Skip to main content

Ingin Berislam Dengan Benar? Ikuti Islamnya Rasulullah dan Para Sahabat


Setidaknya ada dua alasan kenapa kita harus berislam sebagaimana Rasulullah dan para sahabat berislam. Pertama, karena ketika di zaman Rasulullah SAW dan para sahabat islam diterangkan langsung dari lisan Rasulullah dan langsung dipraktikkan di bawah bimbingan wahyu. Bukan hanya kesimpulan-kesimpulan instan, tetapi juga metode menyelesaikan/menyikapi berbagai persoalan yg kelak mereka hadapi. Kedua, karena kita diperintahkan oleh Allah untuk tidak menyelisihi mereka: Rasul dan para sahabat. Perintah Allah ini terdapat pada firman Allah yang berbunyi,
وَمَن يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِن بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَى وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّى وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ وَسَاءتْ مَصِيراً -١١٥-
Artinya: “Dan barangsiapa menentang Rasul (Muhammad) setelah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang Mukmin, Kami Biarkan dia dalam kesesatan yang telah dilakukannya itu dan akan Kami Masukkan dia ke dalam neraka Jahannam, dan itu seburuk-buruk tempat kembali.” (Qs. an-Nisa’: 115)
Dalam durasi turun wahyu yang lebih dari 22 tahun Rasulullah SAW menerima wahyu dari Allah berupa al-Quran, yang di dalamnya menjelaskan berbagai persoalan. Beliau diperintahkan oleh Allah untuk menyampaikannya kepada sesiapa yang mau menerimanya. Ada yang menjelaskan tentang Allah, tentang malaikat, tentang jin, tentang kehidupan umat terdahulu—baik yang beriman maupun yang kafir, tentang hari Kiamat, tentang Jannah (surga), tentang Naar (neraka), dan lain sebagainya. Ada pula yang berupa perintah dan larangan. Menjelaskan berbagai kabar dan memberikan contoh praktik pelaksanakan perintah-Nya yang termuat di dalam al-Quran adalah salah satu tugas Rasulullah. Oleh karena itulah, semua kabar tambahan dari beliau, perintah, dan larangan—yang secara periwayatan disepakati shahih—diakui oleh oleh seluruh ulama Islam. Mereka menyimpulkannya dari banyak dalil. Di antaranya:
إِنْ عَلَيْكَ إِلَّا الْبَلَاغُ
Artinya: “Tugasmu tak lain adalah menyampaikan.” (QS. Asy-Syura: 48)
وَأَطِيعُواْ اللّهَ وَأَطِيعُواْ الرَّسُولَ وَاحْذَرُواْ فَإِن تَوَلَّيْتُمْ فَاعْلَمُواْ أَنَّمَا عَلَى رَسُولِنَا الْبَلاَغُ الْمُبِينُ
Artinya:“Taatlah kalian kepada Allah, taatlah kepada Rasul, dan waspadalah! Maka jika kalian berpaling, ketahuilah bahwa tugas Rasul Kami hanyalah menyampaikan dengan jelas.” (QS. Al-Maidah: 92)
 وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانتَهُوا
Artinya:“Apapun yang dibawa/diputuskan oleh Rasul maka ambillah! Dan apa-apa yang kalian dilarangnya maka tinggalkanlah!” (QS. Al-Hasyr: 7)
Tidak hanya penjelasan dan praktik pelaksanaan, Rasulullah pun telah mengajarkan kepada para sahabat cara menghadapi berbagai persoalan yang akan muncul sepeninggal beliau. Sebagian cara itu secara eksplisit maupun implisit telah dijelaskan oleh Allah dalam al-Quran. Interaksi Rasulullah terhadap al-Quran diperhatikan oleh para sahabat, dan mereka pun mencontoh beliau.
