Skip to main content

Khutbah Jumat | Wafatnya Ulama Adalah Kebocoran Islam

Kematian ulama hari ini sedang banyak melanda kaum muslimin di manapun. Hingga sebagian kalangan mengatakan tahun ini sebagai ammul huzni (tahun kesedihan) bagi kaum muslimin. Maka khutbah ini berbicara tentang wafatnya para ulama merupakan kesedihan yang mendalam bagi kaum muslimin.

KHUTBAH PERTAMA:

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته...

إِنّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ، وَ نَسْتَعِينُهُ، وَ نَسْتَغْفِرُهُ، وَ نَعُوذُ بِالِله مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا، وَ سَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلّ لَهُ، وَ مَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَا الله، وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَ أَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُولهُ، أشهد أن لا إله إلا الله، وأشهد أن محمدا رسول الله

 قَالَ تَعَالَى: (يَا أَيّهَا الّذِينَ آمَنُوا اتّقُوا الله حَقّ تُقَاتِهِ وَ لَا تَمُوتُنّ إِلاّ وَ أَنْتُمْ مُسْلِمُون(

وَ قَلَ: يَا أَيّهَا الّذِينَ آمَنُوا اتّقُوا الله وَ قُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يّصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَ يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَ مَنْ يّطِعِ الله وَ رَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا(

وقال رسول الله صلى الله عليه و سلم : اتق الله حيثما كنت و اتبع السيئات الحسية تمحوها و خالق الناس بخلق حسن أَمّا بَعْدُ: فَإِنّ أَحْسَنَ الْكَلَم كَلَمُ الله، وَ خَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشّرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَ كُلّ مُحْدَثاَتٍ بِدْعَةٌ، وَ كُلّ بِدْعَةٍ ضَلَلَةٌ، وَ كُلّ ضَلَلَةٍ فِى النّارِ

Dalam Khutbah ini kami selaku khotib mengajak jamaah sekalian untuk selalu bersyukur dengan mengucap alhamdulillah. Atas kenikmatan yang diberikan oleh Allah. Dan limpahan hidayah dan taufiqnya sehingga kita masih mau dan mampu menjalankan ibadah.

Selanjutnya saya mengajak jam’ah untuk selalu bersholawat kepada Nabi Muhammad shallallahu alaih wa sallam dengan selalu mengucapkan allahumma shalli ala sayyidina muhammad. Dan memperbanyak membacanya pada hari jum’at ini. Agar kelak kita semua mendapatkan syafa’at dan berkumpul di surga bersama-sama.

Saya sebagai khatib tidak lupa untuk selalu mengajak saya pribadi secara khusus dan secara umum untuk jamaah sekalian, untuk bertaqwa kepada Allah. Menjauhi larangan dan menjalankan perintah Allah. Semoga Allah berikan kekuatan kepada kita untuk mentaati segala syariat yang dianugrahkan kepada kita.

 

Jamaah shlolat jumat tamu undangan Allah subhanahu wa ta’ala...

Al-Imam Hasan al-Bashri pernah mengatakan:

موت العالم ثلمة في الإسلام لا يسدها شيء ما اختلف الليل والنهار

“Kematian seorang ulama adalah kebocoran dalam Islam, yang itu tidak bisa ditambal meskipun dengan berlalu siang dan malam”

Kaum muslimin yang dirahmati Allah, beberapa tahun ini banyak sekali kejadian pilu yang datang beruntun. Secara cepat seakan langit-langit mencabut bintang-bintangnya. Bumi mengambil barakahnya. Ulama meninggalkan kita karena ajal yang memang sudah tiba. Diantaranya adalah meninggalnya Muhammad Adnan Al-Afyouni dari Damaskus, Kyai Maimun Zubair Rembang, kemudian Syeikh Ali Jaber, Habib Ja'far Al-Kaff, K.H. Najib Abdul Qadir dan masih banyak lagi ulama-ulama ummat meniggalkan dunia ini.

