Skip to main content

KHUTBAH JUM’AT (1) JANGAN KAMU BELA KEDZALIMAN!

 

sumber:pixbay

Khutbah Pertama

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وعلى آله وصحبه أجمعين

قال الله تعالى في القران الكريم ...................

"يا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. "

" يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. "

"يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا."

" إِنَّمَا السَّبِيلُ عَلَى الَّذِينَ يَظْلِمُونَ النَّاسَ وَيَبْغُونَ فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ أُوْلَئِكَ لَهُم عَذَابٌ أَلِيمٌ"

Kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah...

Pada hari jum’at ini khatib tidak lupa mengingatkan kepada kami secara pribadi dan kepada jamaah sekalian agar selalu bertakwa kepada Allah. Karena hanya dengan takwa kepada Allah seorang hamba bisa masuk ke dalam surga. Sebagaimana yang Allah firmankan dalam al-Qur’an,

تِلْكَ الْجَنَّةُ الَّتِي نُورِثُ مِنْ عِبَادِنَا مَنْ كَانَ تَقِيًّا

"Itulah surga yang akan Kami wariskan kepada hamba-hamba Kami yang selalu bertakwa." (Qs. Maryam: 63)

Maksud dari takwa yaitu menjalani ketaatan kepada Allah dengan mengerjakan perintahnya dan meninggalkan larangannya. Salah satu cara bertakwa yaitu dengan tidak membela para pelaku kedzaliman.

Kaum muslimin jamaah shalat  jumat...

Ada beberapa ancaman yang akan Allah berikan kepada pelaku kedzaliman. Di antara ancaman tersebut,

Pertama, Allah telah mengancam pelaku kedzaliman dengan adzab yang pedih. Perhatikan firman Allah berikut,

إِنَّمَا السَّبِيلُ عَلَى الَّذِينَ يَظْلِمُونَ النَّاسَ وَيَبْغُونَ فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ أُوْلَئِكَ لَهُم عَذَابٌ أَلِيمٌ

“Sesungguhnya kesalahan hanya ada pada orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di bumi tanpa (mengindahkan) kebenaran. Mereka itu mendapat siksaan yang pedih.” (Qs. al-Syura: 42)

Kedua, Allah juga mengabarkan bahwa pelaku kedzaliman itu tidak akan beruntung. Saya ambil dari firman Allah,

إِنَّهُ لَا يُفلِحُ ٱلظَّٰلِمُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak beruntung.” (Qs. al-An’am: 21)

Ketiga, bahwa orang dzalim hanya akan mendapat kerugian. Hal ini tertulis dalam firman Allah,

وَقَد خَابَ مَن حَمَلَ ظُلماً

Sungguh rugi orang yang melakukan kezaliman.”(Qs. Thaha: 111)

Maka jamaah sholat jumat yang dirahmati Allah. Dengan ancaman-ancaman tersebut kita harus menjauhi berbuat dzalim semampu kita.

Allah juga telah mengharamkan kedzaliman terhadap diri-Nya dan melarang hambanya untuk saling mendzalimi. Allah berfirman:

يا عِبَادِي إنِّي حَرَّمْتُ الظُّلْمَ علَى نَفْسِي، وَجَعَلْتُهُ بيْنَكُمْ مُحَرَّمًا، فلا تَظَالَمُوا...

Wahai hambaku sesungguhnya aku mengharamkan kedzaliman pada diriku, dan aku menjadikankan keharamannya juga bagi kalian, maka jagan ada di antara kalian saling mendzalimi...” (Hr. Muslim 2577)

Jamaah yang dirahmati Allah...

Namun Pembahasan kita pada siang hari ini bukan membicarakan tentang para pelaku kedzaliman. Yang akan kita bahas yaitu terkait tentang orang-orang yang menolong, membela, melindungi orang-orang dzalim. Hampir kebanyakan masyarakat secara sadar membenci perbuatan dzalim. Mereka tidak menumpahkan darah. Tidak pula mencuri harta. Tidak juga berbuat semena-mena. Akan tetapi terkadang ada di antara mereka yang bersekongkol dalam kedzaliman. Melakukan pembelaan terhadap orang-orang yang dzalim. Baik dengan lisan atau dengan tulisan. Terutama jika pembela-pembela ini orang-orang yang kurang iman. Akhirnya mereka membela kedzaliman tapi mereka tidak sadar kalau hal itu dilarang. Atau berpura-puar tidak tahu. Golongan seperti ini lebih berbahaya daripada pelaku kedzaliman itu sendiri. Mereka lebih berat hukumannya kelak dan lebih besar dosanya.

