Oleh:
Amri Yasir Mustaqim
إِنَّ
الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ
بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ
اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ
إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وعلى آله وصحبه أجمعين
قال
الله تعالى في القران الكريم ...................
"يا
أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ
إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. "
"
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ
وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا
وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ
اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. "
"يَا
أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا.
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ
اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
Jamaah sholat
jum'at yang semoga dimulyakan Allah
Pada kesempatan yang berbahagian ini, saya
wasiatkan kepada diri saya sendiri pada khususnya dan pada jamaah semua pada
umumnya, agar senantiasa meningakatkan ketaqwaan dan keimanan keapada Allah. Karena
ketaqwaan dan keimana merupakan modal utama bagi seorang hamba untuk mencapai
kehidupan yang bahagia diakhirat nanti juga jannah hanya disepakan bagi hamba
Allah ta’ala yang bertaqwa, Sebagaimana Allah ta’ala berfirman:
تِلْكَ الْجَنَّةُ الَّتِي نُورِثُ مِنْ عِبَادِنَا مَنْ كَانَ
تَقِيًّا
“Itulah surga yang
akan Kami wariskan kepada hamba-hamba Kami yang selalu bertakwa” Qs. Maryam 63
Bersyukur kepada Allah ta’ala dengan mengucap alhamdulillah dan senantiasa berusa
menjalankan perintah Allah ta’ala semampunya dan meninggalkan
larangan Allah ta’ala seluruhnya.
Shalawat kepada baginda Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam dengan senantiasa bersholawat untuk beliau allahumma
shalli ala sayyidina muhammad,wa ala alihi washahbihi ajmain wa mantabi’a
hudahu ila yaumid din.
Jamaah sholat jum'at yang semoga dimulyakan Allah...
Dikisahkan, oleh Imam al-Qurthubi dalam kitab beliau yang berjudul at-Tadzkirah
fi Umuril Akhirah tentang seorang muadzin yang sholih. Kesolihannya
tergambar dengan rutinitas dia yang selalu shalat lima waktu di masjid. Tidak
pernah terlewat satu adzanpun kecuali suara merdu yang dia miliki menggema.
Rutiniatas yang selalu mengingatkan masyarakat untuk taat.
Suatu hari ada yg berbeda dari hari hari biasanya. Ketika dia akan
mengumandangkan adzan, tiba-tiba secara sekelebat dia melihat seorang wanita. Wanita
ini rumahnya ada dibawah menara masjid. Paras cantik pada pandangan pertama
segera berubah menjadi bongkahan cinta yang mengkristal menyinari hati. Tapi
ada yang disayangkan, ternyata gadis cantik ini Nasrani.
Cinta yang telah menggelapkan mata membutakan fikiran, tanpa
pertimbangan dia pun meninggalkan adzannya dan turun menuju rumahnya. Mengetuk
pintu rumah, bertatap muka dan semakin menambah cinta dia. Setelah terbuka
pintu,
“Apa yang Anda inginkan?” ucap wanita tersebut.
Muadzin menjawab, “Saya menginginkan dirimu.”
“Kenapa begitu?” selidik
wanita.
“Aku telah jatuh cinta padamu.”
“Saya tidak mau berbuat dosa.”
“Aku akan menikahimu.”
“Kamu seorang muslim dan saya seorang Nasrani, ayahku jelas tidak
akan merestui.” Demikian wanita itu menolaknya.
Tapi muazzin yang terbutakan hatinya ini malah mengantakan,
“Saya akan beragama Nasrani.”
Singkat kata, dia benar-benra Nasrani demi menikahi wanita itu dan
tinggal bersamanya, tetapi sebelum menikah dia menaiki loteng rumahnya dan
terpeleset lalu meninggal dunia.
Sungguh rugi orang tersebut, dia sudah murtad ditambah lagi tidak
jadi menikah.
Jamaah sholat jum'at yang semoga dimulyakan Allah...
Kisah kedua diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim Dari Abu
Sa`id Sa'd bin Malik bin Sinan al-Khudri radhiAllahu`anhu, bahawa Nabi sallAllahu
`alaihi wasallam bercerita:
terjadi penyesalan oleh seorang laki-laki yang membunnuh 99 orang
dengan tangannya sendiri. Kemudian dia mencari-cari orang yang paling`alim di
negeri di mana dia hidu. Dan dia pun ditunjukkan oleh seseorang untuk menghadap
pendeta.