Semoga Allah merahmati mereka semua dan memasukkannya ke dalam Surga bersama baginda Rasulullah tercinta.

Meninggalnya ulama berarti hilanglah sebuah ilmu. Ilmu yang kita jadikan pedoman dalam hidup. Ilmu yang menjadi cerminan perilaku ulama menjadi hilang. Hal ini karena Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, sebagaiman yang telah diriwayatkan dalam kitab shahihain.

إن الله لا يقبض العلم انتزاعًا ينتزعه من صدور العباد، ولكن يقبض العلم بقبض العلماء

“Sesungguhnya Allah tidak mencabut sebuah ilmu secara langsung dengan menghilangkannya dari dada hamba-hambanya, akan tetapi mencabutnya dengan mewafatkan para ulama”

 

Jamaah jum’at yang dirahmati Allah....

Meninggalnya ulama adalah salah satu tanda-tanda dekatnya hari kiyamat. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabada, sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari.

لا تقوم الساعة حتى يقبض العلم وتظهر الفتن

“Kiyamat tidak akan pernah terjadi sebelum tercabutnya ilmu dan merajalelanya fitnah-fitnah”

Padahal tidak lah ilmu tercabut kecuali dengan meninggalnya para Ulama.

Sungguh benar apa yang dikatakan oleh al-Imam al-Hasan al-Bashri,

موت العالم ثلمة في الإسلام لا يسدها شيء ما اختلف الليل والنهار

“Kematian ulama adalah kebocoran Islam, yang itu tidak bisa ditambal dengan berlalunya siang dan malam”

Seorang Umar bin Khattab radhiyallahu anhu sahabat yang faqih, sahabat yang sangat mendalam pemahaman agamanya mengatakan,

موت ألف عابد أهون من موت عالم بصير بحلال الله وحرامه

“Kematian seribu ahli ibadah itu lebih ringan dari pada kematian seorang ulama yang mengerti tentang halal dan haram”

 

Tahukah kenapa begitu jama’ah yang dirahmati Allah?

Karena seorang ahli ibadah mengabdi hanya untuk dirinya sendiri, sedangkan seorang ulama mengabdi untu umat dan masyarakat luas dengan ilmu yang dimiliki. Maka dari itu sudah seharusnya masyarakat kita bersedih dengan kematian ulama. Kita harus berduka dengan wafatnya ulama. Bahkan termasuk penduduk bumi seharusnya bersedih. Karena Allah berfirman,

أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّا نَأْتِي الأَرْضَ نَنْقُصُهَا مِنْ أَطْرَافِهَا

“Dan apakah mereka tidak melihat bahwa kami mendatangi daerah-daerah (orang yang ingkar kepada Allah), lalu kami kurangi (daerah-daerah) itu (sedikit demi sedikit) dari tepi-tepinya?”

Abdullah Ibnu Abbas radhiyallahu anhu menjelaskan tafsirnya,

“Ayat ini berkaitan dengan  hancurnya dunia itu dengan menginggalnya orang-orang alim dan pelaku-pelaku kebaikan di antara mereka”

Hadirin yang dirahmati Allah, Sungguh benar..

موت العالم ثلمة في الإسلام لا يسدها شيء

“Kematian ulama adalah kebocoran dalam islam yang tidak bisa ditambal dengan apapun”

Dan kematian ulama tidak bisa disamakan dengan kematian siapapun, kenapa? Karena jarak antara mereka dengan Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wa sallam memiliki nasab yang sangat baik. Tidak ada nasab yang lebih baik dari pada nasab ulama. Dalam shahih bukhari diriwayatkan. Rasulullah bersabda,

العلماء هم ورثة الأنبياء

“Para ulama adalah ahli warisnya para nabi”

Ya para ulama adalah ahli waris Nabi. Hal ini dipersaksikan langsung oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sendiri. Sehingga kalau di antara mereka ada yang meninggal, maka sebenarnya ada yang meninggal dari salah satu ahli waris Rasulullah. Makanya, hidupnya ulama tidak ada apa-apanya dibanding dengan harta benda dunia seluruhnya. Dan kematian ulama tidak bisa dibayar dengan apa yang ada dibumi seluruhnya. Makanya dalam sebuah kisah, ketika Umar bin Khattab meninggal. Seorang Sa’id bin Zaid menangisinya sambil mengatakan,

على الإسلام أبكي

“aku menangisi Islam”

Artinya meniggalnya Umar adalah kebocoran Islam yang tidak akan pernah bisa ditambal sampai hari kiyamat kelak.

