A.
Penyusun kitab Sunan Ibnu Majah dan komentar para Ulama’
Penyusunnya adalah Abu Abdullah
Muhammad bin Yazid bin Majah, Ar-Rabi’iy Al-Qozawainy atau masyhur dengan
sebutan Ibnu Majah.
Kitab beliu ini cukup bermanfaat,
hanya saja kedudukannya di bawah lima kitab hadits terdahulu. Di dalam kitab
ini pula terdapat hadits-hadits dho’if, dan sejumlah hadits shahih.
Sebagai catatan bahwa apabila ahli
hadits mengatakan, ”Hadits yang diriwayatkan atau yang dikeluarkan oleh
As-Sittah” maka maksud dari ungkapan tersebut adalah hadits yang dicantumkan di
dalam kitab Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud, jami’ At-Tirmidzi,
Sunan An-Nasa’I, dan Sunan Ibnu Majah.
B.
Kritik terhadap Kitab Sunan Ibnu Majah
Sebagaimana diungkapkan oleh
Muhammad Abu Syu’bah bahwa diantara ulama yang mengkritik Sunan Ibnu Majah
adalah Al-Hafiz Abu faraj Ibnul Jauzi, beliau mengatakan bahwa dalam
kitab Sunan Ibnu Majah terdapat tiga puluh hadits yang tergolong hadits maudhu’.
Diantara tiga puluh hadits yang dikritik oleh Ibnu al-Jauzi disepakati oleh
para ulama hadits.Akan tetapi kritik yang dilancarkan oleh Ibnu al-Jauzi
mendapatkan bantahan dari Imam al-Suyuti sebagai salah satu pen-Syarah kitab
Sunan Ibnu Majah.Ungkapan yang lebih ekstrim dari ucapan Ibnu al Jauzi diatas
adalah ucapan Al-Mizzi sebagaimana dikutip oleh Muhammad Abu Syu’bah dengan
mengatakan bahwa “Semua hadits yang hanya diriwayatkan oleh Ibnu Majah sendiri
adalah da’if”. Kritik tersebut juga mendapat bantahan dari Al-Hafiz Syihabuddin
al-Busairi al-Misri (wafat tahun 840 H) sebagaimana dikutip oleh Muhammad
Mustafa Azami beliau membahas hadits-hadits tambahan (zawa’id) dalam Sunan Ibnu
Majah yang tidak terdapat dalam Kitab Kutub al Khamsah dan juga beliau
melengkapi dengan menunjukan derajat hadits itu: ada yang termasuk dalam
katagori hadits shahih, hasan, da’if atau maudhu’.
Akan tetapi, walaupun terdapat
beberapa ulama yang mengkritik hadis Sunan Ibnu Majah, tetap saja
Kitabnya masuk sebagai peringkat yang keenam dari kitab Induk Hadis, alasannya
adalah karena Kitab Sunan Ibnu Majah mempunyai kelebihan yaitu hadis tambahan
(Zawaid) yang tidak terdapat di dalam kitab induk yang kelima juga termasuk di
dalam al-Muwaththa Imam Malik,Hal lain yang memberikan nilai lebih kepada
kitab Sunan Ibnu Majah adalah beberapa hadits tsulatsiyyat yang diriwayatkan
sang Imam dalam kitab tersebut.
Hadits tsulatsiyyat adalah hadits yang sanadnya tinggi, sehingga dari Nabi
Muhammad SAW sampai ke Ibnu Majah melalui tiga perawi. Hadits-hadits tsulatsiyyat
jumlahnya tidak banyak dan menjadi kebanggaan tersendiri bagi ahli hadits jika
berhasil mendapatkannya.
selain itu kitab Sunan Ibnu Majah
ini juga mempunyai sistematika penulisannya memberikan kemudahan bagi para
peneliti hadis untuk mendapatkan apa yang ingin dicari. Itulah sebabnya setelah
melalui proses panjang ulama mutaakhirin menempatkan Sunan Ibnu Majah
melengkapi jajaran Kutub As-Sittah sekalipun di nomor terakhir. Hal itu tidak
lepas dari keberadaan 1339 hadits zawa’id yang kemudian menjadi bahan
bermanfaat bagi pengembangan hazanah ilmu fiqih.