Jamaah sholat jum’at sekalian...

Sebagaimana Allah telah mengharamkan kedzaliman, Allah juga telah mengharamkan condong kepada orang-orang yang berbuat dzalim. Allah berfirman di dalam al-Qur’an,

وَلَا تَركَنُواْ إِلَى ٱلَّذِينَ ظَلَمُواْ فَتَمَسَّكُمُ ٱلنَّارُ وَمَا لَكُم مِّن دُونِ ٱللَّهِ مِن أَولِيَاءَ ثُمَّ لَا تُنصَرُونَ

“Dan janganlah kamu cenderung kepada orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, sedangkan kamu tidak mempunyai seorang penolong pun selain Allah, sehingga kamu tidak akan diberi pertolongan.” (Qs. Hud : 113)

Allah menyamakan hukuman dan siksa bagi Fir’aun, Haman dan tentara-tentaranya yang mana mmereka saling bantu-membantu dalam melakukan kedzaliman. Allah berfirman,

إِنَّ فِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَجُنُودَهُمَا كَانُوا خَاطِئِينَ

“Sungguh, Fir‘aun dan Haman bersama bala tentaranya adalah orang-orang yang bersalah.” (Qs. al-Qashas: 8)

sehingga Allah tenggelamkan fir’aun dan tentaranya serta orang-orang yang berada di sekelilingnya.

وَاسْتَكْبَرَ هُوَ وَجُنُودُهُ فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَظَنُّوا أَنَّهُمْ إِلَيْنَا لَا يُرْجَعُونَ -٣٩- فَأَخَذْنَاهُ وَجُنُودَهُ فَنَبَذْنَاهُمْ فِي الْيَمِّ فَانظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الظَّالِمِينَ -٤٠-

“Dan dia (Fir‘aun) dan bala tentaranya berlaku sombong, di bumi tanpa alasan yang benar, dan mereka mengira bahwa mereka tidak akan dikembalikan kepada Kami. Maka Kami Siksa dia (Fir‘aun) dan bala tentaranya, lalu Kami Lemparkan mereka ke dalam laut. Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang zalim.” (Qs. al-Qashas: 40).

Kisah Fir’aun yang dzalim dan para penolong-penolong Fir’aun menjadi pelajaran bagi kita agar tidak saling bantu-membantu dalam kedzaliman. Tidak melakukan pembelaan terhadap kedzaliman.

Kemudian Allah tegaskan lagi tentang larangan melakukan pembelaan terhadap orang-orang yang dzalim,

وَلاَ تُجَادِلْ عَنِ الَّذِينَ يَخْتَانُونَ أَنفُسَهُمْ إِنَّ اللّهَ لاَ يُحِبُّ مَن كَانَ خَوَّاناً أَثِيماً -١٠٧-

“Dan janganlah kamu berdebat untuk (membela) orang-orang yang mengkhianati dirinya. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang selalu berkhianat dan bergelimang dosa,” (QS. al-Nisa’: 107)

Dalam tafsir Ibnu Katsir, arti dari ‘kawwanan atsima’ para pengkhianat dan pelaku dosa adalah julukan yang diberikan oleh Allah bagi pembela kedzaliman. Sehingga orang sekelas Nabi Musa as. menjadi sangat takut jika terjatuh ke dalam golongan ini. Allah ceritakan dalam firmannya,

قَالَ رَبِّ بِمَا أَنْعَمْتَ عَلَيَّ فَلَنْ أَكُونَ ظَهِيراً لِّلْمُجْرِمِينَ -١٧-

“Dia (Musa) berkata, “Ya Tuhan-ku! Demi nikmat yang telah Engkau Anugerahkan kepadaku, maka aku tidak akan menjadi penolong bagi orang-orang yang berdosa.” (Qs. al-Qashas: 17)

Berpihak kepada kedzaliman bisa menyebabkan pelakunya masuk ke dalam neraka. Sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah saw.,

مَنْ أعانَ ظالِمًا لِيُدْحِضَ بباطِلِهِ حقًّا ، فَقَدْ بَرِئَتْ منه ذمَّةُ اللهِ ورسولِهِ

“Barang siapa yang membantu orang dzalim agar kebatilannya tertutupi dengan kebenaran, maka aku berlepas diri dari jaminan Allah dan Rasul-Nya.” (Hr. Al-Jami’ al-Suyuthi 8455)

Ibnu Atsir mengatakan, “Maksudnya tidak mendapat perlindung dari Allah dan telah melemparkan dirinya kepada kebinasaan”.

