Usairoh
adalah secara bahasa adalah isim tasghir dari al-‘asyroh yaitu
pohon, usairoh juga dikatakan dzul usairoh atau dzul ‘asroh. Az-Zuhri
berkata usairoh adalah tempat yang memiliki tempat yang keras yang dinisbatkan
kepada pohon yang terletak di daerah tersebut. Al-asiroh adalah nama
pohon yang paling besar yang terletak di daerah tersebut. pohon tersebut
memiliki getah yang manis yang dinamakan dengan gula al-usyar.
Daerah
tersebut terletak pada titik yanbu’ terletak diantara makkah dan
madinah.
Abu
Zaid berkata: al-Usairoh adalah benteng kecil terletak diantara yanbu’
dan dzul maarwah. Kurma banyak tumbuh di daerah tersebut di banding
daerah hijaz yang lain, kecuali daerah as-Shaihani yang terletak
di khaibar juga al-Birni dan al-Ajuz yang terletak di madinah
Al-Asma’I
berkata: daerah tersebut adalah lemabah yang luas berdekatan dengsn qotn yang
menjorok menuju dzul ‘usairoh yang disana di tumbuhi pohon kurma dan terdapat
aliran air milik bani Abdullah bin Gathafan yang seluruhnya menghadap kea rah
selatan[1].
Latar Belakang Peperangan
Pada tahun dua hijriyah tepatnya pada awal
bulan jumadil awwal. Rasullulah berserta para
sahabatnya hendak menghadang kafilah dagang Quraisy yang dipimpin oleh Abu
Sufyan[2] yang hendak pergi menuju kearah Syam. Harta
yang dibawa oleh kafilah dagang tersebut
sangat banyak sehingga apabila bisa dikuasai akan melemahkan ekonomi kaum
quraisy.[3]
Kafilah dagang tersebut berjumlah seribu ekor unta
yang membawa perdagangan seharga lima puluh ribu dinar, dengan orang yang
mengiringinya sebanyak tiga puluh orang.
Kadar
kekuatan serta pembagian komando
Rasullulah
mengadakan persiapan untuk keluar, berangkat pada permulaan awal bulan jumadil
awwal, beserta dua
ratus orang dalam riwayat lain seratus limapuluh orang, tiga puluh diantaranya menuggang unta.
Beliau mengangkat Abu Salamah bin Abdul asad Al-mahzumi[4]
menjadi wakil Beliau di madinah. Beliau menyerahkan bendera putih kepada paman
Beliau Hamzah bin Abdul muthollib[5].
Setelah persiapan, tanpa rasa gentar
Rasullulah berangkat dari jalur Madinah bersama pasukannya menuju ‘Usairoh.
Akan tetapi ketika kaum
muslimin telah sampai menuju usairoh ternyata kafilah dagang tersebut
telah lewat beberapa hari sebelum kaum muslimin tiba
maka Beliau menetap di Usairoh selama satu bulan. Menunggu kafilah mereka tiba. Peristiwa ini adalah
serangkaiaan kejadian sebelum meletusnya perang badar sughro.
Rasulullah melalui naqb milik bani dinar, lalu melintasi padang pasir al
khabar, dan singgah di bawah pohon dekat aliran sungai milik ibnu azhar.
Kemudian Rasulullah shalat disana. Beliau juga diambilakan air dari sumber air
yang di beri nama al musytarib. Kemudian Rasulullah melanjutkan
perjalanan melalui aliran sungai yang disebut
syu’bah Abdullah, lalu belok kiri dan singgah di yalyal
atau kemudian melanjutkan perjalanan di malal. Disana Beliau
berinterakasi dengan masyarakat dua’abah, mengambil air dari sumber air mereka. Kemudian melanjutkan perjalanan
di malal hingga tembus di jalan menuju padang pasir al yamam. Rasulullah
melintasi as sayalah, ar rauhah, al munsharif, Mubarak
hingga tiba di al usairoh satu lembah di daerah yanbu’.
Sementar itu yang di sebut naqb
bani dinar adalah salah satu kawasan vulkanik yang terletak antara as saikh
dan urshah. Namun keberadaan ini tidak diketahui secara pasti.