 

Jamaah yang dirahmati Allah.. sekali lagi..

موت العالم ثلمة في الإسلام لا يسدها شيء

“Kematian ulama adalah bocornya Islam, yang itu tidak bisa ditambal dengan apapun”

Kenapa kematian ulama begitu mulia? Karena Allah sendiri yang telah memuji mereka dalam al-Qur’an. Ulama menjadi saksi ke-esaan Allah. Dan disandingkan dengan para malaikat yang mulia

شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لا إِلَهَ إِلاَّ هُوَ وَالْمَلائِكَةُ وَأُوْلُوا الْعِلْمِ قَائِماً بِالْقِسْطِ لا إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

“Allah menyatakan bahwa tidak ada tuhan selain Dia; (demikian pula) para malaikat dan orang-orang berilmu yang menegakkan keadilan, tidak ada tuhan selain Dia, yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.” (QS. Ali-Imran: 18)

Imam al-Qurthubi rahimahullah mengatakan,

لو كان أحد أشرف من العلماء لقرنهم الله باسمه واسم ملائكته

“Kalaulah ada yang lebih mulia dari ulama tentu Allah akan sandingkan dengan nama-Nya dan nama Malaikat”

Allah telah memuliakan kedudukan para ulama di dunia dan Akhirat. Allah berfirman,

يرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ

“Niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang berilmu di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.” (QS. al-Mujadalah: 11)

Para pakar tafsir menjelaskan tentang (درجات) adalah semua derajat kedudukan di dunia maupun di akhirat.

 

Jama’ah sholat jum’at rahimakumullah.

موت العالم ثلمة في الإسلام لا يسدها شيء

“Kematian ulama adalah kebocoran dalam islam yang tidak bisa ditambal dengan apapun”

Kenapa harus kematian ulama? Karena Nabi kita shallallahu alaihi wa sallam memuliakan keberadaan mereka. Hadits Abu Umamah radhiyallahu anhu mengatakan, “Pernah suatu ketika Rasulullah menceritakan tentang dua orang laki-laki. Satunya adalah ahli ibadah sedang yang satu lagi ahli ilmu atau Ulama. Kemudian Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

فَضْلُ العَالِمِ عَلَى العَابِدِ كَفَضْلِي عَلَى أدْنَاكُمْ

“Keutamaan seorang ulama di atas ahli ibadah itu seperti keutamaanku (rasulullah) dengan orang yang paling rendahan di mata kalian”

Kemudian Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengatakan sebuah kalimat yang sangat jujur. Tidak ada kebohongan sedikitpun di dalam nya. Ini tidak diberikan kepada orang yang punya banyak harta. Juga tidak untuk orang yang terhormat di kalangan masyarakat. Tetapi hanya diberikan kepada ulama. Tidak untuk yang lain. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

إنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ وَأهْلَ السَّماوَاتِ وَالأَرْضِ حَتَّى النَّمْلَةَ في جُحْرِهَا وَحَتَّى الحُوتَ لَيُصَلُّونَ عَلَى مُعَلِّمِي النَّاسِ الخَيْرَ

“Sesungguhnya Allah dan para malaikatnya, bahkan sampai semut-semut yang ada di dalam lubang-lubang mereka, dan bahkan ikan-ikan paus yang ada di dasar lautan, mereka selalu mendoakan kebaikan untuk orang-orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia.”

