Skip to main content

Khutbah Jum'at | TAKUT MENYIMPANG DARI AJARAN ALLAH



KHUTBAH PERTAMA
Jama’ah Jum’at yang dirahmati Allah ta’ala...
Allah subhanahu wa ta’ala menceritakan di dalam al-Qur’an:
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَن نَّعْبُدَ الأَصْنَامَ * رَبِّ إِنَّهُنَّ أَضْلَلْنَ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ فَمَنْ تَبِعَنِي فَإِنَّهُ مِنِّي وَمَنْ عَصَانِي فَإِنَّكَ غَفُورٌ رَحِيمٌ([إبراهيم: 35 -36].
 “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa, “Ya Tuhan, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku agar tidak menyembah berhala. Ya Tuhan, berhala-berhala itu telah menyesatkan banyak dari manusia. Barangsiapa mengikutiku, maka orang itu termasuk golonganku, dan barangsiapa mendurhakaiku, maka Engkau Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Ibrahim: 35-36)
Para ulama menjelaskan ayat ini adalah tentang meminta kepada Allah agar tetap teguh dengan tauhid, ajaran islam, menjauhi peribadatan berhala. Bahkan nabi Ibrahim sendiri meminta kepada Allah tentang hal tersebut. Karena kalau bukan karena pertolongan Allah, beliau tentu akan sangat lemah untuk menjauhi hal yang telah disebutkan. Dan tidak ada yang bisa menjaga dirinya selain dengan penjagaan Allah subhanahu wa ta’ala.

