Skip to main content

KHUTBAH JUMAT (3) KEBAHAGIAAN DALAM HIDUP

KHUTBAH PERTAMA

الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على رسوله الكريم، وعلى آله وصحبه أجمعين، اللهّم صلّ على محمّد وعلى أل محمّد كما صلّيت على إبراهيم و على أل إبراهيم إنك حميد مجيد.

فيا عباد الله أوصيكم وإياي نفسي بتقوى الله، حيث قال جلّ و على في كتابه التنزيل (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ ) و (  َيا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا ) وقال في أية الأخرى  ( يا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا ) أمّا بعد.

Jamaah sholat jumat yang dirahmati Allah...

Marilah kita bersyukur kepada Allah ta’ala. Karena Allah telah memberikan banyak sekali kenikmatan yang membuat kita bisa selalu beribadah kepada Allah. Baik itu yang berupa kondisi tubuh kita yang sehat terhindar dari virus. Begitu juga waktu yang diberikan oleh Allah sehingga kita masih bisa menjalankan sholat jum’at secara berjamaah.

Mari kita lantunkan selalu Sholawat dan salam untuk nabi kita, rasul kita, Nabiyullah Muhammad saw. yang mana dengan kehadiran beliau di dunia ini, akhirnya kita bisa mengenal Allah dan bagaimana kita juga bisa kembali kelak menuju surganya Allah.

Tidak lupa khatib selalu mengingatkan kepada jama’ah sekalian untuk selalu bertakwa. Bertakwa adalah sebuah sikap untuk selalu menjalankan apa yang diperintah oleh Allah dan meninggalkan apapun yang dilarang oleh Allah semampu kita. Semoga dengan ketaqwaan ini kita mendapatkan ridha. Setelah ridha Allah telah kita dapat, tentu tidak ada balasan selain surga di akhirat kelak.

Jamaah yang dirahmati Allah...

Kebahagian adalah suasana hati yang tenang, kesanggupan hati untuk ridha dengan apa yang telah ditetapkan oleh Allah kepada kita, dan perasaan yang mengkombinasikan antara optimisme dan menerima apun yang terjadi pada hidup. Semua manusia di dunia ini menginginkan kebahagiaan. Akan tetapi di mana kita bisa mendapat kebahagiaan itu? Apakah bisa didapatkan di istana-istana yang megah? Atau di rumah-rumah yang mewah? Atau taman taman yang indah? Atau dengan harta yang melimpah? Atau dengan ketenaran dan menjadi terkenal?

Tentu itu semua bukanlah tempat kebahagiaan. Karena bahagia adalah ketenangan fikiran. Kesenangan dari dalam hati yang lapang. Dan kebaikan yang selalu memenuhi hati seorang mukmin.

Kebahagiaan menurut salafush shalih (generasi awal umat Islam) –semoga Allah meridhoi mereka- bisa didapat dengan sedikitnya materi yang ada digenggaman. Bisa didapat juga dengan sedikitnya penghasilan dan seklimit harta. Sehingga Sa’id bin Musayyib bisa bahagia dengan ilmu yang dimiliki. Imam Bukhari bisa bahagia dengan karya kitab shahihnya. Hasan al-Bashri dengan kejujurannya. Imam Syafi’i dengan kemantapan istinbathnya. Imam Malik dengan keluasan pengetahuan fiqihnya. Imam Ahmad dengan ketinggian sikap wara’nya. Semua ini kemudian dibenarkan oleh firman Allah,

مَا عِندَكُمْ يَنفَدُ ۖ وَمَا عِندَ اللَّهِ بَاقٍ ۗ وَلَنَجْزِيَنَّ الَّذِينَ صَبَرُوا أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Apa yang ada di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan Kami pasti akan Memberi balasan kepada orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami Berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami Beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (Qs. al-Nahl: 96-97)