Ulama
yang tidak memasukkan kitab tersebut ke dalam kutubus sittah beralasan derajat
Sunan Ibnu Majah lebih rendah dari kitab-kitab hadits yang lima, karena memuat
juga hadits yang munkar dan maudhu’ (palsu) meski hanya sedikit. Sebagai
gantinya mereka memasukkan kitab hadits Al-Muwaththa karya Imam Malik, yang
dianggap lebih shahih, di urutan keenam.
Dapat dilihat juga beberapa
sanjungan ulama yang tertuju kepada Ibnu Majah mengenai Kitab beliau, seperti
Abu Zar`ah, Jalaluddin al-Suyuthi yang telah menyusun syarah beliau, Ibnu
Katsir dan yang lainnya.Menurut Ibnu Katsir bahwa Sunan Ibn Majah adalah sebuah
kitab yang banyak faedahnya dan baik susunan bab-babnya dalam bidang fiqh.
C.
Kitab-kitab syarah Sunan Ibnu Majah
Kitab Sunan Ibnu Majah nampaknya
kurang mendapatkan perhatian dibandingkan dengan kitab-kitab hadits lainnya
seperti Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abi Dawud.Hal tersebut terlihat
dari minimnya kitab syarah tentang Sunan Ibnu majah. Diantara kitab Syarah
Sunan Ibnu Majah adalah:
1.
Kitab Syarah yang ditulis oleh
Syaikh al-Sindi al-Madani (wafat tahun 1138 H )yakni Syarah Sunan Ibnu Majah. Kitab syarah ini tidak ditulis
dengan lengkap, hanya ditulis secara ringkas dan terbatas pada permasalahan
yang penting-penting saja.Kitab syarah ini ditulis di bagian pinggir dari kitab
Sunan Ibnu Majah.
2.
Misbaah al-Zujajah Ala Sunan Ibnu
Majah.
Kitab Syarah ini ditulis oleh Al-Hafiz Jalaluddin al-Suyuti’ (wafat
tahun 911 H). Akan tetapi kitab syarah ini juga sama dengan kitab yang ditulis
oleh Syaikh al-Sindi al-Madani hanya menguraikan dengan singkat dan terfokus
pada permasalahan yang penting saja.
3.
Al-I’Iam bi Sunanihi alaih
al-Salam yang
ditulis oleh Al-Mughlata’i (w. 762 H).
4.
Kitab yang ditulis oleh al-Kamaluddin ibn Musa al-Darimi (w. 808
H) yakni Syarah Sunan Ibnu Majah.
5.
Kitab yang ditulis oleh Ibrahim ibn Muhammad al-Halabi yakni
Syarah Sunan Ibnu Majah.
D.
Isi Hadits dan Sisitematika Kitab Sunan Ibnu Majah
Kitab ini disusun berdasarkan
beberapa kitab dan bab. Menurut Muhammad Fuad Abd al-Baqi hadits yang terdapat
dalam kitab Sunan Ibnu Majah terdapat 4341 buah hadits yang terbagi dengan
kualifikasi 37 kitab dan 1515 bab. Sementara itu dalam versi lain yakni oleh
al-Zahabi (673-748 H) mengatakan bahwa hadits yang terdapat dalam Kitab Sunan
Ibn Majah adalah 4000 hadits yang terbagi dalam 32 Kitab dan 1500 Bab, pendapat
serupa pun diungkapkan oleh Abu al-Hasan al-Qattan (334-415 H) dengan
mengatakan kitab Sunan Ibnu Majah memuat 32 kitab, 1500 bab dan sekitar 4000
hadits.
Dalam pendahuluan Kitab Sunan Ibnu
Majah, Muhammad Fuad Abdul Baqi memberikan uraian yang sangat lengkap
sebagaimana diikuti oleh Muhammad Mustafa ‘Azami beliau menjelaskan bahwa kitab
ini (Kitab Ibn Majah) berisi 4.341 hadits.Dari jumlah hadits tersebut
menurutnya sebanyak 3.002 hadits telah dibukukan dan terdapat dalam kitab Kutub
Al-Sittah.Dari jumlah tersebut berarti hanya 1.339 hadits yang murni dimiliki
dan dikodifikasikan oleh Ibnu Majah dalam kitab sunan-nya.