Jama’ah yang dirahmati oleh Allah subhanahu wa ta’ala...
Kalau seorang nabi Ibrahim saja sangan takut terjatuh ke dalam syirik, dan bersungguh-sungguh meminta kepada Allah agar menjaga dirinya dan keturunannya supaya tidak terjatuh ke dalam syirik, lalu bagaimana dengan kita? Bukankah kita lebih pantas untuk memintak kepada Allah agar menjaga kita. Kita lebih pantas untuk khawatir jatuh ke dalam kubangan syirik dari pada nabi Ibrahim alaihis salam.
Jamah yang dirahmati Allah, kita belajar tentang seuatu yang sangat penting dari ayat ini. Tentang betapa mendesaknya kebutuhan kita untuk bergantung kepada Allah, dan meninggalkan ego kita jauh-jauh. Juga kita harus wapada terhadap diri kita sendiri yang terlalu percara diri.
Maka orang yang merasa jauh dari syirik, orang yang merasa tidak akan terjatuh ke dalam penyimpangan, orang yang merasa aman dari hawa nafsu. Perbuatan merasa aman dari penyimpangan adalah bentuk dari kemunafikan. Merupakan bentuk dari ujub atau bangga diri. Hakikatnya mereka adalah orang yang paling mudah terjerembab ke dalam pikiran mereka sendiri.
Seorang tokoh salaf bernama Ibnu Abi Mulaykah berkata:
أَدْرَكْتُ ثَلاَثِينَ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ -صلى الله عليه وسلم- كُلُّهُمْ يَخَافُ النِّفَاقَ عَلَى نَفْسِهِ
 “aku mengeran 30 orang sahabat nabi, dan setiap dari mereka pasti ketakutan jika diri mereka terjangkiti sifat munafik”
Seorang salaf yang bernama Ibrahim at-Tamimi mengatakan,
مَا عَرَضْتُ قَوْلِي عَلَى عَمَلِي إِلاَّ خَشِيتُ أَن أَكُونَ مُكَذَّبًا
“tidaklah amalanku jikalau tidak seimbang dengan apa yang aku ucap. Aku pasti khawatir jangan-jangan aku adalah pendusta”
Dan Al-Hasan mengatakan:
مَا خَافَهُ -النفاق- إِلاَّ مُؤْمِنٌ، وَلاَ أَمِنَهُ إِلاَّ مُنَافِقٌ
orang yang takut dengan sifat munafik, sebenarnya dia adalah mu’min. Dan orang yang merasa aman dari kemunafikan, itulah sebenarnya orang munafik”
Seorang mukmin itu adalah orang yang paling khawatir dengan kemunafikan. Khawatir tergelencir ke dalam fitnah. Sehingga kita harus menjauhi rasa aman tersebut. Allah ta’ala berfirman,
وَإِذَا رَأَيْتَ الَّذِينَ يَخُوضُونَ فِي آيَاتِنَا فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ حَتَّى يَخُوضُواْ فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ وَإِمَّا يُنسِيَنَّكَ الشَّيْطَانُ فَلاَ تَقْعُدْ بَعْدَ الذِّكْرَى مَعَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ) [الأنعام: 68]
“Apabila engkau (Muhammad) melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka hingga mereka beralih ke pembicaraan lain. Dan jika setan benar-benar menjadikan engkau lupa (akan larangan ini), setelah ingat kembali janganlah engkau duduk bersama orang-orang yang zalim.” (QS. al-An’am: 68)
Dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga menceritakan tentang gambaran Dajjal,
مَنْ سَمِعَ بِالدَّجَّالِ فَلْيَنْأَ عَنْهُ، فَوَ اللَّهِ إِنَّ الرَّجُلَ لَيَأْتِيهِ وَهْوَ يَحْسِبُ أَنَّهُ مُؤْمِنٌ، فَيَتَّبِعُهُ مِمَّا يُبْعَثُ بِهِ مِنَ الشُّبُهَاتِ
“barang siapa yang mendengar kabar tentang Dajjal hendaklah menjauh darinya. Demi Allah sesunnguhnya ada seorang laki-laki yang mendatangi Dajjal dan dia mengira dirinya mu’min, tapi kemudian ternyata dia menjadi pengikutnya karena terjangkiti syubhat.”
Jamaah yang dirahmati Allah..
Inilah kisah nabi Yusuf. Putra dari rumah nabi yang penuh dengan iman. Beliau dihadapkan dengan fitnah dari wanita yang menjadi tuannya tapi beliau menolaknya.
وَرَاوَدَتْهُ الَّتِي هُوَ فِي بَيْتِهَا عَن نَّفْسِهِ)[يوسف:23].
“Dan perempuan yang dia (Yusuf) tinggal di rumahnya menggoda dirinya.” (QS. Yusuf: 23)
Beliau adalah wanita istana. Memangil nabi Yusuf untuk melayani syahwatnya. Wanita ini memilik banyak pengawal. Nabi Yusuf tidak bisa membela diri dan meolak tawaran. Dan sebagai siasat wanita ini dia kemudian mengunci pintu-pintu istana untuk kehati-hatian dirinya.
(وغَلَّقَتِ الْأَبْوَابَ)[يوسف:23]
“Dan dia menutup pintu-pintu” (QS. Yusuf: 23)
Dengan menutup pintu itu akhrinya tidak ada satu orangpun yang bisa melihat perbuatannya. Sehingga dia bisa melancarkan godaannya dengan aman dan tertutup. Kemudian dia tinggal mengajak yusuf untuk berzina yang keji dan kotor.
(وَقَالَتْ هَيْتَ لَكَ)[يوسف:23]
“lalu berkata, “Marilah mendekat kepadaku.” (QS. Yusuf: 23)
Namun yusuf kemudian berlari menjauh. Dan berserah nasib kepada Allah dan meminta perlindungan kepada Allah.
(قَالَ مَعَاذَ اللَّهِ)[يوسف:23].
“Yusuf berkata, “Aku berlindung kepada Allah” (QS. Yusuf: 23)