Banyak manusia yang mengira hanya dengan rumah luas dan penuh dengan perabotan yang akan menjadi penyebab utama kebahagiaan. Padahal justru sebaliknya, semua itu penyebab utama kesedihan dan kesempitan hati. Sebab Allah berfirman,

وَلَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَى مَا مَتَّعْنَا بِهِ أَزْوَاجاً مِّنْهُمْ زَهْرَةَ الْحَيَاةِ الدُّنيَا لِنَفْتِنَهُمْ فِيهِ وَرِزْقُ رَبِّكَ خَيْرٌ وَأَبْقَى

“Dan janganlah engkau tujukan pandangan matamu kepada kenikmatan yang telah Kami Berikan kepada beberapa golongan dari mereka, (sebagai) bunga kehidupan dunia, agar Kami Uji mereka dengan (kesenangan) itu. Karunia Tuhan-mu lebih baik dan lebih kekal.” (Qs. Thaha: 131)

Dan tentang dunia ini Rasulullah saw. bersabda,

الدنيا ملعونة ملعون ما فيها إلا ذكر الله، وما والاه، أو عالما، أو متعلما

“Dunia itu terlaknat dan terlaknat juga apa yang ada di dalamnya kecuali dzirkir mengingat Allah dan orang yang mengikuti dzikir itu, serta orang yang mengajarkan dan mempelajari ilmu” (Hr. Ibnu Majah)

Hadits ini menjelaskan tentang hakikat dunia dan isinya, yang berupa rumah, istana-istana, kenikmatannya, perbendaharaannya dan semua yang ada di dalam dunia ini. Dunia ini kemudian menjadi tempat yang luas bagi orang-orang kafir dan menjadi sempit bagi orang yang mukmin. Hal ini karena dunia adalah ujian dari Allah rabb semesta alam.

Kodisi kehidupan Rasulullah saw. sangat faqir dan terbiasa dengan lilitan rasa lapar. Beliau bahkan tidak bisa mendapatkan sebuah kurma satu butirpun, meski itu kurma yang paling jelek untuk menutupi rasa lapar. Meski kondisi kehidupannya beliau seperti itu, beliau selalu nyaman, gembira, luas hatinya dan tenang.

مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَى -٣- وَلَلْآخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْأُولَى -٤- وَلَسَوْفَ يُعْطِيكَ رَبُّكَ فَتَرْضَى

“Tuhan-mu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu, dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang permulaan. Dan sungguh, kelak Tuhan-mu pasti Memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas.” (Qs. al-Dhuha: 3-5)

Keislaman seorang muslim pada hakikatnya lebih mulia dari pada kerajaan dan istana kisra. Karena dengan agamanya itu kelak ia akan menempati surga yang penuh dengan kenikmatan. Sedangkan nasab dan ketenaran itu hanyalah penyebab seseorang menjadi tergelincir. Sebagaimana yang Allah firmankan,

إِنَّا نَحْنُ نَرِثُ الْأَرْضَ وَمَنْ عَلَيْهَا وَإِلَيْنَا يُرْجَعُونَ

“Sesungguhnya Kami-lah yang Mewarisi bumi dan semua yang ada di atasnya, dan hanya kepada Kami mereka dikembalikan.” (Qs. Maryam: 40)

Seorang sahabat bernama Utbah bin Ghazwan ra. pernah berkhutbah dengan sangat menakjubkan tentang bagaimana kondisi ketika beliau hidup bersama Rasulullah saw.. Dia memakan dedaunan bersama Rasulullah saat berjihad di Jalan Allah. Kejadian ini adalah kenangan manis dia bersama Rasulullah saw. yang selalu beliau kenang setelah Rasulullah saw. meninggal. Akhirnya Utbah bin Ghazwan ini menjadi seorang pemimpin dan hakim.

Kaum muslimin yang dirahmati Allah...