Suatu hari seorang Amirul Mukminin Harun ar-Rasyid rahimahullah pernah bertanya kepada Yahya bin Aktsam. “Siapakah orang yang paling memiliki kedudukan paling mulia”?

Yahya bin Aktsam menjawab, “Tidak ada selain engkau wahai amirul mukminin yang lebih tinggi kedudukannya.”

Kemudian Harun ar-Rasyid Amirul Mukminin rahimahullah yang setiap tahun selalu haji dan berangkat ke medan perang secara bergiliran menjawab.

“Tapi, ada orang yang kedudukannya lebih tinggi dari saya yaitu seorang yang mengajar di sebuah halaqah dan mengatakan, ‘qalallah wa qala rasulullah’ (al-Qur’an dan Sunnah) karena namanya selalu berdekatan dengan Rasulullah”

Inilah yang dikatakan oleh Harun al- Rasyid rahimahullah tentang kemuliaan ulama dan kedudukannya yang tinggi. Beliau mengingnkan agar supa orang-orang tahu, sadar dan faham; tentang kematian ulama hakikatnya adalah kebocoran Islam yang tidak bisa ditambal dengan apapun.

Dan betapa seharusnya semua orang bersedih. Segala penduduk langit dan bumi berduka dengan meninggalnya ulama. Karena ulama adalah pengembang risalah dakwah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Pembawa amanah Rasulullah.  Bukankah Rasulullah bersabda,

العلماء هم ورثة الأنبياء، إنّ الأنبياء لم يورثوا دينارًا ولا درهمًا، وإنما ورثوا العلم

“Ulama ada pewaris para nabi. Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, akan tetapi mereka mewarisi ilmu”

Para ulama menghabiskan umur mereka untuk ilmu. Mereka wakafkan dirinya untuk Allah dan rasul-Nya. Mewakafkan diri mereka untuk keberlangsungan tegaknya dakwah Allah ta’ala tetap tegak. Sehingga pantas untuk diberikan oleh Allah kemuliaan. Mereka meninggal dalam keadaan menegakkan syariat Allah. Maka pantas untuk mereka mendapat surga-Nya.

Seorang Yahya bin Ja’far ketika Imam Bukhari meninggal dunia mengatakan, “Kalau seandainya aku bisa menambah umur Muhammad bin Ismail (imam Bukhori) dengan mengurangi umurku, tentu aku lakukan. Karena kalau aku mati, itu hanya kematian seorang biasa. Tapi kalau meniggalnya beliau itu berarti hilanglah sebuah ilmu”

 

Hamba-hamba Allah yang mulia...

Allah berfirman, dengan redaksi ayatnya seolah ingin bertanya.

قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لا يَعْلَمُونَ

“Apakah sama orang yang mengetahui dan tidak mengetahui?” (QS. az-Zumar: 9)

Tidak, tidak sama. Baik kehidupan mereka atau meninggalnya mereka. Tidak juga tempat kebangkitannya kelak dan pahala mereka. Di sisi Allah mereka jauh lebih mulia.

 

Kaum muslimin yang dirahmati Allah...

Menjadi kewajiban kita untuk menghormati ulama yang diberikan petunjuk. Ulama-ulama yang lurus dan ikhlas. Karena menghormati ulama adalah bagian dari Aqidah seorang muslim. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

ليس من أمتي من لم يجل كبيرنا، ويرحم صغيرنا، ويعرف لعالمنا حقه

“Tidak termasuk golongan ummatku, orang yang tidak menghormati orang yang lebih besar atau tidak menyayangi orang yang lebih kecil. Atau tidak memberikan hak kepada ulama kami.”

Dalam sebuah kisah diceritakan bahwa Zaid bin Tsabit radhiyallahu anhu mengendarai keledai. Kemudian tiba-tiba Abdullah bin Abbas datang dan menggandeng talinya. Tentu Zaid bin Tsabit merasa sungkan dan mengatakan mengatakan, “Tidak perlu begitu wahai paman Rasulullah”

Ibnu Abbas menjawab, “Beginilah kami diperintahkan untuk menghormati ulama kami”

 

 Maka Jama’ah yang dirahmati Allah...