Daerah Yanbu’ sebuah daerah yang makmur. Hari
ini usairoh menjadi tempat berhenti jamaah haji dari Mesir. Jarak antara
tempat ini dengan madinah adalah sekitar seratus dua puluh kilometer.
Nabi mengdakan perjanjian perdamaian dengan bani Mudhij,
yang ketika itu sedang dalam pengaruh Bani dhamrah, padahal bani dhamrah
telah mengadakan perjanjian perdamaian dengan nabi, perjanjian nabi dengan bani
mudlij adalah seperti perjanjian beliau dengan bani dhamrah juga.
Perjanjian tersebut di terima dengan baik adapun isi perjanjian tersebut
adalah:
1.
Mereka tidak diperkenankan menyerang atau memerangi
terlebih dahulu kepada kaum muslimin.
2.
Kaum muslimin tidak diperkenankan menyerang atau
memerangi terlebih dahulu kepada mereka.
3.
Jika masing-masing dari kedua golongan mendapat
serangan dari luar, wajib membela dan menolong dengan seluruh kemampuannya.
4.
Tidak diperkenankan membantu apa saja kepada
orang-orang yang hendak memusuhi kaum muslimin.
Setelah perjanjian perdamaian selesai Nabi dan kaum
muslimin kembali ke Madinah dengan selamat tanpa ada gangguan di tengah jalan.
HIKMAH DI BALIK PEPERANGAN
1.
bentuk perlawanan rasul bahwa mereka masih bisa eksis
dalam dakwah.
2.
Menampakkan kekuatan kepada musuh walaupun peperangan
tidak terjadi.
3.
Menyerang perekonomian menjadi sebuah kepentingan
tersendiri dalam sebuah Negara yang berdaulat.
4.
Kecerdasan rasullullah dalam menyusun strategi perang
beliau ketika peperangan bukan lah sebuah bentuk pertolongan.
5.
Allah inngin menghinakan musuhnya.
[*Amri] Wallahu a’lam
[1] Mu’jamul buldan lil lahmawi, maktabah syamilah
[2] Abu Sufyan bin Shahr bin Harb bin Umayyah bin Abdu Syams bin Abdi Manaf bin
Qushai bin Kilab, beliau adalah pemimpin perang pasukan quraisy pada
perang uhud dan perang khondaq. termasuk
orang terpandang di kalangan quraisy masuk islam ketika peristiwa fathu
makkah. Beliau termasuk salah satu mertua rasulullah ayah dari istri
rasulullah yang bernama ummu habibah. Beliau sepuluh tahun lebih tua dari
rasulullah. Meninggal pada kurang lebih tahun 31 H umurnya sekitar sembilan
puluh tahun di madinah (siyar a’lam an-nubala’ lidz-dzahabi, maktabah
syamilah)
[3] Tarikh
ibn hisyam
[4] Abu Salamah bin Abdul Asad bin Hilal bin
Abdullah bin Umar bin mahzum bin Yaqdhoh bin Murroh bin ka’ab. Beliau adalah saudara
sesusuan rasulullah anak dari anak
bibinya yaitu barrah binti abdul muthalib. Termasuk golongan saabiquunal
awwalun yang ikut hijrah ke habsyah kemudian hijrah ke madinah dan ahlu
badr . Beliau adalah mantan istri ummu salamah istri rasulullah. Wafat pada
tahun 3 H pada riwayat lain 4 H bulan jumadil akhiroh (siyar a’alam
an-nubala’, maktabah syamilah).
[5]
Hamzah bin Abdul Mutholib bin hasyim bin Abdu Manaf al-Quraysy al-Hasyimi.
Beliau adalah saudara sepersusuan rasulullah yang menyusui adlah TSuwaiyyah
maula abi lahab. Beliau lahir dua tahun sebelum nabi atau dalam riwayat lain
empat tahun. Beliau masuk islam pada tahun kedua setelah bi’tsah. Meninggal di
perang uhud yang membunuh adalah wahsy. Rasulullah memberikan gelar kepada
beliau sayyidus syuhada’ dan gelar asadulloh (al-ishobah fie ma’rifatisshohabah )
Comments