Kaum muslimin...

Bukan suatu yang aneh jika seorang munafik saling melindungi satu sama lain. dan bukan suatu yang aneh jika para pelaku kedzaliman dibantu oleh orang dzalim yang lain. Karena mereka berada pada kubu yang sama. Dan Allah sudah memfirmankan hal tersebut,

الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ بَعْضُهُم مِّن بَعْضٍ ...

“Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, satu dengan yang lain adalah (sama)...” (Qs. al-Taubah: 67)

Akan tetapi yang menjadi aneh, ketika orang-orang yang secara dzohirnya shalih, tapi dia tetap mendukung kedzaliman dan kejahatan. Ini tidak masuk akal. Sehingga di dalam syariat Islam, ada nash yang mengancam orang-orang ini dengan dosa dan hukuman kelak di akhirat. Nabi saw. melaknat pemakan riba dan melaknat 4 orang yang berhubugnan dengannya. Empat orang ini yaitu orang yang menolong kedzaliman riba. Sebagaimana yang tertera di sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Jabir mengatakan,

لَعَنَ رَسولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ آكِلَ الرِّبَا، وَمُؤْكِلَهُ، وَكَاتِبَهُ، وَشَاهِدَيْهِ، وَقالَ: هُمْ سَوَاءٌ.

“Rasulullah melaknat pemakan riba, orang yang memberinya, penulisnya, dan saksinya. Orang-orang ini semua sama” (Hr. Muslim 1598)

Dalam kasus minum khamr, Rasululullah saw. tidak hanya melaknat orang yang meminumnya saja. Rasulullah juga melaknat sembilan orang yang berhubungan dengan peminum tadi. Sebagaimana juga tentang pelaku suap Rasulullah saw. bersabda,

لعنَ الرَّاشي والمُرتَشي والرائِشَ

“Terlaknat orang yang menjalankan praktik suap, penerima suap dan perantara keduanya” (Hr. Abu Dawud 3580 dan lainnya)

Maka melakukan praktik suap hukumnya haram. Menerimanya juga haram. Menjadi perantara bagi keduannya juga haram.

Kaum muslimin yang dirahmati Allah...

Sesungguhnya tolong menolong dalam kedzaliman adalah tradisi jahiliyah. Mereka memiliki tradisi tolong menolong, bahkan termasuk dalam kedzaliman. Namun yang disayangkan hari ini kaum Muslimin mulai ada yang terseret ke dalam perilaku ini. Alasannya karena pelaku kedzaliman ini berasal dari negeri, daerah, keluarga yang sama. Bisa juga karena tujuan maslahat dunia dan lain sebagainya.

Ketahuilah bahwa menolong kedzaliman itu bukan bentuk persaudaran. Menolong kedzoliman adalah perbuatan dosa dan akan menyeret kepada permusuhan.

وَتَعَاوَنُواْ عَلَى الْبرِّ وَالتَّقْوَى وَلاَ تَعَاوَنُواْ عَلَى الإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُواْ اللّهَ إِنَّ اللّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ -٢-

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksa-Nya.” (Qs. al-Maidah: 2)

Allah sejajarkan “tolong menolong dalam dosa” dengan kata “udwan yang artinya permusuhan”. Termasuk dalam kasus persaksian palsu yang terjadi pada manusia-manusia lemah iman juga termasuk bantu membantu kedzaliman. Persaksian palsu adalah kabair, dosa besar. Sebagaimana yang diriwayatkan dalam hadits shahih.

Sehingga wajib bagi setiap muslim untuk tolong menolong dalam keadilan dan kebaikan. Menolong para pelaku kebenaran dan menjadi bagian mereka untuk mendapat pahala. Jangan sampai seorang muslim menjadi bagian pelaku kebatilan sehingga mereka bekerja sama dalam menanam dosa, menuai siksa dan laknat Allah ta’ala. Sehingga wajib bagi setiap muslim untuk berlepas diri dari musuh-musuh Allah dan berlepas dari pelaku kedzaliman. Sekalipun pelaku kedzaliman adalah saudara kandung tetap harus berlepas diri tanpa tapi, tanpa pertimbangan itu ini, tanpa kompromi. Sebagaiman firman Allah,

لَا تَجِدُ قَوْماً يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آبَاءهُمْ أَوْ أَبْنَاءهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ ...