Tidak ada pelarian dan perlindungan yang paling aman selain hanya kepada Allah semata. Tidak ada yang bisa melindungi manusia dari fitnah selain Allah ta’ala saja.
Tapi kemudian kisah ini tidak berhenti begitu saja. Wanita istiana ini punya siasat baru. Dia kemudian memberikan ancaman kepada yusuf jika tidak melakukan panggilan syahwatnya.
(وَلَئِن لَّمْ يَفْعَلْ مَا آمُرُهُ لَيُسْجَنَنَّ وَلَيَكُونًا مِّنَ الصَّاغِرِينَ)[يوسف: 32]
“Jika dia tidak melakukan apa yang aku perintahkan kepadanya, niscaya dia akan dipenjarakan, dan dia akan menjadi orang yang hina.” (QS. Yusuf: 32)
Tapi nabi yusuf yang memiliki jiwa yang berish dan suci. Pemilik prinsip beragama yang kuat. Tidak pernah ada dalam kamus hidupnya untuk berkhianat. Beliau tidak punya pilihan selain berlari dari fitnah dan dengan jelas dan sepenuh hati beliau memilih untuk hidup di penjara.
قَالَ رَبِّ السِّجْنُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا يَدْعُونَنِي إِلَيْهِ وَإِلاَّ تَصْرِفْ عَنِّي كَيْدَهُنَّ أَصْبُ إِلَيْهِنَّ وَأَكُن مِّنَ الْجَاهِلِينَ [يوسف: 33]
“Yusuf berkata, “Wahai Tuhan-ku! Penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka. Jika aku tidak Engkau Hindarkan dari tipu daya mereka, niscaya aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentu aku termasuk orang yang bodoh.” (QS. Yusuf: 33)
Tidak cukup itu saja, nabi Yusuf juga menambahkan,
وَإِلَّا تَصْرِفْ عَنِّي كَيْدَهُنَّ أَصْبُ إِلَيْهِنَّ
“Jika aku tidak Engkau Hindarkan dari tipu daya mereka, niscaya aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka” (QS. Yusuf: 33)
Ya, beliau masih sangat takut terjerumus ke dalam fitnah. Beliau khawatir terjerembab dalam penyimpangan. Meskipun kedudukan beliau dalam keimanan sudah mencapai derajat yaqin. Disertai dengan kewaspadaan penuh. Serta penyerahan diri kepada Allah.
Maka siapapun yang berlari dari fitnah dan berlindung kepada Allah, niscaya Allah akan memelihara dari hal tersebut serta menyelamatkannya.
Maka kemudian,
(فَاسْتَجَابَ لَهُ رَبُّهُ فَصَرَفَ عَنْهُ كَيْدَهُنَّ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ) [يوسف:34]
“Maka Tuhan Memperkenankan doa Yusuf, dan Dia Menghindarkan Yusuf dari tipu daya mereka. Dia-lah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (QS. Yusuf: 34)
Seorang mukmin itu, jama’ah yang dirahmati Allah. Adalah orang yang takut terjerumus kepada penyimpangan. Khatir terjatuh ke dalam fitnah. Khawatir jika kemudain terpelenceng dari jalannya orang mu’min kepada jalan yang dilali oleh orang munafik. Inilah yang ditakuti oleh nabi Muhammad, jika sampai petaka ini menimpa ummatnya. Nabi Muhammad bersabda,
إِنَّمَا أَخَافُ عَلَى أُمَّتِي الأَئِمَّةَ الْمُضِلِّينَ
“sesungguhnya yang aku khawatirkan dari ummatku adalah pemimpin-pemimpin sesat yang menguasai mereka”
Seorang mukmin itu wahai para jamaah, dia akan  selalu waspada jika ingin bepergian ke negara yang penduduknya tidak beriman kepada Allah. Penduduknya selalu ingkar kepada Allah sepanjang siang dan malam. Seorang mukmin akan terus merasa takut jika tergelincir mengikuti mereka. Di sana mereka tidak perna mendengar kumandang adzan. Sehingga Rasulullah mengingatkan untuk orang-orang yang tinggal di antara masyarakat yang kafir tanpa ada tujuan yang bisa dibenarkan agama. Rasulullah bersabda,
أَنَا بَرِيء مِنْ كُلِّ مُسْلِمٍ يُقِيمُ بَيْنَ أَظْهُرِ الْمُشْرِكِينَ"
“Aku berlepas diri dari orang muslim yang hidup dan tinggal di antara pemukiman orang-orang musrik” (HR. Abu Daud)
Maka, kaum muslimin yang  dirahmati Allah. Tetaplah kokoh berpegang teguh dengan syariat. Jauhi maksiat. Selalu perbanyak taubat. Jangan sampai kita terlena dengan perbuatan orang kafir terlaknat. Allah ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ مَن يَرْتَدَّ مِنكُمْ عَن دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللّهِ وَلاَ يَخَافُونَ لَوْمَةَ لآئِمٍ ذَلِكَ فَضْلُ اللّهِ يُؤْتِيهِ مَن يَشَاء وَاللّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
“Wahai orang-orang yang beriman! Barangsiapa di antara kamu yang murtad (keluar) dari agamanya, maka kelak Allah akan Mendatangkan suatu kaum, Dia Mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, dan bersikap lemah lembut terhadap orang-orang yang beriman, tetapi bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah yang Diberikan-Nya kepada siapa yang Dia Kehendaki. Dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), Maha Mengetahui.” (QS. al-Maidah: 54)