Segera dia datangi pendeta
itu kemudian dia tumpahkankan keluh kesah tentang pembunuhan 99 orang dan ingin
. Lalu pendeta itu mengatakan bahawa taubatnya tidak akan diterima. Lantas
orang itu membunbertaubat. Pendeta itu menjawab bahwa tidak adalagi pintu tobat
untuk pembunuh. Akhirnya sepontan pendeta tadi merenggang nyawa dengan tangan
pembuuh itu. maka genaplah sudah orang yang dibunuhnya sebanyak 100 orang.
Kemudian dia cari orang yang paling`alim di negeri itu dan
akihirnya menemukan orang yang sangat ‘alim. Kemudian dia menceritakan perihal
pembunuhan 100 orang, maka adakah masih boleh diterima taubatnya. Orang yang
sangat`alim itu menjawab, “Ya, masih boleh, tidak ada yang menghalangi orang
untuk bertaubat. Tapi dengan syarat pergilah ke daerah lain dimana penduduk
daerah itu saemua menyembah kepada Allah ta`ala, kemudian menghambalah
sepenuhnya bersama mereka dan kamu jangan kembali lagi ke kampung halamanmu
kerana perkampunganmu adalah daerah kriminal.”
Orang itu benar-benar pergi meninggalkan kampung halaman. Tapai qadarullah
setelah menempuh jarak kira-kira setengah perjalanan dia meninggal. Ketika
malaikat ingin mengambil ruhnya ternyata yang datang dua malaikat, yang satu
Malaikat Azab sedang yang lain Malaikat Rahmat. Mereka saling berbantah-bantah
tentang siapa yang berhak mengambil ruh manusia ini. Malaikat Rahmat berkata,
“Dia telah berangkat untuk benar-benar bertaubat dan menyerahkan dirinya dengan
sepenuh hati kepada Allah ta`ala.” Malaikat Azab mebantah, “tapi dia
sama sekali belum berbuat baik?.”
Lantas datanglah seorang Malaikat dalam bentuk manusia, maka
kedua-dua Malaikat itu menjadikannya sebagai hakim. Maka berkatalah Malaikat
yang dalam bentuk manusia itu, “Ukurlah olehmu dua daerah itu. Maka kepada
daerah yang lebih dekat itulah ketentuan nasibnya”.
Mereka mengukurnya kemudian mereka mendapati daerah yang dituju
itulah yang lebih dekat. Maka orang itu diambil nyawanya oleh Malaikat Rahmat.
Jamaah sholat jum'at yang semoga dimulyakan Allah...
Dari kisah yang telah disampaikan kita bisa mengambil pelajaran:
1.
Amalan Itu Tergantung Dengan Penutupnya.
Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا
اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dengan
sebenar-benar taqwa kepada-nya dan janganlah kamu meninggal kecuali dalam
keadaan muslim” QS. ali-Imran
102
Dalam kitab al-jami’ al-‘ulum wal hikam yang di tulis Imam
Ibnu Rajab al-Hanbali menceritakan tentang sebagian para sahabat ketika mau
meninggal dunia menangis. Ketika ditanya “kenapa kok menangis?” sahabat ini
menjawab aku mendengar Rasulullah bersabda “sesungguhnya Allah pasti membagi
makhluk (manusia) kepada dua golongan, satu di surga dan satu di neraka,
sedangkan aku tidak tahu golongan mana yang nanti posisiku.?”
Ketika Imam Syafi'i sedang sakit menjelang wafat, murid beliau Al
Muzani datang menjenguknya lalu bertanya kepadanya, “Bagaimana keadaan Anda
saat ini?”
Imam Syafi'i menjawab,
أصبحت
عن الدنيا راحلاً، وللإخوان مفارقاً، ولكأس المنيّة شارباً، ولعملي مفارقاً، وعلى
الله وارداً، ثم
بكى وقال: لا أدري أتصير روحي إلى الجنة فأُهنّيها، أم إلى النار فأُعزّيها
“Saya serasa akan meninggalkan dunia, berpisah dengan kawan-kawan,
meneguk kematian (ajal berakhir), bertemu dengan amal-amal buruk dan datang
menghadap Allah. Kemudian beliau rersedu sedan sambil
sesenggukan mengatakan “Aku tidak tahu, apakah nyawaku nanti akan dibawa ke
surga sehingga aku harus memberinya ucapan selamat, ataukah akan dibawa ke
neraka sehingga aku harus mengucapkan takziyah.”. (Ibnul Jauzi, Bahrud
Dumu’ hal.25)
Dalam kitab al-‘aqibah fi dzikril maut abu Muhammad
al-Asybali menceritakan tentang akan wafatnya Muhammad bin Sirin ketika itu
beliau menagis kemudian ditanya oleh orang di sekitarnya “apa yang membuat
anda menangis?” beliau menjawab
أبكي
لتفريطي في الأيام الخالية، وقلة عملي للجنة العالية، وما ينجيني من النار الحامية.