Sajian yang lebih lengkap
diungkapkan oleh Muhammad Mustafa ‘Azamai sebagaimana yang ia kutip dari Fuad
Abdul Baqi mengklasifikasikan hadits yang terkodifikasi dalam kitab Ibnu Majah
dengan tingkat kualitasnya sebagai berikut:
E.
Klasifikasi Hadits-hadits Sunan Ibnu Majah berdasarkan jumlahnya
1.
428 hadits dari 1. 339 hadits termasuk dalam katagori hadits
Shahih.
2.
199 hadits dari 1. 339 hadits termasuk dalam katagori hadits
Hasan.
3.
613 hadits dari 1. 339 hadits termasuk dalam katagori hadits lemah
isnad-nya.
4.
99 hadits dari 1.339 hadits termasuk dalam katagori hadits munkar
dan makdzub
Ciri utama dari kitab ini
sebagaimana diungkapkan oleh Muhammad Mustafa Azami bahwa Kitab Sunan Ibnu
Majah adalah salah satu yang terbaik dilihat dari sistematika penyusunannya yang
disusun judul perjudul dan sub-bab dengan sistematika fikih.Hal ini diakui oleh
para ulama.Dan kitab ini tidak banyak mengalami pengulangan hadits.
Adapun sistematika penulisannya
adalah sebagai berikut:
No
|
NAMA KITAB
|
JUZ
|
HLM
|
-
|
Al-Muqaddimah
|
I
|
3
|
1.
|
Al-Taharah
|
I
|
9
|
2.
|
Al-Shalat
|
I
|
219
|
3.
|
Al-Azan
|
I
|
232
|
4.
|
Al-Masajid wa
al-Jama’ah
|
I
|
234
|
5.
|
Al-Iqamah
|
I
|
264
|
6.
|
Al-Jana’iz
|
I
|
461
|
7.
|
Al-Siyam
|
I
|
525
|
8.
|
Al-Zakat
|
I
|
565
|
9.
|
Al-Nikah
|
I
|
592
|
10.
|
Al-Talaq
|
I
|
650
|
11.
|
Al-Kafarat
|
II
|
676
|
12.
|
Al-Tijarat
|
II
|
723
|
13.
|
Al-Ahkam
|
II
|
774
|
14.
|
Al-Had
|
II
|
795
|
15.
|
Al-Sadaqah
|
II
|
799
|
16.
|
Al-Ruhun
|
II
|
815
|
17.
|
Al-Syafa’ah
|
II
|
833
|
18.
|
Al-Luqatah
|
II
|
836
|
19.
|
Al-‘Itq
|
II
|
840
|
20.
|
Al-Hudud
|
II
|
847
|
21.
|
Al-Diyat
|
II
|
873
|
22.
|
Al-Wasaya
|
II
|
900
|
23.
|
Al-Fara’id
|
II
|
908
|
24.
|
Al-Jihad
|
II
|
920
|
25.
|
Al-Manasik
|
II
|
962
|
26.
|
Al-Adhahi
|
II
|
1043
|
27.
|
Al-Dzaba'ih
|
II
|
1056
|
28.
|
Al-Shayd
|
II
|
1068
|
29.
|
Al-At’imah
|
II
|
1083
|
30.
|
Al-Asyribah
|
II
|
1119
|
31.
|
Al-Tib
|
II
|
1137
|
32.
|
Al-Libas
|
II
|
1176
|
33.
|
Al-Adab
|
II
|
1206
|
34.
|
Al-Du’a
|
II
|
1258
|
35.
|
Ta’bir al-Ru’ya
|
II
|
1258
|
36.
|
Al-Fitan
|
II
|
1290
|
37.
|
Al-Zuhd
|
II
|
1373
|
F.