Ketika Umar bin Khattab bertemu al-Habib Nabi Muhammad al-Mushtafa saw. dan masuk ke dalam rumahnya. Beliau kemudian masuk ke dalam ruang makan-makan minum Rasulullah saw.. Tatkala itu beliau melihat ada bekas tikar pelepah kurma yang membekas pada punggung Rasulullah. Kemudian ia juga tidak meliahta makanan apapun yang ada di dalam rumah Rasulullah selain beberapa untai gandum yang tergelantung. Akhirnya Umar menangis karena prihatin. Sembari berkata kepada Rasulullah saw., 

Do’akan umat anda ya Rasul agar bisa hidup dengan keluasan, karena mereka telah meluaskan wilayahnya dengan penaklukan Persi dan Romawi yang mereka tidak menyembah Allah.”

Nabi kemudian menjawab,

“Apakah engkau ragu-ragu wahai Ibnu Khattab? Mereka (Pesia dan Romawi) adalah orang-orang yang dipercepat kesenangan mereka di dunia” (Hr. Muslim)

Kemudian dalam riwayat Bukhari, Umar pernah juga berkata tentang sifat-sifat Rasulullah. Rasulullah ketika tidur beralaskan pelepah kurma tanpa alas lain. Sedang di kepalanya ada bantal yang terbuat dari kulit binatang yang diisi dengan sabut kurma. Di bawah kaki beliau terdapat dedainan yang biasa dipakai menyamak kulit. Sedang di kepala beliau tergantung kulit yang sudah disamak. Sehingga Umar kemudian menangis. Rasulullah pun bertanya, “Apa yang membuatmu menangis?”

Umar menjawab, “Wahai Rasulullah, Kisra Persia dan Kaisar Romawi dengan kemewahannya, sedangkan engkau seorang Rasul dalam keadaan seperti ini?”

Rasulullah kemudian menjawab, “Tidakkah kamu rela mereka mendapatkan apa yang ada di dunia sedangkan bagian kita ada di akhirat?”

Ini adalah gambaran yang paling jelas tentang kebahagiaan. Kebahagiaan bukan tentang rumah mewah, bukan istana yang megah. Akan tetapi kebahagiaan adalah hati yang lapang yang penuh dengan sifat zuhud terhadap dunia. Perhatikan Qarun, dimakah kebahagiaan yang dia punya? Begitu juga dengan Haman? Mereka ini hartanya ditenggelamkan di dunia, kemudian dilaknat di akhirat.

Kebahagiaan terletak pada keimanan, kesabaran,  berbuat kebaikan dan pengorbanan. Sebagaimana kondisi Bilal bin Rabbah, Salman al-Farisi dan Ammar bin Yasir. Mereka ini orang-orang yang dikatakan oleh Allah,

أُوْلَـئِكَ الَّذِينَ هَدَى اللّهُ فَبِهُدَاهُمُ اقْتَدِهْ قُل لاَّ أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْراً إِنْ هُوَ إِلاَّ ذِكْرَى لِلْعَالَمِينَ

“Mereka itulah yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka.” (Qs. al-An’am: 90)

أُوْلَئِكَ الَّذِينَ نَتَقَبَّلُ عَنْهُمْ أَحْسَنَ مَا عَمِلُوا وَنَتَجاوَزُ عَن سَيِّئَاتِهِمْ فِي أَصْحَابِ الْجَنَّةِ وَعْدَ الصِّدْقِ الَّذِي كَانُوا يُوعَدُونَ

“Mereka itulah orang-orang yang Kami Terima amal baiknya yang telah mereka kerjakan, dan (orang-orang) yang Kami Maafkan kesalahan-kesalahannya, (mereka akan menjadi) penghuni-penghuni surga. Itu janji yang benar yang telah dijanjikan kepada mereka.” (Qs. al-Ahqaf: 16)

KHUTBAH KEDUA

            Jama’atal mushallin rahimakumullah..

Semoga dengan khutbah ini kita menjadi ingat, bahwa kebahagiaan seorang muslim bukan dengan materi yang dia miliki atau yang tidak dia miliki. Tapi kebahagiaan seorang muslim adalah dengan keimanan yang selalu diusahakan untuk dimiliki.