“aku menangis karena kelalaianku atas hari-hari yang berlalu,
sedikitnya amalku yang entah bisa membawaku ke dalam surga yang tinggi atau
menyelamatku dari panasnya api neraka”.
Inilah keadaan orang-orang sholih sebelum kita. Kehidupannya penuh
dengan taat. Banding dengan keadaan kita hari ini? Sudahkah kita mengingat
kematian?, sudahkah kita memerasa aman dari su’ul khotimah? Lalu kita
lalai dan tetap dalam kubangan maksiat?
2.
Teguh Dalam Istiqomah Dan Taat Kepada Allah
Teguh dan istiqomah dalam ketaatan ini adalah sifat dari
orang-orang mukmin yang jujur keimanannya. Istiqomah adalah kekeh dengan apa
yang dia yakini hingga meninggal.
عن أبي عمرو وقيل : أبي
عمرة سفيان بن عبدالله الثقفي رضي الله عنه – قال : يا رسول الله , قل لي في الإسلام قولاً لا أسأل عنه أحداً
غيرك, قال " قل آمنت بالله ثم استقم " رواه
مسلم
Dari Abu ‘Amrah Sufyan bin ‘Abdullah radhiyallahu anhu, ia berkata
: “Aku telah berkata : ‘Wahai Rasulullah, katakanlah kepadaku tentang Islam,
suatu perkataan yang aku tak akan dapat menanyakannya kepada seorang pun
kecuali kepadamu’. Bersabdalah Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa Sallam :
‘Katakanlah: Aku telah beriman kepada Allah, kemudian beristiqamalah kamu’ “ HR. Muslim
Cara mencapainya adalah sebagaimana yang telah rasulullah ajarkan,
sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Amru bin al-Ash, rasulullah
bersabda:
إن
قلوب بني آدم كلها بين أصبعين من أصابع الرحمن كقلب واحد يصرفه حيث شاء ثم قال:
اللهم مصرف
القلوب صرف قلوبنا على طاعتك
“sesungguhnya hati bani Adam seluruhnya berada pada jari-jemari
Allah yang maha Rahman yang Allah akan membolak-balikan sekehendak-Nya.”
Kemudian rasulullah berdoa “Ya Allah yang maha membolak balikkan hati, balikkan
lah hatiku untuk selalu berada di atas ketaatan” Hr. Muslim”
Dalam hadits lain Ummu Salamah, beliau adalah Istri Rasulullah,
mengatakan: “do’a yang paling sering dipanjatkan oleh rasulullah adalah:
اللهم مقلبَ القلوب، ثبت قلبي على دينك
“ya Allah yang maha membolak-balikkan hati,
kokohkanlah hatiku untuk selalu berada di atas agama-Mu.
Selain itu juga dengan Amalan sholih dan banyak
mempelajari Islam. Kelak kita kemudian meninggal dalam keadaan khusnul
khotimah, masuk surga, bertemu dengan baginda Rasulllah.
إِنَّ اللَّهَ
وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا
صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ
إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى
آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ
إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
اللهم
اغفر للمسلمين المسلمات الأحياء منهم و الأموات . ربنا اغفر لنا و لإخواننا الذين
سبقون بالإيمان ولا تجعل في قلوبنا غلا للذين امنوا ربنا إنك رؤوف رحيم .
اللهم
افتح بيننا و بين قومنا با لحق و انت خير الفاتحين . اللهم إنا نسألك علما نافعا و
رزقا طيبا و عملا متقبلا . ربنا أتنا في الدنيا حسنة و في الأخرة حسنة و قنا عذاب
النار .
وصل
على نبينا محمد وعلى أله و أصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين .
عباد
الله . إن الله يأمركم بالعدل والإحسان وإيتا ئ ذي القربى وينهى عن الفحشاء
والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون . فاذكروا الله يذكركم واسألوه من فضله يعطيكم
ولذكرالله أكبر
Comments