Skip to main content

APAKAH DAJJAL AKAN MENJADI FITNAH JUGA BAGI KALANGAN JIN?

Sebagaimana kita ketahui, dajjal adalah fitnah terbesar kelak di hari kiamat bagi ummat nabi Muhammad saw.. Nah, kemudian muncul pertanyaan, ‘apakah fitnah dajjal hanya berlaku kepada manusia saja atau juga berlaku untuk jin juga?’. Tulisan ini akan menjawab pertanyaan tersebut.

JIN ADALAH MUKALLAF

Dasar yang utama yang harus difahami adalah bahwa jin termasuk makhluk Allah yang dibebani syariat atau dalam bahasa syar’inya yaitu ‘mukallaf’. Lebih khusus lagi syariat nabi Muhammad saw.. Hal ini sebagaimana firman Allah:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (Qs. al-Dzariat: 56)

Dan juga firman Allah yang lain,

وَإِذْ صَرَفْنَا إِلَيْكَ نَفَراً مِّنَ الْجِنِّ يَسْتَمِعُونَ الْقُرْآنَ فَلَمَّا حَضَرُوهُ قَالُوا أَنصِتُوا فَلَمَّا قُضِيَ وَلَّوْا إِلَى قَوْمِهِم مُّنذِرِينَ -٢٩- قَالُوا يَا قَوْمَنَا إِنَّا سَمِعْنَا كِتَاباً أُنزِلَ مِن بَعْدِ مُوسَى مُصَدِّقاً لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ يَهْدِي إِلَى الْحَقِّ وَإِلَى طَرِيقٍ مُّسْتَقِيمٍ -٣٠- يَا قَوْمَنَا أَجِيبُوا دَاعِيَ اللَّهِ وَآمِنُوا بِهِ يَغْفِرْ لَكُم مِّن ذُنُوبِكُمْ وَيُجِرْكُم مِّنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ -٣١- وَمَن لَّا يُجِبْ دَاعِيَ اللَّهِ فَلَيْسَ بِمُعْجِزٍ فِي الْأَرْضِ وَلَيْسَ لَهُ مِن دُونِهِ أَولِيَاء أُوْلَئِكَ فِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ -٣٢-

“Dan (ingatlah) ketika Kami Hadapkan kepadamu (Muhammad) serombongan jin yang mendengarkan (bacaan) al-Quran, maka ketika mereka menghadiri (pembacaan)nya mereka berkata, “Diamlah kamu! (untuk mendengarkannya)” Maka ketika telah selesai, mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan. Mereka berkata, “Wahai kaum kami! Sungguh, kami telah mendengarkan Kitab (al-Quran) yang diturunkan setelah Musa, membenarkan (kitab-kitab) yang datang sebelumnya, membimbing kepada kebenaran, dan kepada jalan yang lurus. Wahai kaum kami! Terimalah (seruan) orang (Muhammad) yang menyeru kepada Allah. Dan berimanlah kepada-Nya, niscaya Dia akan Mengampuni dosa-dosamu, dan Melepaskan kamu dari azab yang pedih. Dan barangsiapa tidak menerima (seruan) orang yang menyeru kepada Allah (Muhammad) maka dia tidak akan dapat melepaskan diri dari siksaan Allah di bumi, padahal tidak ada pelindung baginya selain Allah. Mereka berada dalam kesesatan yang nyata.”” (Qs. al-Ahqaf: 29-32)

Ibnu Katsir –seorang ahli tafsir al-Qur’an- mengatakan: “kalimat يَا قَوْمَنَا أَجِيبُوا دَاعِيَ اللَّهِ menunjukkan bahwa Allah swt. telah mengutus Rasulullah Muhammad kepada tsaqalain (jin dan manusia) sebagaimana dalam ayat ini mereka melakukan dakwah mengajak kepada Allah. Selain itu mereka juga dibacakan al-Qur’an yang berarti berlaku untuk bangsa jin juga. Artinya berlaku juga beban syari’at, berlaku balasan pahala dan ancaman siksa jika berbuat dosa. [Tafsir Ibnu Katsir 7/303]

Beban syari’at golongan jin memiliki kesamaan dengan manusia hanya secara global saja. Dalam artian beban syari’at Islam. Namun dalam penerapan syari’atnya tentu berbeda karena struktur badan dan tabiatnya jin berbeda dengan manusia. Hal ini sebagaimana pendapat Ibnu Taimiyyah [Majmu’ Fatawa, 4/233] bahwa mereka memiliki amalan tambahan dalam masalah keimanan. Perintah dan larangan syari’at yang berlaku bagi mereka tentu sesuai dengan karakter jin juga. Namun mereka memiliki kesamaan dengan manusia dalam hal mentaati perintah dan menjauhi larangan sesuai dengan syari’at masing-masing. Artinya syari’at yang berlaku bagi jin adalah syari’at yang menjauhkan madharat dan mendatangkan maslahat bagi kehidupan jin.