Termasuk dari bagian sunnah rasulullah adalah memuliakan ulama. Jangan seperti orang-orang munafik yang mereka tidak menghormati ulama. Ibnu Abbas radhiyallahu anhu mengatakan, “Barang siapa yang menyakiti Ulama maka sebenarnya dia telah menyakiti Rasulullah. Dan barang siapa yang menyakiti Rasulullah, berarti dia telah menyakiti Allah.”

Maka cintai dan cintai ulama yang telah menolong, meperjuangkan dan membela apa yang pernah diperjuangkan oleh Rasulullah. Diantara cara mencintainya adalah menyebarkan ilmu yang telah mereka tulis. Mengkaji karya-karya mereka. Dan bersungguh-sungguh untuk menyempurnakan jasa yang telah mereka perbuat. Menghadiri majlis-majlis ilmu yang mereka buka. Dan bersungguh-sungguh menjadi penerus mereka.

 

Ibnu Abbas ketika ditunjukkan kuburan Zaid bin Tsabit radhiyallahu anhu bertutur, “Siapa yang ingin melihat bagaiaman ilmu itu hilang, maka seperti inilah ilmu itu hilang”

اللهم اجعل أعمالنا صالحة، واجعلها لوجهك خالصة، ولا تجعل لأحد فيها شيئًا، يا رب العالمين

“Ya Allah jadikan amalan-malan kami layak untuk diterima. Dan jadikanlah hanya untuk mengharap ridho-Mu. Dan jangan jadikan amalan itu untuk selain-Mu. Ya rabbal alamiin.

 

KHUTBAH KEDUA:

الحمد لله وحده والصلاة والسلام على من لا نيي بعده، أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن سيدنا محمد رسول الله،

اللهم صل علي سيدنا محمد وعلى أله وصحبه أجمعين.

أما بعد

قَالَ تَعَالَى: (يَا أَيّهَا الّذِينَ آمَنُوا اتّقُوا الله حَقّ تُقَاتِهِ وَ لَا تَمُوتُنّ إِلاّ وَ أَنْتُمْ مُسْلِمُون(

وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: اتق الله حيث ما كنت وأتبع السيئة الحسنة تمحوها وخالق النسا بخلق حسن

 

Jamaah jumat yang dirahmati Allah...

Pada khutbah kedua ini mari kita berdoa kepada Allah..

اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات إنك سميع قريب مجيب الدعوات...

اللهم لا تزغ قلوبنا بعد إذ هديتنا وهب لنا من لدنك رحمة إنك سميع الدعاء....

ربنا ظلمنا أنفسنا وإن لم تغفرلنا وترحمنا لنكوننا من الخاسرين...

ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار...

سبحان ربك رب العزة عنما يصفون وسلام على المرسلين والحمد لله رب العالمين...

عباد الله، إن الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذي القربى وينهى عن الفخشاء والمنكر والبغي يعضكم لعلكم تذكرون، فاذكر الله يذكركم واشكرواه على نعمكم ولذكر الله أكبر والله يعلم ما تصنعون...

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته...

