan oleh para ustadz dan kiai, selain,
keutamaan qiyamullail di bulan ramadhan yang selalu dibahas keutamaannya. Maka ketahuilah
akan ada banyak acara-acara yang muncul khusus di bulan ini. Akan ada banyak
diskon-diskon yang diberikan oleh para pedagang. Akan ada banyak sinetron-sinetron
yang hanya akan muncul di bulan ramadhan. Akan muncul juga acara-acara yang
hanya muncul di bulan ramadhan seperti bukber dan event-event lain. Artinya potensi
kita untuk menjalankan ketaatan akan mendapatkan godaan yang memiliki potensi besar
untuk memecahkan konsentrasi ibadah kita di bulan ramadhan ini.
Maka kami berpesan kepada jamaah sekalian, bijaklah
dalam mengatur itu semua. Jangan anda berlebihan. Jangan anda siang berpuasa
kemudian saat berbuka anda berlebihan. Manfaatkan ramdhan sebagai momentum
untuk menjadi titik balik dari kemalasan dalam beribadah menjadi orang yang
gemar ibadah. Jadikanlah ramadhan sebagai titik masa pertaubatan kita atas
dosa-dosa yang telah kita lakukan sebelumnya. Allah ta’ala berfirman:
وَاللَّهُ يُرِيدُ
أَنْ يَتُوبَ عَلَيْكُمْ وَيُرِيدُ الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الشَّهَوَاتِ أَنْ
تَمِيلُوا مَيْلًا عَظِيمًا [النساء: 27]
“Dan Allah hendak menerima taubatmu, sedang
orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling
sejauh-jauhnya (dari kebenaran).” (Qs. An-Nisa’ : 27)
Di bulan ramadhan ini perbanyaklah berdzikir dan bershalawat dan hilangkanlah
ghibah dan fitnah. Perbanyaklah melangkah menuju masjid dan amal-amal ketaatan
dan berhentilah untuk dzalim dan aniaya. Perbanyaklah sedekah dan berhentilah
untuk belanja memenuhi syahwat. Berhentilah berbuat maksiat dan kuatkan taat. Jadikanlah
bulan ramadhan ini sebagai bidayatul hidayah. Permulaan kita menempuh
hidayah dan taufik dari Allah.
يا باغي الخير
أقبل، ويا باغي الشر أقصر
“Wahai orang-orang yang mendambakan
kebaikan maka sambutlah ramadhan ini, wahai orang-orang yang menghendaki
keburukan, berhentilah di ramadhan ini.” (Hr. Ibnu Majah 1644)
Inilah kesempatan tepat untuk meningkatkan amal
shalih bagi orang-orang yang mencintai kebaikan. Dan inilah kesempatan
pertaubatan bagi orang-orang yang suka bermaksiat.
Semoga Allah menjadikan kita sebagai orang yang jika
mendengarkan ucapan, maka yang diikuti adalalah yang terbaik dari ucapan tersebut.
Demikian khutbah jumat yang kami sampaikan pada siang
hari ini marilah kita tutup khutbah pada siang hari ini dengan berdo’a.
إن الله وملائكته
يصلون على النبي يا أيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما
اللهم صلي على
سيدنا محمد كما صليت على سيدنا إبراهيم وبارك على سيدنا محمد وكما باركت على سيدنا
إبراهيم في العالمين إنك حميد مجيد.
اللهم اغفر للمسلمين
والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات إنك سميع قريب مجيب الدعوات.
اللهم إنا نسألك
علما نافعا ورزقا حلالا واسعا وعملا متقبلا...
اللهم ارزقنا
الإستقامة ونسألك حسن الخاتمة ونعوذبك من سوء الإستقامة، اللهم إنا نسألك رضاك
والجنة ونعوذبك من سختك والنار.
ربنا آتنا في
الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار.
Comments