MANUSIA LEBIH MULIA DARI JIN

Meskipun manusia dan jin sama-sama mukallaf, namun dalam hal kemuliaan manusia lebih mulia dari pada jin. Kemuliaan ini ditinjau dari segi kerasulan yang diutus dari kalangan manusia dan tidak ada di kalangan jin. Pendapat Ibnu Qayyim, Manusia lebih mulia dari pada jin karena di tengah-tengah manusia ada sekelompok Nabi, Rasul dan Muqarrabun yang itu tidak ada di kalangan jin. Tujuan dari jin hanya bagaimana mereka bisa menjadi hamba Allah yang sholih saja. sehingga sebagian salaf mengatakan

الرسل من الإنس، وأما الجن ففيهم النذر

“Para rasul hanya ada dari golongan manusia. Sedangkan dari golongan jin namanya adalah Nadzir (pemberi peringatan)”

Hal ini sebagaimana firman Allah swt.,

وَمَا أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ إِلاَّ رِجَالاً نُّوحِي إِلَيْهِم مِّنْ أَهْلِ الْقُرَى

“Dan Kami tidak Mengutus sebelummu (Muhammad), melainkan orang laki-laki yang Kami Berikan wahyu kepadanya di antara penduduk negeri.” (Qs. Yusuf: 109)

Dalam ayat ini menunjukkan bahwa para Nabi dan Rasul hanya berasal dari golongan manusia saja. Tidak ada Rasul maupun Nabi yang berasal dari golongan jin.

FITNAH BAGI MANUSIA ADALAH FITNAH JUGA BAGI JIN

Berangkat dari beberapa hal yang disebut di atas, maka fitnah (Fitnah dalam pembahasan ini artinya ujian) yang menimpa masnusia berarti juga berlaku untuk jin. Baik fitnah itu berupa fitnah dajjal ataupun fitnah yang lain, seperti syubhat dan syahwat.

Alasan lainnya karena fitnah dajjal adalah fitnah terbesar yang akan menimpa umat manusia Bani Adam. Selain itu juga fitnah ini adalah fitnah yang selalu diperingatkan oleh para Nabi kepada umatnya. Artinya  Fitnah dajjal berarti berlaku umum bagi seluruh umatnya termasuk di dalamnya kalangan jin.

Hal ini sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah,

ما بعث نبي إلا وأنذر أمته الأعور الكذاب ألا إنه أعور وإن ربكم ليس بأعور وإن بين عينيه مكتوب كافر

“Tidaklah para Nabi yang diutus untuk umatnya kecuali ia akan memperingatkan tentang si buta pendusta (dajjal), ketahuilah sesungguhnya tuhan kalian tidaklah buta. Sesungguhnya di antara kedua mata dajjal tertulis kalimat كافر (kafir)” (Hr. Bukhari 7131 & Muslim 2933)

Dan Rasulullah bersabda,

بَادِرُوا بِالأَعْمَالِ سِتًّا طُلُوعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَالدَّجَّالَ وَالدُّخَانَ وَالدَّابَّةَ وَخَاصَّةَ أَحَدِكُمْ وَأَمْرَ الْعَامَّةِ

“Bersegeralah untuk beramal shalih sebelum datang enam hal. Terbitnya matahari dari barat, Dajjal, asap, binatang melata, urusan khusus setiap kalian, dan urusan umum manusia.” (Hr. Ahmad)

Namun ada pendapat yang lebih selamat dalam masalah ini. Pendapat yang paling selamat adalah hanya cukup meyakininya saja. Tanpa bertanya dan tanpa menyanggah tentang fitnah dajjal bagi kalangan jin dan tanpa menelisik secara mendalam. Jadi cukup menerimanya secara umum saja. Hal ini karena pertanyaan ini tidak akan melahirkan satu amalan pun. Tidak juga menambah kuat keyakinan iman kita. Lagipula pengetahuan tentang hal ini tidak ada manfaatnya bagi seorang muslim di dunia maupun di akhirat. Begitujuga ketika seorang muslim tidak mengetahuinya ia juga tidak membahayakannya.

Hal yang terpenting bagi seorang muslim dalam menyikapi fitnah dajjal adalah mempelajari bagaimana seorang mukmin menghindarinya sesuai dengan apa yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad saw.. memperbanyak do’a agar tidak terkena fitnah dajjal.

Permasalahan jin adalah permasalahan iman kepada hal yang ghaib. Artinya kita tidak boleh mempercayai hal-hal ghaib kecuali dari apa yang telah dijelaskan oleh Allah dan Rasulullah. Tidak lebih dan tidak kurang.