Kesimpulan
Ibnu Majah memiliki karya besar
dalam disiplin ilmu hadis yang berjudul kitab sunan dan dikenal dengan nama
Sunan Ibn Majah. Kitab ini dinisbatkan kepada pemiliknya yaitu Sunan Ibn
Majah.Sunan Ibn Majah merupakan rujukan hadis yang terakhir dengan sebutan al-Kutubu
al-Sittah.Ibnu Thahir al-Maqdisi memandang sunan ini sebagi kitab induk yang
keenam.Adapun yang pertama kali menjadikan susunan kitab ini termasuk ke dalam
kitab induk yang keenam ialah Ibnu Thahir al-Maqdisy, kemudian diikuti oleh
al-hafizh Abd al-Ghany al-Maqdisy dalam kitab al-Ikmal. Dapat kita
pahami, bahwa kitab Sunan Ibn Majah tidak diragukan lagi keotentikannya,
walaupun terdapat perbedaaan di antara ulama, tetap saja Kitab ini menjadi
rujukan utama dan juga termasuk ke dalam kitab induk yang keenam sebagai kitab
rujukan hadis-hadis dari Rasulullah SAW.
Ibnu Majah adalah seorang yang
disepakati tentang kejujurannya dapat dijadikan argumentasi
pendapat-pendapatnya.Ia mempunyai pengetahuan luas dan banyak menghafal hadis.
Pengembaraannya berkembang dan meningkat dewasa sebagai orang yangg cinta
mempelajari ilmu dan pengetahuan teristimewa mengenai hadis dan
periwayatannya.Untuk mencapai usahanya dalam mencari dan mengumpulkan hadis
beliau telah melakukan lawatan dan berkeliling di beberapa negeri.Ia melawat ke
Irak, Hijaz, Syam, Mesir, Kufah, Basrah dan negara-negara serta kota-kota
lainnya untuk menemui dan berguru hadis kepada ulama-ulama hadis. Perhatian
para ulama yang tertuju kepada Ibnu Majah adalah dengan mencurahkan perhatian
mereka dari sisi periwayatan, penelitian dan penyalinan sebagaimana kitab yang
lain. Penyusunan biografi Ibnu Majah telah terangkum dalam penyusunan biografi
para perawi yang telah diakui di dalam al-Kutub al-Sittah.
Kitab ini adalah salah satu kitab
karya Imam Ibnu Majah terbesar yangg masih beredar hingga sekarang. Dengan
kitab inilah nama Ibnu Majah menjadi terkenal. Ia menyusun sunan ini menjadi
beberapa kitab dan beberapa bab. Adapun jumlah hadis yang termuat didalam kitab
Sunan Ibn Majah sebanyak 4341 Hadis, 3002 di antaranya telah termuat
di dalam kitab-kitab hadis lainnya, sedangkan 1339 lainnya merupakan tambahan
yang tidak terdapat di dalam kitab standar hadis yang lain. Kitab sunan ini
disusun menurut sistematika fiqh yg dikerjakan secara baik dan indah.
Pada akhirnya, walaupun Kitab
Sunan Ibn Majah ini mendapatkan kritik dari sejumlah ulama dengan pendapat
bahwa dalam kitab ini terdapat hadis mawdhu`, akan tetapi hadis maudhu`
tersebut jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan keseluruhan hadis yang tercatat
di dalamnya. Selain itu juga, harus diakui bahwa kitab ini telah memberikan
konstribusi yang patut disyukuri, karena sampai saat ini, kitab ini masih
menjadi sumber acuan bagi mereka yang ingin mendalami dan menelusuri
hadis-hadis dengan merujuk kepada kitab tersebut.
G.
Sumber
1.
Salim, Amr Abdul Mun’im, Adaptasi kitab Taisir Ulum
Al-Hadits lil Mubtatadi’in, Mudzakirat Ushul Al-Hadits
2.
Ibn Majah - Wikipedia, the free encyclopedia.com
3.
‘Azmi, Muhammad Mustafa. Studies in Hadits Methodology and
Literature. 1977. American Trust Publication.
4.
Abu Suhbah, Muhammad. Fi Rihab Al-Kutub At-Tis’ah.1969.
Kairo: Majma’ Al-Buhuts Al-Islamiyah.
5.
Ash-Shiddieqiey, Teuku Muhammad Hasbi. Sejarah &
Pengantar Ilmu Hadits.2009. Semarang. Pustaka Rizki Putra.
Comments