KHUTBAH KEDUA
DO’A
Kampung Damai, 9 Septembber 2019

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Adat dan Urf dalam Disiplin Ilmu Ushul Fiqh

A.    Definisi Adat dan Urf Definisi adat: العادة ما استمرّ الناس عليه على حكم المعقول وعادوا اليه مرّة بعد أخرى Adat adalah suatu perbuatan atau perkataan yang terus menerus dilakukan oleh manusia lantaran dapat diterima akal dan secara kontinyu manusia mau mengulangnya.

KHUTBAH JUM'AT: Tanda Hidayah Allah Diberikan Pada Seseorang

Khutbah Pertama إنَّ الحمدَ لله، نحمدُه، ونستعينُه، ونستغفرُه، ونتوبُ إليه، ونعوذُ به من شرورِ أنفسِنا، ومن سيِّئاتِ أعمالِنا، من يهدِه الله فلا مُضِلَّ له، ومن يضلل فلا هاديَ له؛ وأشهدُ أن لا إلهَ إلا اللهُ وحدَه لا شريكَ له، وأشهدُ أن محمدًا عبدُه ورسولُه، صلَّى اللهُ عليه وعلى آلهِ وصحبِهِ وسلَّمَ تسليمًا كثيرًا إلى يومِ الدين . أمَّا بعدُ: فيا أيُّها الناسُ، اتَّقوا اللهَ تعالى حَقَّ التقوى . Kaum muslimin yang dirahmati Allah… Bertaqwalah kalian kepada Allah dengan taqwa yang berkualitas.. Hamba-hamba Allah, tujuan Allah menciptakan makhluk-Nya untuk beribadah, untuk taat dan untuk mencintai pencipta-Nya, hal ini sebagaimana yang Allah firmankan dalam al-Qur’an, وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (Qs. al-Dzariat: 56) Allah akan ridha kepada hambanya jika hamba tersebut hanya menyembah-Nya saja dan tidak mensekutukan dengan yang lain. Allah akan marah kepada hamba...

Dowload Buku Iqro’ 1-6 pdf

Siapa yang tidak kenal dengan buku iqro’? hampir tidak ada di Indonesia ini yang tidak mengenal buku iqro’. Buku ini sangat populer diseluruh anak Indonesia yang ingin belajar membaca al-Qur’an.

KHUTBAH JUM’AT (5) NIKMAT ALLAH TAK TERHITUNG

  KHUTBAH PERTAMA إن الحمد لله , نحمده ونستعينه ونستغفره, ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئة أعملنا من يهده الله فلا مضل الله له ومن يضلله فلا هادي له , وأشهد أن لاإله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله   .قال الله تبارك وتعالى فى الكتاب العزيز , أعوذ بالله من الشيطان الرجيم . بسم الله الرحمن الرحيم ياأَيُّهاَ الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَآءَلُونَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبا يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا {70} يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا {71} أوصيكم وإياي بتقوالله فقد فاز الؤمنون المتقون...أما بعد Jamaah shalat jumat yang dirahmati Allah...

SEDEKAH DI MASA PANDEMI CORONA

Berangkat dari firman Allah: قُلْ لِعِبَادِيَ الَّذِينَ آمَنُوا يُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُنْفِقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ يَوْمٌ لَا بَيْعٌ فِيهِ وَلَا خِلَالٌ “Katakanlah (Muhammad) kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman, “hendaklah mereka melaksanakakan sholat, menginfakkan sebagian rezeki yang telah kami berikan, secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan sebelum datang hari, ketika tidak ada lagi jual beli dan persahabatan” (Qs. Ibrahim [14]: 31) فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا وَأَنْفِقُوا خَيْرًا لِأَنْفُسِكُمْ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ “Maka kamu bertaqwalah kepada Allah sesuai kesanggupanmu dan dengar serta ta’atlah. Dan infaqlah harta yang baik untuk dirimu. Dan barang siapa yang dirinya dijaga dari kekikiran, maka itulah orang yang beruntung” (Qs. at-Taghabun [64]: 16) Rasulullah bersabda مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا سَيُكَلِّمُهُ اللهُ، لَيْسَ ...