“Engkau (Muhammad) tidak akan mendapatkan suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapaknya, anaknya, saudaranya atau keluarganya...” (Qs. al-Mujadilah: 22)

Maka camkan wahai hamba-hamba Allah... jangan sampai ada pembelaan untuk kedzaliman, meski hanya dengan kata-kata. Tidak boleh menyebarkannya. Seandainya telah terjadi pada diri anda, maka bertaubatlah kepada Allah sebelum kematian menghampiri. Sebelum anda digiring kelak bersama barisan orang-orang dzalim. Na’udzu billah.

Semoga kita semua menjadi hamba-hamba Allah penegak kebenaran di mana saja kita berada dan kita tidak penjadi pembela-pembela kebatilan dan pelakunya. Semoga shalawat dan salam selalu tercurah kepada Nabi kita Muhammad saw. bersama para sahabatnya yang mulia serta semua orang yang berusaha mengikuti kehidupan mereka. Walhamdulillahi rabbil alamin.

Khutbah Kedua

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله نبينا محمد وعلى آله وصحبه ومن واله، أما بعد:

Jamaah rahimakumullah...

Cara menolong pelaku kedzaliman itu bukan dengan membela kedzalimannya. Akan tetapi tolong dia dengan memberi ia peringatan. Cegah perbuatan dzalim yang akan dia lakukan. Sebagaimana yang disabdakan oleh nabi Muhammad saw.,

انْصُرْ أخاكَ ظالِمًا أوْ مَظْلُومًا فقالَ رَجُلٌ: يا رَسولَ اللَّهِ، أنْصُرُهُ إذا كانَ مَظْلُومًا، أفَرَأَيْتَ إذا كانَ ظالِمًا كيفَ أنْصُرُهُ؟ قالَ: تَحْجُزُهُ، أوْ تَمْنَعُهُ، مِنَ الظُّلْمِ فإنَّ ذلكَ نَصْرُهُ.

“Tolonglah saudaramu yang didzalimi atau yang berbuat dzalim!. Maka salah seorang sahabat ada yang bertanya: Wahai Rasulullah saya tahu menolong seseorang yang didzalimi. Tapi bagaimana cara menolong orang yang dzalim?. Rasullah menjawab, kamu halangi, kamu cegah dia supaya tidak melakukan kedzaliman. Karena seperti itulah cara menolongnya” (Hr. Bukhari 6952)

Mari kita tutup khutba jum’at kali ini dengan berdo’a kepada Allah swt.,

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

اللهم اغفر للمسلمين  المسلمات الأحياء منهم  و الأموات . ربنا اغفر لنا و لإخواننا الذين سبقون بالإيمان ولا تجعل في قلوبنا غلا للذين امنوا ربنا إنك رؤوف رحيم .

اللهم افتح بيننا و بين قومنا با لحق و انت خير الفاتحين . اللهم إنا نسألك علما نافعا و رزقا طيبا و عملا متقبلا . ربنا أتنا في الدنيا حسنة و في الأخرة حسنة و قنا عذاب النار .

وصل على نبينا محمد وعلى أله و أصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين .

عباد الله . إن الله يأمركم بالعدل والإحسان وإيتا ئ ذي القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون . فاذكروا الله يذكركم واسألوه من فضله يعطيكم ولذكرالله أكبر

 

Disarikan dari teks khutbah jum’at Abdul Hadi bin Shalih Muhsin al-Rabi’i

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Adat dan Urf dalam Disiplin Ilmu Ushul Fiqh

A.    Definisi Adat dan Urf Definisi adat: العادة ما استمرّ الناس عليه على حكم المعقول وعادوا اليه مرّة بعد أخرى Adat adalah suatu perbuatan atau perkataan yang terus menerus dilakukan oleh manusia lantaran dapat diterima akal dan secara kontinyu manusia mau mengulangnya.

