Ibadah kurban disyariatkan dalam sebagian ayat al-Qur’an, al-Sunnah nabawiyah dan ijma’ ulama sepanjang masa. Adapun dalilnya adalah sebagai berikut:
1. Dalil al-Qur’an:
Allah ta’ala berfirman,
فَصَلِّ لِرَبِّكَ
وَٱنۡحَرۡ
“Maka laksanakanlah sholat karena Tuhanmu, dan
berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah).” (Qs. al-Kautsar [108]: 3)
Qatadah, Atha’ dan Ikrimah mengatakan tentang
tafsir dari ayat ini, bahwa shalat yang dimaksud adalah shalat idul adha.
Adapun nahr yang dimaksud adalah penyembelihan hewan udhiyyah.[1]
Dan firman Allah yang lain,
وَٱلۡبُدۡنَ
جَعَلۡنَٰهَا لَكُم مِّن شَعَٰٓئِرِ ٱللَّهِ لَكُمۡ
“Dan
telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi´ar Allah” (Qs. al-Hajj [22]: 36)
2. Dalil
al-Sunnah:
Tersebar dalam beberapa hadits, di antaranya
hadits riwayat Anas bin Malik ra. yang berbunyi,
ضحى النبي بكبسين
أملحين أقرنين ذبحهما بيده وسمى وكبر ووضع رجليه على صفاحهما
“Rasulullah saw. menyembelih dua ekor
kambing gibas yang bertanduk, beliah menyembelihnya dengan kedua tangannya
sendiri, seraya menyebut nama Allah dan mengucap takbir. Beliau juga meletakkan
kaki beliau di atas pangkal leher kambingnya (Hr. Bukhari dan Muslim)
Pada hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Umar
ra.,
أقام رسول الله صلى
الله عليه وسلم بالمدينة عشر سنين يضحي
“Rasulullah tinggal di Madinah selama 10
tahun dan setiap tahun selalu berkurban” (Hr. Tirmidzi, beliau mengatakan hadits ini
hasan)
Pada hadits yang diriwayatkan Aisyah ra.,
أن النبي صلى الله عليه
وسلم أمر بكبس أقرن يطأ في سواد ويبرك في سواد وينظر في سواد، فأتي به ليضحى به
فقال لها: (يا عائشة، هلمى المدية)، ثم قال: (اشحذيها بحجر) ففعلت، ثم أخذها وأخذ
الكبش فأضجعه ثم ذبحه، ثم قال: (بسم الله، اللهم تقبل من محمد وآل محمد ومن أمة
محمد) ثم ضحى به
“Bahwa Nabi saw. menyuruh mengambilkan
kambing yang bertanduk, hitam kakinya, hitam perutnya, dan hitam di sekeliling
matanya. Kemudian kambing itu didatangkan kepadanya untuk disembelih. Lalu
beliau saw. bersabda: ‘wahai Aisyah, ambilkan pisau’. Dan bersabda lagi:
‘asahlah pisau itu di atas batu’, kemudian Aisyah melaksanakannya. Kemudian
beliau mengambil pisau dan kambing tersebut. Beliau membaca ‘Bismillah
Allahumma taqabbal min Muhammadi wa ali Muhammadin wa min ummati Muhammadin
(dengan nama Allah, ya Allah terimalah kurban ini dari Muhammad, keluarga
Muhammad dan umat Muhammad)’. Kemudian beliau menyembelihnya. (Hr.
Muslim)
Pada hadits lain yang diriwayatkan oleh Abu
Hurairah ra.,
من كان له سعة ولم يضح
فلا يقربن مصلانا
“Barang siapa yang memiliki kesanggupan
tapi tidak menyembelih udhiyyah maka jangan sekali-kali mendekati tempat shalat
kami” (Hr.
Ahmad, Ibnu Majah dan al-Hakim menshahihkannya)
hadits yang diriwayatkan Aisyah ra. yaitu
sabda Rasulullah saw.,
ما عمل ابن آدم يوم
النحر عملا أحب إلى الله تعالى من إراقة الدم، إنها لتأتي يوم القيامة بقرونها
وأظلافها وأشعارها وإن الدم ليقع من الله عز وجل بمكان قبل أن يقع على الأرض،
فطيبوا بها نفسا.
“Tidak ada satu amalanpun yang lebih dicintai
oleh Allah pada hari idul adha dibanding amalan menumpahkan darah (hewan).
Sesungguhnya hewan yang telah dikurbankan itu kelak akan datang pada hari
kiamat dengan diiringi tanduk, kuku dan bulu-bulunya. Sesungguhnya darah hewan
tersebut telah diletakkan di tempat yang khusus sebelum darah itu mengalir ke
permukaan tanah. Oleh karena itu motivasilah diri kalian untuk berkurban” (Hr. Ibnu Majah, al-Hakim dan
Tirmidzi)[2]
Hadits yang diriwayatkan oleh al-Barra’ ra.,
إن أول ما نبدأ به في
يومنا هذا أن نصلي، ثم نرجع فننحر، من فعله فقد أصاب سنتنا، ومن ذبح قبل فإنما هو
لحم قدمه لأهله، ليس من النسك في شيء
“Sesungguhnya yang pertama kali kita
lakukan pada hari ini (idul adha) adalah melaksanakan shalat (idul adha),
kemudian kembali pulang dan menyembelih hewan kurban. Barang siapa yang
melakukan hal ini dia telah bertindak sesuai dengan sunnah kita. Barang siapa
menyembelih hewan kurbannya sebelum sholat ied, maka sembelihan itu hanya
berupa daging yang diberikan kepada keluarganya tanpa ada kaitannya dengan
ibadah kurban sedikitpun”. (Hr. Bukhari dan Muslim)
3. Dalil
Ijma’:
Para Ulama dan kaum muslimin telah bersepakat
tentang disyariatkannya kurban ini, tanpa ada perselisihan di antara mereka
tentang pensyariatannya.
Comments