KAJIAN HADITS ‘KULLU QORDHIN JARRO NAF’AN FAHUWA RIBA’ DALAM PANDANGAN MUHADDITSIN DAN FUQAHA’

Oleh: Amri Yasir Mustaqim [1] Hadits كل قرض جر نفعا فهو ربا dikategorikan oleh muhadditsin sebagai hadits yang marfu’, mauquf dan juga maqtu’. Penjelasannya adalah sebagai berikut:

Apakah Kekafiran Merupakan Takdir Yang Ditetapkan Allah?

  Kekafiran yang dilakukan oleh orang kafir adalah pilihan orang tersebut dan ketetapan Allah dalam waktu bersamaan. Hal ini bisa dijelaskan bahwa kufur dan iman itu perbuatan yang sifatnya pilihan bagi semua manusia. Selain itu juga kehendak yang telah ditetapkan oleh Allah bahwa pilihan-pilihan tersebut akan berkonsekuensi hukuman dan pahala. Tidak ada manusia yang merasa ditekan atau dipaksa untuk memilih hal tersebut.

ACUAN TARGET HAFALAN AL-QUR’AN PER BARIS, PER BULAN SAMPAI HAFIZH 30 JUZ

Apakah anda ingin menghafal al-Qu’an? Jika memang iya, ini adalah target waktu hafalan al-Qur’an yang bisa anda pilih dengan kondisi dan kemampuan anda masing-masing. Anda bisa menimbang antara target dan kemampuan. Dengan memiliki target ini anda bisa mengukur kapan anda bisa selesai menghafal al-Qur’an. Menghafal al-Qur’an adalah program seumur hidup. Jika anda tidak memiliki target, sebaik apapun kemampuan, anda tidak akan tercapai. Namun jika anda menghitungnya dengan tepat anda akan mendapatkannya. Meskipun dengan relatif waktu yang tidak cepat. Asalkan memiliki komitmen yang kuat. Berikut adalah acuan hafalan yang anda dapatkan jika anda menghafal al-Qur’an perbaris. Acuan al-Qur’an yang digunakan dalam tulisan ini adalah mushaf utsmani yang 1 halamannya berjumlah 15 baris. 1 juz berjumlah 20 halaman. Ø   Jika anda menghafal 1 baris sehari, maka anda akan hafal 1 juz dalam 10 bulan, dan hafal al-Qur’an dalam 24 tahun 4 bulan. Ø   Jika anda menghafal 2 baris se...

KHUTBAH JUMAT (3) KEBAHAGIAAN DALAM HIDUP

KHUTBAH PERTAMA الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على رسوله الكريم، وعلى آله وصحبه أجمعين، اللهّم صلّ على محمّد وعلى أل محمّد كما صلّيت على إبراهيم و على أل إبراهيم إنك حميد مجيد. فيا عباد الله أوصيكم وإياي نفسي بتقوى الله، حيث قال جلّ و على في كتابه التنزيل (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ ) و (   َيا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا ) وقال في أية الأخرى   ( يا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا ) أمّا بعد. Jamaah sholat jumat yang dirahmati Allah... Marilah kita bersyukur kepada Allah ta’ala . Karena Allah telah member...

Ashabul A’rof dan Akhir Perjalanan Mereka

Siapa itu ashabul a’rof ? Bagaiman nasib akhir kehidupan ashabul a’rof ? Apakah a’rof adalah tempat akhir selain surga dan neraka? Tulisan ini insya Allah akan menjelaskan pertanyaan-pertanyaan tersebut. PENGERTIAN ASHABUL A’ROF Di akhirat kelak ada tempat selain dari surga dan neraka bernama ‘ al-A’rof ’. Secara definitif prespektif etimologi dari bahasa arab yang artinya adalah ‘tempat tinggi’. Secara istilah artinya adalah tempat yang tinggi berada diantara surga dan neraka, dimana orang yang berada di situ bisa melihat penduduk surga dan neraka. Orang-orang yang berada di tempat ini adalah orang-orang yang pahala kebaikannya dan dosa keburukannya memiliki berat yang sama. Kemudian orang yang berada ditempat ini akan dimasukkan kedalam surga bukan di neraka. Di antara kriteria ashabul a’rof adalah orang-orang yang keluar berjihad di jalan Allah tanpa izin orang tua. Kemudian mereka ini terbebas dari neraka karena mereka terbunuh di jalan Allah. Dan mereka tertahan untuk...