JALAN PARA SAHABAT
tentu berislam sebagaimana Islamnya para sahabat memiliki alasan. Dengan berislam mengikuti cara para sahabat dalam memandang, menyimpulkan, dan menghadapi berbagai persoalan sepeninggal Rasulullah ini termasuk dalam ruang lingkup “sabil” yang berarti jalan; yang disebut oleh Allah dalam firman-Nya,
وَمَن يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِن بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَىٰ وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّىٰ وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ وَسَاءَتْ مَصِيرًا
Artinya, “Barangsiapa yang menyelisihi Rasul setelah petunjuk itu jelas baginya dan dia mengikuti selain jalan orang-orang yang beriman, akan Kami leluasakan ia dalam kesesatan dan kami masukkan ia ke dalam Jahanam. Jahanam itu adalah seburuk-buruk tempat kembali.” (QS. An-Nisa`: 115)
Dari ayat di atas melarang untuk menyelisihi para sahabat. Jadi, yang haram bukan hanya menyelisihi Rasulullah. Meninggalkan jalan orang-orang yang beriman pun haram. Ancamannya, dileluasakan dalam kesesatan dan dimasukkan dalam Jahannam! Dalam kontek ayat ini yang dimaksud dengan jalan orang beriman adalah termasuk jalan islamnhya para sahabat.
Mungkin akan muncul pertanyaaan, “Bukankah dalam ayat disebut, yang haram adalah mengikuti selain jalan orang-orang yang beriman. Kenapa ditafsirkan dengan para sahabat?”
Jawabannya iya. Karena tidak bisa dipungkiri jika para sahabat adalah orang-orang yang pertama-tama beriman. Maka para tabi’in shalih yang datang sesudah mereka dan memahami ayat ini, tidak akan meninggalkan cara para sahabat dalam berislam. Dan begitu selanjutnya untuk generasi-generasi shalih berikutnya: tidak ada yang berani menyelisihi jalan orang-orang yang beriman sebelumnya.
TAK CUKUP HANYA KLAIM
Perlu diperhatikan, mengikuti cara berislam itu bukan hanya dengan sekedar klaim. Hari ini kita dapat saksikan banyaknya tokoh yang mengklaim diri sebagai orang yang paling mengikuti cara berislamnya Rasulullah dan para sahabat. Masalahnya, komitmen kepada cara Rasulullah dan para sahabat dalam berislam ini tidak cukup dibuktikan dengan klaim atau pengakuan.
Jadi siapapun yang menempuh jalannya berislam Rasulullah dan para sahabat itulah yang benar. Semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengikuti cara berislam Rasulullah dan para sahabat ini. Sebab ini bukan milik golongan atau kelompok pengajian tertentu. Siapa yang mau mengkajinya dengan sungguh-sungguh, semua tersimpan rapi dalam kitab-kitab yang memenuhi perpustakaan di berbagai belahan bumi.
Dan sebagaimana semua memiliki potensi untuk berkomitmen, semua pun berpotensi untuk meninggalkannya. Orang yang di pagi hari benar-benar berada dalam cara berislam yang benar ini, sore harinya bisa saja telah meninggalkannya—sengaja atau tidak.
Wallahu a’lam
*Disarikan dari tulisan Ust. Imtihan Asy-Syafi’i