Wallahu a’lam.

Disarikan dari: https://Islamqa.info/ar/answers/297706

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Adat dan Urf dalam Disiplin Ilmu Ushul Fiqh

A.    Definisi Adat dan Urf Definisi adat: العادة ما استمرّ الناس عليه على حكم المعقول وعادوا اليه مرّة بعد أخرى Adat adalah suatu perbuatan atau perkataan yang terus menerus dilakukan oleh manusia lantaran dapat diterima akal dan secara kontinyu manusia mau mengulangnya.

ACUAN TARGET HAFALAN AL-QUR’AN PER BARIS, PER BULAN SAMPAI HAFIZH 30 JUZ

Apakah anda ingin menghafal al-Qu’an? Jika memang iya, ini adalah target waktu hafalan al-Qur’an yang bisa anda pilih dengan kondisi dan kemampuan anda masing-masing. Anda bisa menimbang antara target dan kemampuan. Dengan memiliki target ini anda bisa mengukur kapan anda bisa selesai menghafal al-Qur’an. Menghafal al-Qur’an adalah program seumur hidup. Jika anda tidak memiliki target, sebaik apapun kemampuan, anda tidak akan tercapai. Namun jika anda menghitungnya dengan tepat anda akan mendapatkannya. Meskipun dengan relatif waktu yang tidak cepat. Asalkan memiliki komitmen yang kuat. Berikut adalah acuan hafalan yang anda dapatkan jika anda menghafal al-Qur’an perbaris. Acuan al-Qur’an yang digunakan dalam tulisan ini adalah mushaf utsmani yang 1 halamannya berjumlah 15 baris. 1 juz berjumlah 20 halaman. Ø   Jika anda menghafal 1 baris sehari, maka anda akan hafal 1 juz dalam 10 bulan, dan hafal al-Qur’an dalam 24 tahun 4 bulan. Ø   Jika anda menghafal 2 baris se...

KAJIAN HADITS ‘KULLU QORDHIN JARRO NAF’AN FAHUWA RIBA’ DALAM PANDANGAN MUHADDITSIN DAN FUQAHA’

Oleh: Amri Yasir Mustaqim [1] Hadits كل قرض جر نفعا فهو ربا dikategorikan oleh muhadditsin sebagai hadits yang marfu’, mauquf dan juga maqtu’. Penjelasannya adalah sebagai berikut:

Dowload Buku Iqro’ 1-6 pdf

Siapa yang tidak kenal dengan buku iqro’? hampir tidak ada di Indonesia ini yang tidak mengenal buku iqro’. Buku ini sangat populer diseluruh anak Indonesia yang ingin belajar membaca al-Qur’an.

Sifat-Sifat Seorang Wali Allah

  Allah telah mengabarkan kepada kita tentang ciri utama wali adalah orang yang tenang hatinya dan tidak pernah bersedih. Tidak pernah bersedih artinya setiap kesedihan yang dia dapatkan dalam hidupnya akan diselesaikan dengan kesabaran yang telah ada pada jiwanya. Faktor utama yang membuat para wali bisa mendapat ketenangan hati adalah karena ia menambatkan segala urusan hidupnya kepada Allah saja. Allah berfirman:

Ghazwah Usairoh

Letak Geografis Usairoh adalah secara bahasa adalah isim tasghir dari al-‘asyroh yaitu pohon, usairoh juga dikatakan dzul usairoh atau dzul ‘asroh . Az-Zuhri berkata usairoh adalah tempat yang memiliki tempat yang keras yang dinisbatkan kepada pohon yang terletak di daerah tersebut. Al-asiroh adalah nama pohon yang paling besar yang terletak di daerah tersebut. pohon tersebut memiliki getah yang manis yang dinamakan dengan gula al-usyar . Daerah tersebut terletak pada titik yanbu’ terletak diantara makkah dan madinah. Abu Zaid berkata: al-Usairoh adalah benteng kecil terletak diantara yanbu’ dan dzul maarwah . Kurma banyak tumbuh di daerah tersebut di banding daerah hijaz yang lain, kecuali daerah as-Shaihani yang terletak di khaibar juga al-Birni dan al-Ajuz yang terletak di madinah Al-Asma’I berkata: daerah tersebut adalah lemabah yang luas berdekatan dengsn qotn yang menjorok menuju dzul ‘usairoh yang disana di tumbuhi pohon kurma dan terdapat aliran air mili...