Mari kita tutup khutbah pada siang hari ini dengan do’a.

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ كُلِّ صَحَابَةِ رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ.

رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ.

رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.

اَللَّهُمَ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَصْلِحْ وُلاَةَ الْمُسْلِمِيْنَ، وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْ وَوَفِّقْهُمْ لِلْعَمَلِ بِمَا فِيْهِ صَلاَحُ اْلإِسْلاَمِ وَالْمُسْلِمِيْنَ.

اَللَّهُمَ لاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا بِذُنُوْبِنَا مَنْ لاَ يَخَافُكَ فِيْنَا وَلاَ يَرْحَمُنَا.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

Disarikan dari: Dr. Muhammad bin Ahmad al-Dausiri

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Adat dan Urf dalam Disiplin Ilmu Ushul Fiqh

A.    Definisi Adat dan Urf Definisi adat: العادة ما استمرّ الناس عليه على حكم المعقول وعادوا اليه مرّة بعد أخرى Adat adalah suatu perbuatan atau perkataan yang terus menerus dilakukan oleh manusia lantaran dapat diterima akal dan secara kontinyu manusia mau mengulangnya.

DAMPAK MENGERIKAN MAKANAN HARAM (khutbah Ust. Abdullah Manaf Amin)

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله ..... لا اله الا الله و الله أكبر... الله أكبر و لله الحمد إِنَّ اْلحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ ونستغفره  ونستهديه و نتوب اليه ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا من يهدى الله فلا مضل له ومن يضلله فلا هادي له, أشهد أن لاإله إلا الله وأشهد أن محمدا عبده ورسوله, اللهم صلى على محمد وعلى اله وصحبه ومن تبعهم بإحسان إلي يوم الدين أما بعد, قال تعالى فى القران الكريم, أعوذ بالله من الشيطان الرجيم... يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ (ال عمرن: 102) يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاء وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً (النساء: 1) ياأيها الذين امنوا اتقوا الله وقولوا قولا سديدا يصلح لكم أعمالكم ويغفر لكم ذنوبكم ومن يطع الله وؤسول...

KAJIAN HADITS ‘KULLU QORDHIN JARRO NAF’AN FAHUWA RIBA’ DALAM PANDANGAN MUHADDITSIN DAN FUQAHA’

Oleh: Amri Yasir Mustaqim [1] Hadits كل قرض جر نفعا فهو ربا dikategorikan oleh muhadditsin sebagai hadits yang marfu’, mauquf dan juga maqtu’. Penjelasannya adalah sebagai berikut:

BUKU USHUL FIKIH TINGKAT DASAR, Penulis Dr. Muhammad Sulaiman Al-Asyqar, Penerbit Ummul Qura

Segala puji hanya milik Allah Rabb semesta alam dan shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Ushul Fikih merupakan disiplin ilmu tentang cara atau metode mengeluarkan hukum dari dalil-dalilnya, yaitu tentang apa yang dikehendaki oleh perintah dan apa pula yang dikehendaki oleh larangan. Ushul Fikih sangat bermanfaat bagi seorang muslim yang terus menghadapi dinamika sosial sehingga selalu muncul persoalan-persoalan baru di dalam masyarakat. Untuk memecahkan persoalan yang baru belum ada nash yang jelas, tentu diperlukan istinbath, yaitu mengeluarkan hukum-hukum baru terhadap berbagai permasalahan yang muncul dengan melakukan ijtihad. Buku ini ditulis oleh pakar yang kompeten dalam disiplin ilmu ini. Sesuai dengan judul aslinya, Al-Wadhih fi Ushul Al-Fiqh , buku ini juga cocok bagi kalangan pemula. Telah teruji sebagai pegangan bertahun-tahun bagi para penuntut ilmu, pelajar, mahasiswa, juga pengajar. Dr. Muhammad Al-Asyqar. Lahir p...