Ponorogo, 15 Agustus 2019



Comments

Popular posts from this blog

ACUAN TARGET HAFALAN AL-QUR’AN PER BARIS, PER BULAN SAMPAI HAFIZH 30 JUZ

Apakah anda ingin menghafal al-Qu’an? Jika memang iya, ini adalah target waktu hafalan al-Qur’an yang bisa anda pilih dengan kondisi dan kemampuan anda masing-masing. Anda bisa menimbang antara target dan kemampuan. Dengan memiliki target ini anda bisa mengukur kapan anda bisa selesai menghafal al-Qur’an. Menghafal al-Qur’an adalah program seumur hidup. Jika anda tidak memiliki target, sebaik apapun kemampuan, anda tidak akan tercapai. Namun jika anda menghitungnya dengan tepat anda akan mendapatkannya. Meskipun dengan relatif waktu yang tidak cepat. Asalkan memiliki komitmen yang kuat. Berikut adalah acuan hafalan yang anda dapatkan jika anda menghafal al-Qur’an perbaris. Acuan al-Qur’an yang digunakan dalam tulisan ini adalah mushaf utsmani yang 1 halamannya berjumlah 15 baris. 1 juz berjumlah 20 halaman. Ø   Jika anda menghafal 1 baris sehari, maka anda akan hafal 1 juz dalam 10 bulan, dan hafal al-Qur’an dalam 24 tahun 4 bulan. Ø   Jika anda menghafal 2 baris se...

Usamah bin Zaid, Usia 18 Tahun Menjadi Komandan Militer

Sebelum Rasulullah wafat, beliau menunjuk Usamah bin Zaid untuk memimpin perang melawan pasukan romawi. Pasukan romawi adalah pasukan paling digdaya pada zaman itu. Penunjukan Usamah sempat mengganjal para sahabat Nabi  Shallallahu ‘Alaihi Wasallam . Karena bagaimana mungkin seorang pemuda berusia belasan tahun menjadi pemimpin pasukan. Terlalu belia, dalam pandangan para sahabat beliau masih terlalu miskin pengalaman. Padahal pada saat itu ada komandan Khalid bin Walid yang jika memimpin pertempuran, dengan taktiknya yang jitu tidak pernah kalah. Ada Umar bin Khaththab, atau Ali bin Abi Thalib. Di sisi lain kubu lawan adalah pasukan Romawi yang kekuatannya menggila besar luar biasa dengan jumlah yang sangat banyak. Personal pasukan mereka tangguh dan persenjataan mereka canggih. Dibandingkan dengan pasukan kaum muslimin yang berasal dari pedalaman arab yang hanya memiliki senjata ala kadarnya. Dalam peperangan yang berlangsung setelah kematian Nabi  Shallallahu ‘Alaihi ...

DAMPAK MENGERIKAN MAKANAN HARAM (khutbah Ust. Abdullah Manaf Amin)

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله ..... لا اله الا الله و الله أكبر... الله أكبر و لله الحمد إِنَّ اْلحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ ونستغفره  ونستهديه و نتوب اليه ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا من يهدى الله فلا مضل له ومن يضلله فلا هادي له, أشهد أن لاإله إلا الله وأشهد أن محمدا عبده ورسوله, اللهم صلى على محمد وعلى اله وصحبه ومن تبعهم بإحسان إلي يوم الدين أما بعد, قال تعالى فى القران الكريم, أعوذ بالله من الشيطان الرجيم... يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ (ال عمرن: 102) يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاء وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً (النساء: 1) ياأيها الذين امنوا اتقوا الله وقولوا قولا سديدا يصلح لكم أعمالكم ويغفر لكم ذنوبكم ومن يطع الله وؤسول...

Perbedaan Adat dan Urf dalam Disiplin Ilmu Ushul Fiqh

A.    Definisi Adat dan Urf Definisi adat: العادة ما استمرّ الناس عليه على حكم المعقول وعادوا اليه مرّة بعد أخرى Adat adalah suatu perbuatan atau perkataan yang terus menerus dilakukan oleh manusia lantaran dapat diterima akal dan secara kontinyu manusia mau mengulangnya.