Ashabul A’rof dan Akhir Perjalanan Mereka

Siapa itu ashabul a’rof ? Bagaiman nasib akhir kehidupan ashabul a’rof ? Apakah a’rof adalah tempat akhir selain surga dan neraka? Tulisan ini insya Allah akan menjelaskan pertanyaan-pertanyaan tersebut. PENGERTIAN ASHABUL A’ROF Di akhirat kelak ada tempat selain dari surga dan neraka bernama ‘ al-A’rof ’. Secara definitif prespektif etimologi dari bahasa arab yang artinya adalah ‘tempat tinggi’. Secara istilah artinya adalah tempat yang tinggi berada diantara surga dan neraka, dimana orang yang berada di situ bisa melihat penduduk surga dan neraka. Orang-orang yang berada di tempat ini adalah orang-orang yang pahala kebaikannya dan dosa keburukannya memiliki berat yang sama. Kemudian orang yang berada ditempat ini akan dimasukkan kedalam surga bukan di neraka. Di antara kriteria ashabul a’rof adalah orang-orang yang keluar berjihad di jalan Allah tanpa izin orang tua. Kemudian mereka ini terbebas dari neraka karena mereka terbunuh di jalan Allah. Dan mereka tertahan untuk...

HUKUM MEROKOK DAN JUAL BELI ROKOK

Sebelum menjelaskan hukum jual-beli rokok, kita harus mengetahui asal rokok sendiri. Berdasarkan hasil penelitian kedokteran modern yang menyatakan bahwa merokok dapat menyebabkan berbagai tipe penyakit kangker, penyebab penyakit pernafasan, penyakit jantung, penyakit pencernaan, efek buruk bagi kelahiran, juga merusak system reproduksi, pendeknya merusak seluruh sistem seluruh tubuh. Padahal, Allah telah mengharamkan seseorang yang membinasakan dirinya, dengan berbagai pertimbangan karena sebab-sebab di atas maka para ulama memiliki berbagai pendapat Pendapat pertama: sebagian ulama’ berpendapat bahwa merokok hukumnya boleh. sebagai mana firman Allah:   “Dia-lah Allah yang telah menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu.” (Al-Baqarah: 29). Ayat di atas menjelaskan bahwa segala sesuatu yang diciptakan Allah diatas permukaan bumi ini halal untuk manusia termasuk tembakau yang digunakan untuk bahan baku rokok. Tanggapan: dalil ini tidak kuat, sebab, yang dihala...

BERBICARA TENTANG KEBAHAGIAAN

Berbicara tentang kebahagiaan, semua orang pasti ingin bahagia. Kebahagian yang hakiki bukan ilusi. Sebab hidup ini bukan khayalan belaka tapi hidup ini adalah nyata adanya. Maka ketentuannya kita ingin kebahagian itu hidup di dalamnya. Kapan saja, di mana saja Masalah kebahagiaan tidak dapat di monopoli. Ia bukan masalah apa dan siapa?. Tapi ia adalah perasaan yang di miliki setiap orang yang bisa merasakannya. Kemudian bagai mana kita mengolah perasaan kita. Segala sesuatu di dunia ini hanyalah samar-samar. Bayangan semu, biasan cahaya abu-abu. Dan tentunya dunia hanyalah menipu. Semuanya hanya sementara. Tidak ada kekekalan di dalamnya. Yang muda akan tua. Harta benda akan di tinggalkan. Sebutlah namanya Suhaidi seorang remaja umurnya belasan tahun. Seumur hidupnya tidak pernah memegang buah anggur atau apel. Apalagi memakannya. Dia hanya tahu gambarnya yang ia dapatkan dari tivi-tivi, buku pelajaran dan majalah atau Koran yang pernah dia pegang. Tapi Suhaidi tidak pernah...

Istilah Istilah Khusus Yang Ada Dalam Madzhab Fiqih Imam Syafi’i

Dalam fiqh Imam al-Syafi’i ada istilah-istilah yang khas. Istilah ini tidak dipakai dalam fiqh madzhab yang lain. sehingga ketika kita sedang membaca atau mempelajari fiqih madzhab Imam al-Syafi’i besar kemungkinan akan sering menemukan istilah-istilah tersebut. Istilah ini tidak bisa dimaknai secara bahasa saja. Akan tetapi istilah ini memiliki makna yang memang hanya dikenal di kalangan madzhab Imam al-Syafi’i. Sehingga sangat dianjurkan untuk mempelajarinya sebelum menelaah lebih dalam lagi fiqih Imam al-Syafi’i Mengetahui istilah-istilah dalam fiqih madzhab Imam al-Syaf’i sangat penting. Tanpa mengerti istilah ini anda mungkin akan dibuat kebingunan. Kalaulah anda tidak hafal, setidaknya anda bisa memahami istilah khusus ini. Tujuannya agar anda tidak salah mengartikan fiqh Imam syafi’i, dan selain itu juga bertujuan memudahkan anda ketika nanti mempelajarinya. Berikut ini adalah istilah-istilah yang digunakan dalam fiqh syafi’i yang dinukil dari kitab muqaddimah al-Minhaj ka...