Kampung Damai, 14 Januari 2020

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Adat dan Urf dalam Disiplin Ilmu Ushul Fiqh

A.    Definisi Adat dan Urf Definisi adat: العادة ما استمرّ الناس عليه على حكم المعقول وعادوا اليه مرّة بعد أخرى Adat adalah suatu perbuatan atau perkataan yang terus menerus dilakukan oleh manusia lantaran dapat diterima akal dan secara kontinyu manusia mau mengulangnya.

ACUAN TARGET HAFALAN AL-QUR’AN PER BARIS, PER BULAN SAMPAI HAFIZH 30 JUZ

Apakah anda ingin menghafal al-Qu’an? Jika memang iya, ini adalah target waktu hafalan al-Qur’an yang bisa anda pilih dengan kondisi dan kemampuan anda masing-masing. Anda bisa menimbang antara target dan kemampuan. Dengan memiliki target ini anda bisa mengukur kapan anda bisa selesai menghafal al-Qur’an. Menghafal al-Qur’an adalah program seumur hidup. Jika anda tidak memiliki target, sebaik apapun kemampuan, anda tidak akan tercapai. Namun jika anda menghitungnya dengan tepat anda akan mendapatkannya. Meskipun dengan relatif waktu yang tidak cepat. Asalkan memiliki komitmen yang kuat. Berikut adalah acuan hafalan yang anda dapatkan jika anda menghafal al-Qur’an perbaris. Acuan al-Qur’an yang digunakan dalam tulisan ini adalah mushaf utsmani yang 1 halamannya berjumlah 15 baris. 1 juz berjumlah 20 halaman. Ø   Jika anda menghafal 1 baris sehari, maka anda akan hafal 1 juz dalam 10 bulan, dan hafal al-Qur’an dalam 24 tahun 4 bulan. Ø   Jika anda menghafal 2 baris se...

KAJIAN HADITS ‘KULLU QORDHIN JARRO NAF’AN FAHUWA RIBA’ DALAM PANDANGAN MUHADDITSIN DAN FUQAHA’

Oleh: Amri Yasir Mustaqim [1] Hadits كل قرض جر نفعا فهو ربا dikategorikan oleh muhadditsin sebagai hadits yang marfu’, mauquf dan juga maqtu’. Penjelasannya adalah sebagai berikut:

Dowload Buku Iqro’ 1-6 pdf

Siapa yang tidak kenal dengan buku iqro’? hampir tidak ada di Indonesia ini yang tidak mengenal buku iqro’. Buku ini sangat populer diseluruh anak Indonesia yang ingin belajar membaca al-Qur’an.

Sifat-Sifat Seorang Wali Allah

  Allah telah mengabarkan kepada kita tentang ciri utama wali adalah orang yang tenang hatinya dan tidak pernah bersedih. Tidak pernah bersedih artinya setiap kesedihan yang dia dapatkan dalam hidupnya akan diselesaikan dengan kesabaran yang telah ada pada jiwanya. Faktor utama yang membuat para wali bisa mendapat ketenangan hati adalah karena ia menambatkan segala urusan hidupnya kepada Allah saja. Allah berfirman:

Ghazwah Usairoh

Letak Geografis Usairoh adalah secara bahasa adalah isim tasghir dari al-‘asyroh yaitu pohon, usairoh juga dikatakan dzul usairoh atau dzul ‘asroh . Az-Zuhri berkata usairoh adalah tempat yang memiliki tempat yang keras yang dinisbatkan kepada pohon yang terletak di daerah tersebut. Al-asiroh adalah nama pohon yang paling besar yang terletak di daerah tersebut. pohon tersebut memiliki getah yang manis yang dinamakan dengan gula al-usyar . Daerah tersebut terletak pada titik yanbu’ terletak diantara makkah dan madinah. Abu Zaid berkata: al-Usairoh adalah benteng kecil terletak diantara yanbu’ dan dzul maarwah . Kurma banyak tumbuh di daerah tersebut di banding daerah hijaz yang lain, kecuali daerah as-Shaihani yang terletak di khaibar juga al-Birni dan al-Ajuz yang terletak di madinah Al-Asma’I berkata: daerah tersebut adalah lemabah yang luas berdekatan dengsn qotn yang menjorok menuju dzul ‘usairoh yang disana di tumbuhi pohon kurma dan terdapat aliran air mili...

Ashabul A’rof dan Akhir Perjalanan Mereka

Siapa itu ashabul a’rof ? Bagaiman nasib akhir kehidupan ashabul a’rof ? Apakah a’rof adalah tempat akhir selain surga dan neraka? Tulisan ini insya Allah akan menjelaskan pertanyaan-pertanyaan tersebut. PENGERTIAN ASHABUL A’ROF Di akhirat kelak ada tempat selain dari surga dan neraka bernama ‘ al-A’rof ’. Secara definitif prespektif etimologi dari bahasa arab yang artinya adalah ‘tempat tinggi’. Secara istilah artinya adalah tempat yang tinggi berada diantara surga dan neraka, dimana orang yang berada di situ bisa melihat penduduk surga dan neraka. Orang-orang yang berada di tempat ini adalah orang-orang yang pahala kebaikannya dan dosa keburukannya memiliki berat yang sama. Kemudian orang yang berada ditempat ini akan dimasukkan kedalam surga bukan di neraka. Di antara kriteria ashabul a’rof adalah orang-orang yang keluar berjihad di jalan Allah tanpa izin orang tua. Kemudian mereka ini terbebas dari neraka karena mereka terbunuh di jalan Allah. Dan mereka tertahan untuk...

