Ibadah
kurban telah disyariatkan bagi kaum muslimin pada tahun ke 2 hijriah di Madinah
al-Munawwarah. Pada tahun ini juga disyariatkan kewajiban zakat atas kekayaan
harta benda dan kesunnahan shalat ied bagi umat Islam.[1]
Namun
jika dilihat lebih jauh lagi syariat kurban telah ada di zaman nabi Adam as.
seperti yang dinyatakan oleh Allah dalam firman-Nya,
وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ ابْنَيْ آدَمَ بِالْحَقِّ إِذْ
قَرَّبَا قُرْبَاناً فَتُقُبِّلَ مِن أَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ الآخَرِ
قَالَ لَأَقْتُلَنَّكَ قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ
“Ceritakanlah
kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang
sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan kurban. Maka diterima dari salah
seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil).
Ia berkata (Qabil): ‘Aku pasti membunuhmu!” berkata Habil: ‘Sesungguhnya Allah
hanya menerima kurban dari orang-orang yang bertaqwa”. (Qs. al-Ma’idah [5]: 27)
Kemudian
ibadah kurban juga telah dilaksanakan oleh Khalilullah Ibrahim as.,
sebagaiana yang diceritakan oleh Allah dalam firman-Nya,
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي
أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ
مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِن شَاء اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
“Maka
tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim,
Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa
aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab:
"Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah
kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar"” (Qs. ash-Shaffat [37]: 102)
فَلَمَّا أَسْلَمَا وَتَلَّهُ لِلْجَبِينِ
“Tatkala
keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas
pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya)” (Qs. ash-Shaffat [37]: 103)
وَنَادَيْنَاهُ أَنْ يَا إِبْرَاهِيمُ
“Dan
Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim” (Qs.
ash-Shaffat [37]: 104)
قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ
“sesungguhnya
kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang
berbuat baik” (Qs. ash-Shaffat [37]: 105)
إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْبَلَاء الْمُبِينُ
“Sesungguhnya
ini benar-benar suatu ujian yang nyata” (Qs.
ash-Shaffat [37]: 106)
وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ
“Dan
Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar” (Qs. ash-Shaffat [37]: 107).
Wallahu
a’lam.
Comments