Jual Buku Barisan Pemuda Zaman Nabi Muhammad Penerbit Aqwam

Open Order Buku Barisan Pemuda Zaman Nabi Muhammad Buku Barisan Pemuda Zaman Nabi Muhammad   – Saatnya anda memecahkan belenggu mata rantai kisah heroik fiktif Hollywood dan sejenisnya. Inilah idola nyata bagimu, WAHAI PEMUDA . Inilah buku pertama di Indonesia yang khusus membahas kisah para pemuda yang dikader langsung oleh Rasulullah Muhammad sebagai agen perubahan dunia. Dari kesekian pemuda itu ada yang menjadi Ulama, Komandan Militer, Diplomat, Ahli Beladiri, Ahli Ibadah, Ahli Tafsir, Penuntut ilmu, Intelektual, Saudagar muda yang dermawan, dan lain sebagainnya. Buku Barisan Pemuda Zaman Nabi Muhammad  ini dapat menjadi referensi unik dan inspiratif bagi para pemuda di zaman ini. Dalam buku ini dikisahkan karakter dan kelebihan di bidang masing-masing para pemuda zaman Nabi. Di antara mereka ada Mushab bin Umair. Hartawan bertabur kilau dunia dan semerbak wangi. Di antara mereka ada Ali bin Abi Thalib. Si perkasa yang kerahkan segenap tenaga untuk memb...

Jual BUKU Aku Terima Nikahnya – Syaikh Ahmad Abdurrahim – Penerbit Istanbul Solo

Buku ini Berjudul AKU TERIMA NIKAHNYA yang ditulis: Syaikh Ahmad Abdurrahim diterbitkan oleh: Istanbul, dicetak dengan HARDCOVER, jumlah halaman 304 hlm, ukuran buku 16 x 24 cm, dan dengan berat buku 725 gram, Harga Rp120.000 Rp. 95.000 (Hemat 25.000) Buku AKU TERIMA NIKAHNYA INI Secara Umum berisi: Ø   Bagaiman Proses Pernikahan Islami dari Awal Sampai akad Ø   Seni menjalin kehidupan bersama dalam ikatan Pernikahan Islami yang diajarkan qur’an dan sunnah Ø   Pendidikan seks sesuai syariat islam, dan etika ranjang. Ø   Mengatasi Bumbu kehidupan pernikahan atau bahkan Badai pernikahan problematika kecil dan besar dalam rumah tangga. Pesan Buku AKU TERIMA NIKAHNYA  via Whatsapp:  08137692 5418  <- Cukup Klik Pesan via SMS/TELP: 0857 2510 6570 Buku Aku Terima Nikahnya Oleh: Syaik Ahmad Abdurrahim, Penerbit Istanbul Pernikahan adalah Anugrah Dalam al-Qur’an Allah Ciptakan Laki-laki dan perempuan dalam satu jiwa....

ACUAN TARGET HAFALAN AL-QUR’AN PER BARIS, PER BULAN SAMPAI HAFIZH 30 JUZ

Apakah anda ingin menghafal al-Qu’an? Jika memang iya, ini adalah target waktu hafalan al-Qur’an yang bisa anda pilih dengan kondisi dan kemampuan anda masing-masing. Anda bisa menimbang antara target dan kemampuan. Dengan memiliki target ini anda bisa mengukur kapan anda bisa selesai menghafal al-Qur’an. Menghafal al-Qur’an adalah program seumur hidup. Jika anda tidak memiliki target, sebaik apapun kemampuan, anda tidak akan tercapai. Namun jika anda menghitungnya dengan tepat anda akan mendapatkannya. Meskipun dengan relatif waktu yang tidak cepat. Asalkan memiliki komitmen yang kuat. Berikut adalah acuan hafalan yang anda dapatkan jika anda menghafal al-Qur’an perbaris. Acuan al-Qur’an yang digunakan dalam tulisan ini adalah mushaf utsmani yang 1 halamannya berjumlah 15 baris. 1 juz berjumlah 20 halaman. Ø   Jika anda menghafal 1 baris sehari, maka anda akan hafal 1 juz dalam 10 bulan, dan hafal al-Qur’an dalam 24 tahun 4 bulan. Ø   Jika anda menghafal 2 baris se...