ACUAN TARGET HAFALAN AL-QUR’AN PER BARIS, PER BULAN SAMPAI HAFIZH 30 JUZ

Apakah anda ingin menghafal al-Qu’an? Jika memang iya, ini adalah target waktu hafalan al-Qur’an yang bisa anda pilih dengan kondisi dan kemampuan anda masing-masing. Anda bisa menimbang antara target dan kemampuan. Dengan memiliki target ini anda bisa mengukur kapan anda bisa selesai menghafal al-Qur’an. Menghafal al-Qur’an adalah program seumur hidup. Jika anda tidak memiliki target, sebaik apapun kemampuan, anda tidak akan tercapai. Namun jika anda menghitungnya dengan tepat anda akan mendapatkannya. Meskipun dengan relatif waktu yang tidak cepat. Asalkan memiliki komitmen yang kuat. Berikut adalah acuan hafalan yang anda dapatkan jika anda menghafal al-Qur’an perbaris. Acuan al-Qur’an yang digunakan dalam tulisan ini adalah mushaf utsmani yang 1 halamannya berjumlah 15 baris. 1 juz berjumlah 20 halaman. Ø   Jika anda menghafal 1 baris sehari, maka anda akan hafal 1 juz dalam 10 bulan, dan hafal al-Qur’an dalam 24 tahun 4 bulan. Ø   Jika anda menghafal 2 baris se...

KAJIAN HADITS ‘KULLU QORDHIN JARRO NAF’AN FAHUWA RIBA’ DALAM PANDANGAN MUHADDITSIN DAN FUQAHA’

Oleh: Amri Yasir Mustaqim [1] Hadits كل قرض جر نفعا فهو ربا dikategorikan oleh muhadditsin sebagai hadits yang marfu’, mauquf dan juga maqtu’. Penjelasannya adalah sebagai berikut:

Dowload Buku Iqro’ 1-6 pdf

Siapa yang tidak kenal dengan buku iqro’? hampir tidak ada di Indonesia ini yang tidak mengenal buku iqro’. Buku ini sangat populer diseluruh anak Indonesia yang ingin belajar membaca al-Qur’an.

Sifat-Sifat Seorang Wali Allah

  Allah telah mengabarkan kepada kita tentang ciri utama wali adalah orang yang tenang hatinya dan tidak pernah bersedih. Tidak pernah bersedih artinya setiap kesedihan yang dia dapatkan dalam hidupnya akan diselesaikan dengan kesabaran yang telah ada pada jiwanya. Faktor utama yang membuat para wali bisa mendapat ketenangan hati adalah karena ia menambatkan segala urusan hidupnya kepada Allah saja. Allah berfirman:

Ghazwah Usairoh

Letak Geografis Usairoh adalah secara bahasa adalah isim tasghir dari al-‘asyroh yaitu pohon, usairoh juga dikatakan dzul usairoh atau dzul ‘asroh . Az-Zuhri berkata usairoh adalah tempat yang memiliki tempat yang keras yang dinisbatkan kepada pohon yang terletak di daerah tersebut. Al-asiroh adalah nama pohon yang paling besar yang terletak di daerah tersebut. pohon tersebut memiliki getah yang manis yang dinamakan dengan gula al-usyar . Daerah tersebut terletak pada titik yanbu’ terletak diantara makkah dan madinah. Abu Zaid berkata: al-Usairoh adalah benteng kecil terletak diantara yanbu’ dan dzul maarwah . Kurma banyak tumbuh di daerah tersebut di banding daerah hijaz yang lain, kecuali daerah as-Shaihani yang terletak di khaibar juga al-Birni dan al-Ajuz yang terletak di madinah Al-Asma’I berkata: daerah tersebut adalah lemabah yang luas berdekatan dengsn qotn yang menjorok menuju dzul ‘usairoh yang disana di tumbuhi pohon kurma dan terdapat aliran air mili...

Ashabul A’rof dan Akhir Perjalanan Mereka

Siapa itu ashabul a’rof ? Bagaiman nasib akhir kehidupan ashabul a’rof ? Apakah a’rof adalah tempat akhir selain surga dan neraka? Tulisan ini insya Allah akan menjelaskan pertanyaan-pertanyaan tersebut. PENGERTIAN ASHABUL A’ROF Di akhirat kelak ada tempat selain dari surga dan neraka bernama ‘ al-A’rof ’. Secara definitif prespektif etimologi dari bahasa arab yang artinya adalah ‘tempat tinggi’. Secara istilah artinya adalah tempat yang tinggi berada diantara surga dan neraka, dimana orang yang berada di situ bisa melihat penduduk surga dan neraka. Orang-orang yang berada di tempat ini adalah orang-orang yang pahala kebaikannya dan dosa keburukannya memiliki berat yang sama. Kemudian orang yang berada ditempat ini akan dimasukkan kedalam surga bukan di neraka. Di antara kriteria ashabul a’rof adalah orang-orang yang keluar berjihad di jalan Allah tanpa izin orang tua. Kemudian mereka ini terbebas dari neraka karena mereka terbunuh di jalan Allah. Dan mereka tertahan untuk...

