Menjadi muslim artinya menjadi manusia
yang pasrah dan tunduk. Muslim adalah sebutan bagi orang yang memeluk agama
Islam. Arti dari pada islam adalah pasrah dan tunduk. Pasrah dan tunduk kepada
Allah totalitas tanpa batas. Cara tunduk kepada Allah yaitu dengan meyakini
dikabarkan oleh Allah dalam al-Quran dan as-Sunnah diyakini. Selain itu juga
dengan melaksanakan apapun yang diperintahkan. Kemudian dengan meninggalkan apapun
yang dilarang. Baginilah seharusnya seorang muslim yang baik. Maka perhatikan
firman Allah berikut ini,
وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِن قَبْلِ أَن
يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنصَرُونَ
“Dan kembalilah kamu kepada Tuhan-mu,
dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu, kemudian kamu
tidak dapat ditolong.”
(Qs. az-Zumar: 54)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ ادْخُلُواْ فِي السِّلْمِ كَآفَّةً وَلاَ
تَتَّبِعُواْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
“Wahai orang-orang yang beriman!
Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti
langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.” (Qs. al-Baqarah: 208)
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ
أَمْراً أَن يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَن يَعْصِ اللَّهَ
وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالاً مُّبِيناً
“Dan tidaklah pantas bagi laki-laki
yang Mukmin dan perempuan yang Mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah
Menetapkan suatu ketetapan, akan ada pilihan (yang lain) bagi mereka tentang urusan
mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia
telah tersesat, dengan kesesatan yang nyata.” (Qs. al-Ahzab: 36)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ آمِنُواْ بِاللّهِ وَرَسُولِهِ
وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَى رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِيَ أَنزَلَ مِن
قَبْلُ وَمَن يَكْفُرْ بِاللّهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً
بَعِيداً
“Wahai orang-orang yang beriman!
Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab
(al-Quran) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan
sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu
telah tersesat sangat jauh.” (Qs. an-Nisa`: 136)
Dari penjelasan di atas kita menjadi
tahu, untuk menjadi muslim yang baik itu memiliki tiga unsur. Perrtama,
meyakini kabar yang datang dari Allah harus diyakini semua, asalkan ia
bersumber dari al-Quran dan as-Sunnah yang shahih. Kita tidak boleh
mendustakannya meskipun itu hanya satu perkara saja. Mendustakan apa yang
datang dari al-Qur’an dan as-Sunnah yang shahih membuat kita kafir. Semoga
Allah menjaga kita dari hal tersebut.
Kedua, mengamalkan perintah perintah
Allah tidak harus semua perintahnya. sebab Allah membatasi dengan kemampuan
kita, bukan kemauan kita. Amal-amal yang kita mampu untuk menunaikannya harus
kita amalkan. Itu pun dengan catatan sudah datang sabab dan syaratnya. Tidak
menunaikannya bisa menjadikan kita kafir, fasiq, atau ‘ashi (pelaku
maksiat) tergantung besar kecilnya nilai amalan tersebut.
Ketiga, Meninggalkan larangan harus
semuanya. Karena meninggalkan larangan-Nya tidak perlu energi. Mrninggalkan
larangan ini yang diperlukan adalah menahan diri. Dosa melanggar larangan sama
dengan tidak mengerjakan perintah. Ada yang menjadikan kita kafir, fasiq, atau ‘ashi.
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,
مَا نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ فَاجْتَنِبُوْهُ وَمَا أَمَرْتُكُمْ بِهِ فَأْتُوا
مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ
“Apa-apa yang aku larang, hendaklah
kalian meninggalkannya; dan apa-apa yang aku perintahkan, hendaklah kalian
menunaikannya semampu kalian.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Wallahu a’lam.
Kampung Damai, 31 Oktober 2019
Comments