Sutaytah Al-Mahamili, Wanita Ahli Fiqih Di Masa Abbasiyah Yang Ahli Matematika

  Tidak ada yang menyangkal jasa orang Arab dan Muslim di bidang matematika. Banyak ulama Islam telah tercatat memiliki kontribusi penting pada perkembangan ilmu matematika dan turunannya seperti aritmatika, aljabar, trigonometri dan geometri. Banyak prestasi yang dibuat oleh orang Arab dan Muslim untuk ilmu ini. Sehingga hal ini akhirnya membuat orang Barat kagum dan takjub. Bahkan salah seorang orientalis Perancis yang bernama Louis-Pierre-Eugène Sédillot menulis dalam bukunya (Histoire des Arabes): “Orang-orang Arab memiliki minat khusus dalam semua bidang turunan ilmu matematika; Dan mereka sebenarnya adalah guru bagi kami (orang Barat) di bidang ini.”

AQIDAH AL-THINAH SYIAH

Salah satu aqidah syiah adalah al-Thinah. Keterngan tentang aqidah ini tertulis dalam bebara literatur utama syiah. Aqidah ini juga termasuk yang paling banyak mempengaruhi perilaku orang-orang syiah. Tapi sebagaimana normalnya orang syiah, aqidah ini mereka tutup-tutupi. Definisi Al-Thinah secara bahasa adalah tanah atau potongan tanah. Adapun secara istilah yaitu kepercayaan yang menyatakan bahwa tanah yang Allah gunakan untuk menciptakan mereka (syiah) dengan sunni (orang-orang kafir) atau selain mereka berbeda. Sejarah Kemunculan Aqidah Al-Thinah bermula dari kegeelisahan Abdullah bin Kaisan ketika melihat banyak orang syiah yang melakukan kemaksiatan dan kerusakan. Tapi di sisi lain dia melihat orang sunni yang sholeh dan banyak memiki karya. Kemudian hal ini disampaikan kepada Abu Ja’far Muhammad bin al Baqir untuk meminta kejelasan. Kemudian lahirlah sebuah hadits yang redaksinya sebagai berikut: “Diriwayatkan dari Ali bin Ibrahim dari ayahnya dari Hammad bin Isa, d...

Usamah bin Zaid, Usia 18 Tahun Menjadi Komandan Militer

Sebelum Rasulullah wafat, beliau menunjuk Usamah bin Zaid untuk memimpin perang melawan pasukan romawi. Pasukan romawi adalah pasukan paling digdaya pada zaman itu. Penunjukan Usamah sempat mengganjal para sahabat Nabi  Shallallahu ‘Alaihi Wasallam . Karena bagaimana mungkin seorang pemuda berusia belasan tahun menjadi pemimpin pasukan. Terlalu belia, dalam pandangan para sahabat beliau masih terlalu miskin pengalaman. Padahal pada saat itu ada komandan Khalid bin Walid yang jika memimpin pertempuran, dengan taktiknya yang jitu tidak pernah kalah. Ada Umar bin Khaththab, atau Ali bin Abi Thalib. Di sisi lain kubu lawan adalah pasukan Romawi yang kekuatannya menggila besar luar biasa dengan jumlah yang sangat banyak. Personal pasukan mereka tangguh dan persenjataan mereka canggih. Dibandingkan dengan pasukan kaum muslimin yang berasal dari pedalaman arab yang hanya memiliki senjata ala kadarnya. Dalam peperangan yang berlangsung setelah kematian Nabi  Shallallahu ‘Alaihi ...