HUKUM MEROKOK DAN JUAL BELI ROKOK

Sebelum menjelaskan hukum jual-beli rokok, kita harus mengetahui asal rokok sendiri. Berdasarkan hasil penelitian kedokteran modern yang menyatakan bahwa merokok dapat menyebabkan berbagai tipe penyakit kangker, penyebab penyakit pernafasan, penyakit jantung, penyakit pencernaan, efek buruk bagi kelahiran, juga merusak system reproduksi, pendeknya merusak seluruh sistem seluruh tubuh. Padahal, Allah telah mengharamkan seseorang yang membinasakan dirinya, dengan berbagai pertimbangan karena sebab-sebab di atas maka para ulama memiliki berbagai pendapat Pendapat pertama: sebagian ulama’ berpendapat bahwa merokok hukumnya boleh. sebagai mana firman Allah:   “Dia-lah Allah yang telah menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu.” (Al-Baqarah: 29). Ayat di atas menjelaskan bahwa segala sesuatu yang diciptakan Allah diatas permukaan bumi ini halal untuk manusia termasuk tembakau yang digunakan untuk bahan baku rokok. Tanggapan: dalil ini tidak kuat, sebab, yang dihala...

BERBICARA TENTANG KEBAHAGIAAN

Berbicara tentang kebahagiaan, semua orang pasti ingin bahagia. Kebahagian yang hakiki bukan ilusi. Sebab hidup ini bukan khayalan belaka tapi hidup ini adalah nyata adanya. Maka ketentuannya kita ingin kebahagian itu hidup di dalamnya. Kapan saja, di mana saja Masalah kebahagiaan tidak dapat di monopoli. Ia bukan masalah apa dan siapa?. Tapi ia adalah perasaan yang di miliki setiap orang yang bisa merasakannya. Kemudian bagai mana kita mengolah perasaan kita. Segala sesuatu di dunia ini hanyalah samar-samar. Bayangan semu, biasan cahaya abu-abu. Dan tentunya dunia hanyalah menipu. Semuanya hanya sementara. Tidak ada kekekalan di dalamnya. Yang muda akan tua. Harta benda akan di tinggalkan. Sebutlah namanya Suhaidi seorang remaja umurnya belasan tahun. Seumur hidupnya tidak pernah memegang buah anggur atau apel. Apalagi memakannya. Dia hanya tahu gambarnya yang ia dapatkan dari tivi-tivi, buku pelajaran dan majalah atau Koran yang pernah dia pegang. Tapi Suhaidi tidak pernah...

Istilah Istilah Khusus Yang Ada Dalam Madzhab Fiqih Imam Syafi’i

Dalam fiqh Imam al-Syafi’i ada istilah-istilah yang khas. Istilah ini tidak dipakai dalam fiqh madzhab yang lain. sehingga ketika kita sedang membaca atau mempelajari fiqih madzhab Imam al-Syafi’i besar kemungkinan akan sering menemukan istilah-istilah tersebut. Istilah ini tidak bisa dimaknai secara bahasa saja. Akan tetapi istilah ini memiliki makna yang memang hanya dikenal di kalangan madzhab Imam al-Syafi’i. Sehingga sangat dianjurkan untuk mempelajarinya sebelum menelaah lebih dalam lagi fiqih Imam al-Syafi’i Mengetahui istilah-istilah dalam fiqih madzhab Imam al-Syaf’i sangat penting. Tanpa mengerti istilah ini anda mungkin akan dibuat kebingunan. Kalaulah anda tidak hafal, setidaknya anda bisa memahami istilah khusus ini. Tujuannya agar anda tidak salah mengartikan fiqh Imam syafi’i, dan selain itu juga bertujuan memudahkan anda ketika nanti mempelajarinya. Berikut ini adalah istilah-istilah yang digunakan dalam fiqh syafi’i yang dinukil dari kitab muqaddimah al-Minhaj ka...