HUKUM MEROKOK DAN JUAL BELI ROKOK

Sebelum menjelaskan hukum jual-beli rokok, kita harus mengetahui asal rokok sendiri. Berdasarkan hasil penelitian kedokteran modern yang menyatakan bahwa merokok dapat menyebabkan berbagai tipe penyakit kangker, penyebab penyakit pernafasan, penyakit jantung, penyakit pencernaan, efek buruk bagi kelahiran, juga merusak system reproduksi, pendeknya merusak seluruh sistem seluruh tubuh. Padahal, Allah telah mengharamkan seseorang yang membinasakan dirinya, dengan berbagai pertimbangan karena sebab-sebab di atas maka para ulama memiliki berbagai pendapat Pendapat pertama: sebagian ulama’ berpendapat bahwa merokok hukumnya boleh. sebagai mana firman Allah:   “Dia-lah Allah yang telah menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu.” (Al-Baqarah: 29). Ayat di atas menjelaskan bahwa segala sesuatu yang diciptakan Allah diatas permukaan bumi ini halal untuk manusia termasuk tembakau yang digunakan untuk bahan baku rokok. Tanggapan: dalil ini tidak kuat, sebab, yang dihala...

BERBICARA TENTANG KEBAHAGIAAN

Berbicara tentang kebahagiaan, semua orang pasti ingin bahagia. Kebahagian yang hakiki bukan ilusi. Sebab hidup ini bukan khayalan belaka tapi hidup ini adalah nyata adanya. Maka ketentuannya kita ingin kebahagian itu hidup di dalamnya. Kapan saja, di mana saja Masalah kebahagiaan tidak dapat di monopoli. Ia bukan masalah apa dan siapa?. Tapi ia adalah perasaan yang di miliki setiap orang yang bisa merasakannya. Kemudian bagai mana kita mengolah perasaan kita. Segala sesuatu di dunia ini hanyalah samar-samar. Bayangan semu, biasan cahaya abu-abu. Dan tentunya dunia hanyalah menipu. Semuanya hanya sementara. Tidak ada kekekalan di dalamnya. Yang muda akan tua. Harta benda akan di tinggalkan. Sebutlah namanya Suhaidi seorang remaja umurnya belasan tahun. Seumur hidupnya tidak pernah memegang buah anggur atau apel. Apalagi memakannya. Dia hanya tahu gambarnya yang ia dapatkan dari tivi-tivi, buku pelajaran dan majalah atau Koran yang pernah dia pegang. Tapi Suhaidi tidak pernah...

Istilah Istilah Khusus Yang Ada Dalam Madzhab Fiqih Imam Syafi’i

Dalam fiqh Imam al-Syafi’i ada istilah-istilah yang khas. Istilah ini tidak dipakai dalam fiqh madzhab yang lain. sehingga ketika kita sedang membaca atau mempelajari fiqih madzhab Imam al-Syafi’i besar kemungkinan akan sering menemukan istilah-istilah tersebut. Istilah ini tidak bisa dimaknai secara bahasa saja. Akan tetapi istilah ini memiliki makna yang memang hanya dikenal di kalangan madzhab Imam al-Syafi’i. Sehingga sangat dianjurkan untuk mempelajarinya sebelum menelaah lebih dalam lagi fiqih Imam al-Syafi’i Mengetahui istilah-istilah dalam fiqih madzhab Imam al-Syaf’i sangat penting. Tanpa mengerti istilah ini anda mungkin akan dibuat kebingunan. Kalaulah anda tidak hafal, setidaknya anda bisa memahami istilah khusus ini. Tujuannya agar anda tidak salah mengartikan fiqh Imam syafi’i, dan selain itu juga bertujuan memudahkan anda ketika nanti mempelajarinya. Berikut ini adalah istilah-istilah yang digunakan dalam fiqh syafi’i yang dinukil dari kitab muqaddimah al-Minhaj ka...