TELAAH KITAB SUNAN IBNU MAJAH

A.       Penyusun kitab Sunan Ibnu Majah dan komentar para Ulama’ Penyusunnya adalah Abu Abdullah Muhammad bin Yazid bin Majah, Ar-Rabi’iy Al-Qozawainy atau masyhur dengan sebutan Ibnu Majah. Kitab beliu ini cukup bermanfaat, hanya saja kedudukannya di bawah lima kitab hadits terdahulu. Di dalam kitab ini pula terdapat hadits-hadits dho’if, dan sejumlah hadits shahih. Sebagai catatan bahwa apabila ahli hadits mengatakan, ”Hadits yang diriwayatkan atau yang dikeluarkan oleh As-Sittah” maka maksud dari ungkapan tersebut adalah hadits yang dicantumkan di dalam kitab Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud, jami’ At-Tirmidzi, Sunan An-Nasa’I, dan Sunan Ibnu Majah. B.       Kritik terhadap Kitab Sunan Ibnu Majah Sebagaimana diungkapkan oleh Muhammad Abu Syu’bah bahwa diantara ulama yang mengkritik Sunan Ibnu Majah adalah Al-Hafiz Abu faraj Ibnul Jauzi, beliau mengatakan bahwa  dalam kitab Sunan Ibnu Majah terdapat ti...

Dowload Buku Iqro’ 1-6 pdf

Siapa yang tidak kenal dengan buku iqro’? hampir tidak ada di Indonesia ini yang tidak mengenal buku iqro’. Buku ini sangat populer diseluruh anak Indonesia yang ingin belajar membaca al-Qur’an.

Khutbah Jum'at: Keutamaan Mencari Ilmu

Khutbah jumat ini berisikan tentang keutamaan menuntut ilmu, semangat kaum salaf dalam mencari ilmu dan bahaya kebodohan yang diakibatkan tidak memiliki ilmu.

Jual Paket Sirah Nabawiyah By Ust Budi Azhari dkk. SERI 1

Pembina : Ustd Budi Ashari, Lc, Ustd Ryan Bianda, Lc. MA Penyusun : Ustd M Khidir, Lc. MA, Ustd M Nur Iskandar, Lc, Ustd Alamsyah, Lc Penerbit : Rumah Kisah Semenjak Nabi Isa AS diangkat oleh Allah SWT, dunia diselimuti dengan kegelapan. Manusia mulai berpaling dari jalan yang lurus. Tidak sedikit dari mereka yang menyembah berhala dan berbuat kerusakan. Tapi ternyata masih ada sedikit orang-orang yang masih berjalan di jalan yang benar. Paket ini menceritakan dari Masa sebelum kenabian hingga pertemuan cinta sejati Nabi Muhammad ﷺ dengan Bunda Khadijah RA. Bagaimanakah kisahnya ? Yuk kita dengarkan bersama-sama. 📚 Paket terdiri dari 5 Episode yaitu: Episode 1 Masa Kegelapan | Dunia Tanpa Cahaya Islam Episode 2 Masa Kelahiran Nabi Muhammad ﷺ |Menakjubkan Masa Kecil Sang Utusan Allah Episode 3 Anak Yatim Yang Pantang Menyerah | Perjuangan Muhammad ﷺ di Masa Muda Episode 4 Muhammad ﷺ sang Pemberani | Keberanian Muhammad ﷺ dalam Membela Keadilan Episode 5 Cinta Muhammad ﷺ dan Khadijah RA...

Apakah Kekafiran Merupakan Takdir Yang Ditetapkan Allah?

  Kekafiran yang dilakukan oleh orang kafir adalah pilihan orang tersebut dan ketetapan Allah dalam waktu bersamaan. Hal ini bisa dijelaskan bahwa kufur dan iman itu perbuatan yang sifatnya pilihan bagi semua manusia. Selain itu juga kehendak yang telah ditetapkan oleh Allah bahwa pilihan-pilihan tersebut akan berkonsekuensi hukuman dan pahala. Tidak ada manusia yang merasa ditekan atau dipaksa untuk memilih hal tersebut.

KAJIAN HADITS ‘KULLU QORDHIN JARRO NAF’AN FAHUWA RIBA’ DALAM PANDANGAN MUHADDITSIN DAN FUQAHA’

Oleh: Amri Yasir Mustaqim [1] Hadits كل قرض جر نفعا فهو ربا dikategorikan oleh muhadditsin sebagai hadits yang marfu’, mauquf dan juga maqtu’. Penjelasannya adalah sebagai berikut: