Skip to main content

KHUTBAH JUM’AT (2) 7 BAHAYA KESYIRIKAN

 

ilustrasi (Pixabay)

KHUTBAH PERTAMA:

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته...

إِنّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ، وَ نَسْتَعِينُهُ، وَ نَسْتَغْفِرُهُ، وَ نَعُوذُ بِالِله مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا، وَ سَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلّ لَهُ، وَ مَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَا الله، وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَ أَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُولهُ، أشهد أن لا إله إلا الله، وأشهد أن محمدا رسول الله

 قَالَ تَعَالَى: (يَا أَيّهَا الّذِينَ آمَنُوا اتّقُوا الله حَقّ تُقَاتِهِ وَ لَا تَمُوتُنّ إِلاّ وَ أَنْتُمْ مُسْلِمُون(

وَ قَلَ: فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفاً فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

وقال رسول الله صلى الله عليه و سلم : إني خلقت عبادي حنفاء كلهم، وإنهم أتتهم الشياطين فاجتالتهم عن دينهم، وخرمت عليهم ما أحللت لهم، وأمرتهم أن يشركوا بي ما لم أنزل به سلطانا

Jamaah juma’at yang dirahmati Allah...

Selalu dan selalu khatib ingatkan kepada khatib pribadi dan kepada seluruh jamaah sekalian agar bertakwa kepada Allah. Cara bertakwa kepada Allah adalah dengan mengerjakan apa yang Allah suruh dan meninggalkan apa yang Allah larang.

Shalawat beriring salam semoga tetap tercurah kepada nabi kita Rasulullah Muhammad saw. yang telah mengajarkan kita tentang keimanan dan keislaman. Hingga kita bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah dengan kacamata syariat islam yang rahmatan lil alamin...

Jama’ah shalat jumat yang semoga Allah ramhati...

Sesungguhnya kandungan utama yang ada di dalam al-Qur’an dari awal ayat hingga akhir ayat adalah mengajak kepada tauhid dan mengingkari syirik. Menjelaskan tentang kebahagiaan orang-orang yang bertauhid di dunia, dan kebaikan akhir hidup mereka kelak di akhirat. Al-Qur’an juga menjelaskan tentang betapa sengsara kehidupan orang-orang yang syirik di dunia dan akhirat. Syirik kepada Allah memiliki bahaya yang sangat besar. Baik bagi pribadi setiap individu atau bagi masyarakat luas. Di antara bahaya kesyirikan adalah sebagai berikut,

1.      Syirik Merupakan Penyelewengan Dari Fitrah Yang Suci.

Fitrah setiap manusia adalah beriman kepada Allah dan hanya condong untuk menyembah kepada Allah saja. karena Allah adalah tuhan bagi semua yang ada di alam raya dan pencipta segalanya. Allah swt. berfirman,

فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفاً فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah Menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui” (Qs. al-Ruum: 30)

Maksud dari kalimat (فِطْرَةَ اللَّهِ) adalah agama Islam dan kalimat (لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ) adalah untuk agama Allah. [Syifaul ‘alil, hal. 572]

Sehingga setiap orang yang keluar dari tauhid menuju syirik, maka hakikatnya fitrahnya telah rusak atau bisa juga karena buruknya kualitas fitrah yang dia miliki. Hal ini sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah saw.,

كل مولود يولد على الفطرة، فأبواه يهودانه، أو يناصرانه، أو يمجسانه

“Setiap anak yang dilahirkan itu lahir dalam kondisi fitrah, maka kemudian ayahnya yang membuat dia Yahudi, Nashrani atau Majusi” (Hr. Bukhari Muslim)

Dalam hadits ini Rasulullah tidak mengatakan membuat dia muslim. Sebab pada dasarnya semua bayi yang baru lahir satatusnya adalah Muslim.

Dikatakan di dalam hadits qudsi Allah swt. Berfirman,

إني خلقت عبادي حنفاء كلهم، وإنهم أتتهم الشياطين فاجتالتهم عن دينهم، وخرمت عليهم ما أحللت لهم، وأمرتهم أن يشركوا بي ما لم أنزل به سلطانا

“Sesungguhnya aku menciptakan hambaku dalam kondisi lurus (Muslim), kemudian setan mendatanginya dan menyelewengkannya dari agama mereka, mereka kemudian mengharamkan apa yang telah Aku halalkan dan menyekutukan-Ku dengan sesuatu yang tidak pernah aku turunkan” (Hr. Muslim)

2.      Syirik Menyebabkan Manusia Terhina Dan Rendah Martabat.

Hakikat kemulian hanya dengan keimanan kepada Allah swt. serta mentauhidkannya. Allah berfirman,

مَن كَانَ يُرِيدُ الْعِزَّةَ فَلِلَّهِ الْعِزَّةُ جَمِيعاً

“Barangsiapa manghendaki kemuliaan, maka (ketahuilah) kemuliaan itu semuanya milik Allah.” (Qs. Fathir: 10)

Maksud dari ayat di atas, siapapun yang menginginkan kemuliaan di dunia dan akhirat hendaknya membiasakan diri untuk taat kepada Allah, mentauhidkan-Nya dan meninggalkan kesyirikan. Sebab hanya Allah pemilik segala apa yang berada di dunia dan akhirat.

الَّذِينَ يَتَّخِذُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاء مِن دُونِ الْمُؤْمِنِينَ أَيَبْتَغُونَ عِندَهُمُ الْعِزَّةَ فَإِنَّ العِزَّةَ لِلّهِ جَمِيعاً

“(yaitu) orang-orang yang menjadikan orang-orang kafir sebagai pemimpin dengan meninggalkan orang-orang Mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Ketahuilah bahwa semua kekuatan itu milik Allah.” (Qs. al-Nisa’: 139)

Dalam tafsir Ibnu Katsir (536/6) Mujahid berkata: Barang siapa yang menginginkan kemuliaan dengan menyembah berhala, maka ketahuilah kemuliaan itu hanya milik Allah semata.

Lalu, Kemuliaan macam apa yang diharapkan dari menghamba kepada sesama makhluk?

3.      Syirik Membuat Manusia Menjadi Galau Dan Merana Serta Terguncang Jiwanya.

Kondisi jiwa seseorang ketika telah mentauhidkan Allah dengan benar telah menjadi sebaik-baik manusia. Semua yang dia lakukan hanya mengarah kepada Allah semata. Hal ini sebagaimana firman Allah,

قُلْ إِنَّ صَلاَتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ -١٦٢- لاَ شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَاْ أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ

“Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam,- tidak ada sekutu bagi-Nya; dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama berserah diri (Muslim).” (Qs. al-An’am 162-163)

Para ahli tauhid akan selalu tenang hatinya. Setiap pergerakan yang dia lakukan selama hidupnya hanya dipersembahkan untuk menggapai ridho Allah.

Hal ini berbeda dengan kondisi ahli syirik yang tidak jelas arah tujuannya. Mereka akan selalu mencari keridhoan sesama manusia. Bahkan mereka mencari keridhoan di hadapan berhala-berhala mati atau di atas kuburan. Sehingga wajar jika orang-orang yang tidak mentauhidkan Allah ini banyak yang stres akhirnya jatuh kepada lembah narkoba atau minuman keras. Banyak dari orang ini yang bunuh diri karena stres tingkat tinggi. Karena mereka tidak memiliki harapan yang bisa mereka harapkan. Hal ini sebagaimana firman Allah,

ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلاً رَّجُلاً فِيهِ شُرَكَاء مُتَشَاكِسُونَ وَرَجُلاً سَلَماً لِّرَجُلٍ هَلْ يَسْتَوِيَانِ مَثَلاً الْحَمْدُ لِلَّهِ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْلَمُونَ

“Allah Membuat perumpamaan (yaitu) seorang laki-laki (hamba sahaya) yang dimiliki oleh beberapa orang yang berserikat yang dalam perselisihan, dan seorang hamba sahaya yang menjadi milik penuh dari seorang (saja). Adakah kedua hamba sahaya itu sama keadaannya? Segala puji bagi Allah, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.” (Qs. al-Zumar: 29)

وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكاً

“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit,” (Qs. Thaha: 124)

4.      Syirik Bisa Menimbulkan Ketakutan Yang Tidak Masuk Akal.

Orang yang syrik akan selalu dihantui oleh rasa takut yang tidak masuk akal dalam kehidupannya. Mereka akan ketakutan dengan khurafat, mitos dan legenda-legenda bohong. Mereka akan ketakutan tentang rizki. Mereka akan ketakutan tentang kehidupan. Dan sebagainya. Hal ini sesuai dengan apa yang Allah swt. firmankan,

سَنُلْقِي فِي قُلُوبِ الَّذِينَ كَفَرُواْ الرُّعْبَ بِمَا أَشْرَكُواْ بِاللّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَاناً

“Akan Kami Masukkan rasa takut ke dalam hati orang-orang kafir, karena mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan keterangan tentang itu.” (Qs. ali Imran: 151)

5.      Perbuatan Syirik Akan Membuat Darah Dan Hartanya Menjadi Halal.

Orang musyrik darah dan hartanya menjadi halal disebabkan kesyirikan mereka. Hal ini sebagaimana yang difirmankan Allah,

فَاقْتُلُواْ الْمُشْرِكِينَ حَيْثُ وَجَدتُّمُوهُمْ وَخُذُوهُمْ وَاحْصُرُوهُمْ وَاقْعُدُواْ لَهُمْ كُلَّ مَرْصَدٍ فَإِن تَابُواْ وَأَقَامُواْ الصَّلاَةَ وَآتَوُاْ الزَّكَاةَ فَخَلُّواْ سَبِيلَهُمْ إِنَّ اللّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

“maka perangilah orang-orang musyrik di mana saja kamu temui, tangkaplah dan kepunglah mereka, dan awasilah di tempat pengintaian. Jika mereka bertobat dan melaksanakan shalat serta menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (Qs. al-Taubah: 5)

Imam al-Qurthubi menafsirkan, di dalam ayat ini Allah mengaitkan pembunuhan dengan syirik, kemudian mengatakan (فَإِن تَابُواْ) jika mereka kemudan bertaubat. Pada dasarnya ketika kesyirikan itu hilang maka hilang juga perintah untuk membunuh orang  musyrik ini. Hal ini dikuatkan dengan hadits Nabi saw. beliau bersabda,

أمرت أن أقاتل الناس حتى يشهد أن لا إله إلا الله و أن محمدا رسول الله، و يقيم الصلاة، ويؤتوا الزكاة، فإذا فعلوا ذلك عصموا مني دماءهم وأموالهم إلا بحق الإسلام، وحسابهم على الله

“Aku diperintahkan untuk membunuh orang-orang sampai mereka bersyahadat bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, lalu mereka menegakkan sholat dan menunaikan zakat. Jika mereka telah melakukan itu semua maka harta dan nyawa mereka terjaga kecuali dengan hak islam, sedangkan perhitungan mereka di sisi Allah kelak” (Hr. Bukhari dan Muslim)

6.      Syirik Akan Menghapuskan Amalan Pelakunya.

Allah firmankan dalam al-Qur’an,

وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

“Dan sungguh, telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu, “Sungguh, jika engkau mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah engkau termasuk orang yang rugi.” (Qs. al-Zumar: 65)

Dari ayat ini kita bisa mengetahui bahwa orang yang melakukan syirik adalah orang yang rugi. Karena syirik akan merusak dan menghapus amal baik yang telah kita lakukan. Sehingga pada akhirnya kelak di akhirat kita termasuk orang yang merugi. Amalan yang dikumpulkan di dunia dengan susahpayah tidak akan ada hasilnya jika masih melakukan kesyirikan. Hal ini juga senada dengan firman Allah swt. yang berbunyi,

قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالاً -١٠٣- الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعاً -١٠٤- أُولَئِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ وَلِقَائِهِ فَحَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فَلَا نُقِيمُ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَزْناً -١٠٥-

“Katakanlah (Muhammad), “Apakah perlu Kami Beritahukan kepadamu tentang orang yang paling rugi perbuatannya?” (Yaitu) orang yang sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia, sedangkan mereka mengira telah berbuat sebaik-baiknya. Mereka itu adalah orang yang mengingkari ayat-ayat Tuhan mereka dan (tidak percaya) terhadap pertemuan dengan-Nya. Maka sia-sia amal mereka, dan Kami tidak memberikan penimbangan terhadap (amal) mereka pada hari Kiamat.” (Qs. al-Kahfi: 103-105)

Para ulama membagi syirik menjadi dua yaitu syirik akbar atau disebut dengan syirik besar dan syirik asyghar atau disebut dengan syirik kecil. Syirik akbar akan menghapus seluruh amal tanpa tersisa. Sedangkan syirik asyghar atau kecil hanya akan merusak satu amalan saja. Ancaman bagi pelaku syirik besar yaitu sebagaimana yang disabdakan nabi saw.,

قال الله تبارك وتعالى: أنا أغنى الشركاء عن الشرك، من عمل عملا أشرك فيه معي غيري تركته وشركه

“Allah yang Maha Tinggi dan Maha Suci berfirman: Aku tidak butuh sekutu, barang siapa yang mengangkat sekutu bagi-Ku dalam amalannya, maka aku akan tinggalkan amalannya beserta sekutu yang telah dia buat.” (Hr. Muslim)

Dalam hadits lain,

حديث عائشة رضي الله عنها قالت: قلت: يا رسول الله! ابن جذعان كان في الجاهلية يصل الرحيم، و يطعم المسكين، فهل ذلك نافعة؟ قال: "لا ينفعه، إنه لم يقل يوما: رب اغفرلي خطيعتي يوم الدين

“Hadits yang diriwayatkan Aisyah ra. beliau pernah bertanya kepada Rasulullah saw.: ‘Wahai Rasulullah, Ibnu Judz’an ketika di masa jahiliyyah suka menyambung tali kekerabatan, suka memberi makan orang-orang miskin, apakah amalannya akan bermanfaat (di akhirat)?’ Rasulullah menjawab: ‘Amalan dia tidak bermanfaat, sebab ketika dia meninggal tidak mengatakan ‘Rabbighfirli khoti’ati yaumid din’ ya Allah ampuni dosa-dosaku kelak di hari akhir’ (tidak bertaubat)” (Hr. Ahmad)

Adapun ancaman syirik kecil tidak akan menghapus seluruh amal. Namun syirik kecil akan merusak satu amalan saja yang dia lakukan dengan campuran syirik. Rasulullah bersabda,

إن أخوف ما أخاف عليك الشرك الأصغر, قالوا: وما الشرك الأصغر يا رسول الله؟ قال: الرياء، يقول الله عز و جل يوم القيامة - إذا جزي الناس بأعمالهم: اذهبوا إلى الذين كنتم تراءون في الدنيا، فانظروا هل تجدون عندهم جزاء

“Sesungguhnya yang paling aku takutkan dari kalian adalah syirik kecil.’ Para sahabat lalu bertanya, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana syirik kecil itu?’ Rasulullah menjawab, ‘Yaitu riya’ (berbuat amal sholeh untuk tujuan pamer), Kelak di hari kiamat –ketika manusia telah mendapat balasan amalan- Allah akan berfirman: ‘carilah balasan kepada orang yang kalian pameri’” (Hr. Ahmad)

7.      Surga Diharamkan Bagi Pelaku Kesyirikan.

Apa lagi tempatnya selain neraka kalau surga sudah diharamkan bagi pelaku syirik. Allah swt. berfirman,

إِنَّهُ مَن يُشْرِكْ بِاللّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللّهُ عَلَيهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ

“Sesungguhnya barangsiapa mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka sungguh, Allah Mengharamkan surga baginya, dan tempatnya ialah neraka. Dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang-orang zalim itu.” (Qs. al-Maidah: 72)

إِنَّ اللّهَ لاَ يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَن يَشَاءُ وَمَن يُشْرِكْ بِاللّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْماً عَظِيماً

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia Mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia Kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar.” (Qs. al-Nisa’: 48)

Ada juga ketika seorang mukmin dari kaum fir’aun yang menasihati kaumnya,

وَيَا قَوْمِ مَا لِي أَدْعُوكُمْ إِلَى النَّجَاةِ وَتَدْعُونَنِي إِلَى النَّارِ -٤١- تَدْعُونَنِي لِأَكْفُرَ بِاللَّهِ وَأُشْرِكَ بِهِ مَا لَيْسَ لِي بِهِ عِلْمٌ وَأَنَا أَدْعُوكُمْ إِلَى الْعَزِيزِ الْغَفَّارِ -٤٢-

“Dan wahai kaumku! Bagaimanakah ini, aku menyerumu kepada keselamatan, tetapi kamu menyeruku ke neraka? (Mengapa) kamu menyeruku agar kafir kepada Allah dan mempersekutukan-Nya dengan sesuatu yang aku tidak mempunyai ilmu tentang itu, padahal aku menyerumu (beriman) kepada Yang Maha Perkasa, Maha Pengampun?” (Qs. Ghafir: 41-42)

Syirik merupakan sebab yang paling pasti untuk masuk ke dalam neraka. Karena syirik akan mengharamkan pelakunya masuk ke surga. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah saw.,

لا يدخل الجنة إلا نفس مسلمة

“Tidak ada yang bisa masuk surga kecuali jiwa orang muslim” (Hr. Bukhari dan Muslim)

من مات يشرك بالله شيئا دخل النار

“Barang siapa yang meninggal dalam kondisi syirik kepada Allah, maka dia masuk ke dalam neraka” (Hr. Bukhari dan Muslim)

KHUTBAH KEDUA

الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على رسوله الكريم، ولى آله وصحبه أجمعين، أما بعد.

Jamaah yang dirahmati Allah. Pada khutbah yang kedua ini mari kita tutup dengan do’a,

اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات إنك سميع قريب مجيب الدعوات...

اللهم لا تزغ قلوبنا بعد إذ هديتنا وهب لنا من لدنك رحمة إنك سميع الدعاء....

ربنا ظلمنا أنفسنا وإن لم تغفرلنا وترحمنا لنكوننا من الخاسرين...

ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار...

سبحان ربك رب العزة عنما يصفون وسلام على المرسلين والحمد لله رب العالمين...

عباد الله، إن الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذي القربى وينهى عن الفخشاء والمنكر والبغي يعضكم لعلكم تذكرون، فاذكر الله يذكركم واشكرواه على نعمكم ولذكر الله أكبر والله يعلم ما تصنعون...

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته...

Disarikan dari: Dr. Mahmud bin Ahmad al-Dausi

Comments

Popular posts from this blog

Dowload Buku Iqro’ 1-6 pdf

Siapa yang tidak kenal dengan buku iqro’? hampir tidak ada di Indonesia ini yang tidak mengenal buku iqro’. Buku ini sangat populer diseluruh anak Indonesia yang ingin belajar membaca al-Qur’an.

Perbedaan Adat dan Urf dalam Disiplin Ilmu Ushul Fiqh

A.    Definisi Adat dan Urf Definisi adat: العادة ما استمرّ الناس عليه على حكم المعقول وعادوا اليه مرّة بعد أخرى Adat adalah suatu perbuatan atau perkataan yang terus menerus dilakukan oleh manusia lantaran dapat diterima akal dan secara kontinyu manusia mau mengulangnya.

ACUAN TARGET HAFALAN AL-QUR’AN PER BARIS, PER BULAN SAMPAI HAFIZH 30 JUZ

Apakah anda ingin menghafal al-Qu’an? Jika memang iya, ini adalah target waktu hafalan al-Qur’an yang bisa anda pilih dengan kondisi dan kemampuan anda masing-masing. Anda bisa menimbang antara target dan kemampuan. Dengan memiliki target ini anda bisa mengukur kapan anda bisa selesai menghafal al-Qur’an. Menghafal al-Qur’an adalah program seumur hidup. Jika anda tidak memiliki target, sebaik apapun kemampuan, anda tidak akan tercapai. Namun jika anda menghitungnya dengan tepat anda akan mendapatkannya. Meskipun dengan relatif waktu yang tidak cepat. Asalkan memiliki komitmen yang kuat. Berikut adalah acuan hafalan yang anda dapatkan jika anda menghafal al-Qur’an perbaris. Acuan al-Qur’an yang digunakan dalam tulisan ini adalah mushaf utsmani yang 1 halamannya berjumlah 15 baris. 1 juz berjumlah 20 halaman. Ø   Jika anda menghafal 1 baris sehari, maka anda akan hafal 1 juz dalam 10 bulan, dan hafal al-Qur’an dalam 24 tahun 4 bulan. Ø   Jika anda menghafal 2 baris sehari, and

KAJIAN HADITS ‘KULLU QORDHIN JARRO NAF’AN FAHUWA RIBA’ DALAM PANDANGAN MUHADDITSIN DAN FUQAHA’

Oleh: Amri Yasir Mustaqim [1] Hadits كل قرض جر نفعا فهو ربا dikategorikan oleh muhadditsin sebagai hadits yang marfu’, mauquf dan juga maqtu’. Penjelasannya adalah sebagai berikut:

Apakah Kekafiran Merupakan Takdir Yang Ditetapkan Allah?

  Kekafiran yang dilakukan oleh orang kafir adalah pilihan orang tersebut dan ketetapan Allah dalam waktu bersamaan. Hal ini bisa dijelaskan bahwa kufur dan iman itu perbuatan yang sifatnya pilihan bagi semua manusia. Selain itu juga kehendak yang telah ditetapkan oleh Allah bahwa pilihan-pilihan tersebut akan berkonsekuensi hukuman dan pahala. Tidak ada manusia yang merasa ditekan atau dipaksa untuk memilih hal tersebut.

KHUTBAH JUMAT (3) KEBAHAGIAAN DALAM HIDUP

KHUTBAH PERTAMA الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على رسوله الكريم، وعلى آله وصحبه أجمعين، اللهّم صلّ على محمّد وعلى أل محمّد كما صلّيت على إبراهيم و على أل إبراهيم إنك حميد مجيد. فيا عباد الله أوصيكم وإياي نفسي بتقوى الله، حيث قال جلّ و على في كتابه التنزيل (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ ) و (   َيا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا ) وقال في أية الأخرى   ( يا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا ) أمّا بعد. Jamaah sholat jumat yang dirahmati Allah... Marilah kita bersyukur kepada Allah ta’ala . Karena Allah telah memberikan bany

Ashabul A’rof dan Akhir Perjalanan Mereka

Siapa itu ashabul a’rof ? Bagaiman nasib akhir kehidupan ashabul a’rof ? Apakah a’rof adalah tempat akhir selain surga dan neraka? Tulisan ini insya Allah akan menjelaskan pertanyaan-pertanyaan tersebut. PENGERTIAN ASHABUL A’ROF Di akhirat kelak ada tempat selain dari surga dan neraka bernama ‘ al-A’rof ’. Secara definitif prespektif etimologi dari bahasa arab yang artinya adalah ‘tempat tinggi’. Secara istilah artinya adalah tempat yang tinggi berada diantara surga dan neraka, dimana orang yang berada di situ bisa melihat penduduk surga dan neraka. Orang-orang yang berada di tempat ini adalah orang-orang yang pahala kebaikannya dan dosa keburukannya memiliki berat yang sama. Kemudian orang yang berada ditempat ini akan dimasukkan kedalam surga bukan di neraka. Di antara kriteria ashabul a’rof adalah orang-orang yang keluar berjihad di jalan Allah tanpa izin orang tua. Kemudian mereka ini terbebas dari neraka karena mereka terbunuh di jalan Allah. Dan mereka tertahan untuk

TELAAH KITAB SUNAN IBNU MAJAH

A.       Penyusun kitab Sunan Ibnu Majah dan komentar para Ulama’ Penyusunnya adalah Abu Abdullah Muhammad bin Yazid bin Majah, Ar-Rabi’iy Al-Qozawainy atau masyhur dengan sebutan Ibnu Majah. Kitab beliu ini cukup bermanfaat, hanya saja kedudukannya di bawah lima kitab hadits terdahulu. Di dalam kitab ini pula terdapat hadits-hadits dho’if, dan sejumlah hadits shahih. Sebagai catatan bahwa apabila ahli hadits mengatakan, ”Hadits yang diriwayatkan atau yang dikeluarkan oleh As-Sittah” maka maksud dari ungkapan tersebut adalah hadits yang dicantumkan di dalam kitab Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud, jami’ At-Tirmidzi, Sunan An-Nasa’I, dan Sunan Ibnu Majah. B.       Kritik terhadap Kitab Sunan Ibnu Majah Sebagaimana diungkapkan oleh Muhammad Abu Syu’bah bahwa diantara ulama yang mengkritik Sunan Ibnu Majah adalah Al-Hafiz Abu faraj Ibnul Jauzi, beliau mengatakan bahwa  dalam kitab Sunan Ibnu Majah terdapat tiga puluh hadits yang tergolong hadits maudhu ’. Dianta

Khutbah Jumat | Wafatnya Ulama Adalah Kebocoran Islam

Kematian ulama hari ini sedang banyak melanda kaum muslimin di manapun. Hingga sebagian kalangan mengatakan tahun ini sebagai ammul huzni (tahun kesedihan) bagi kaum muslimin. Maka khutbah ini berbicara tentang wafatnya para ulama merupakan kesedihan yang mendalam bagi kaum muslimin. KHUTBAH PERTAMA: السلام عليكم ورحمة الله وبركاته... إِنّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ، وَ نَسْتَعِينُهُ، وَ نَسْتَغْفِرُهُ، وَ نَعُوذُ بِالِله مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا، وَ سَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلّ لَهُ، وَ مَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَا الله، وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَ أَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُولهُ، أشهد أن لا إله إلا الله، وأشهد أن محمدا رسول الله   قَالَ تَعَالَى: (يَا أَيّهَا الّذِينَ آمَنُوا اتّقُوا الله حَقّ تُقَاتِهِ وَ لَا تَمُوتُنّ إِلاّ وَ أَنْتُمْ مُسْلِمُون ( وَ قَلَ: يَا أَيّهَا الّذِينَ آمَنُوا اتّقُوا الله وَ قُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يّصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَ يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ و

APAKAH MUBAH TERMASUK HUKUM TAKLIFI?

  Sebagaimana yang diketahui, hukum taklifi adalah hukum yang bersifat ‘beban’ bagi seorang mukallaf. Dikatakan ‘beban’ atau taklif karena pada hukum ini ada suatu perintah dari Allah yang membebani seorang mukallaf untuk mengerjakan sesuatu, meninggalkannya atau memilih antara meninggalkan dan mengamalkan. Nah, untuk bagian ‘beban mengerjakan’ dan ‘beban meninggalkan’ ini sudah jelas kalau memang hal tersebut merupakan ‘beban’. Namun yang menjadi pertanyaannya, ketika seorang mukallaf diminta untuk memilih mengerjakan atau meninggalkan sesuatu, di mana letak ‘beban’nya untuk kategori ‘memilih antara mengerjakan atau meninggalkan’? atau lebih spesifik lagi, di mana letak ‘beban’ atau taklif nya hukum mubah ? Jawabannya, Jumhur ulama berpendapat, mubah bukan termasuk hukum taklifi . Hal ini disebabkan karena hakikat hukum taklifi adalah pembebanan dan sisi masyaqqah (kesulitan). Artinya mubah tidak termasuk hukum taklifi karena tidak adanya ‘pembebanan’ di dalam perkara muba