Pembahasan Khutbah ini adalah khutbah tentang bala bencana. Tujuannya adalah agar para pendengar menjadi sabar dengan bencana yang ada. Sehingga menjalani bencana dengan sabar dan berbuah manis sebagai kenikmatan di akhirat kelak.
Khutbah Pertama
الحمد
لله رب العالمين، والصلاة و السلام على رسوله الكريم وعلى آله وصحبه أجمعين، و
بعد:
قال
الله تعالى : يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ
اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ
مُّسْلِمُوْنَ
و قال رسول الله صلى الله عليه و
سلم: اتق الله حيثما كنت وأتبع الحسنة تمحوها وخالق الناس بخلق حسن
أما بعد
Kaum muslimin yang dirahmati Allah...
Marilah kita bersyukur kepada Allah
yang telah memberikan nikmat kepada kita sehingga kita masih bisa menjalankan
kewajiban kita sebagai hamba-Nya dalam beribadah secara baik.
Selanjutnya shalawat dan salam semoga
tetap tercurah kepada baginda Rasulullah saw. nabi kita, para keluarganya dan
para sahabat serta siapapun yang mengikuti ajaran Rasulullah saw. hingga hari
akhir kelak.
Tak lupa khatib mewasiatkan untuk
selalu bertakwa. Yaitu dengan cara mengerjakan seluruh perintah dan meniggalkan
semua larangannya.
Kaum muslimin yang semoga selalu
mendapat rahmat Allah...
Bagi seorang muslim, nikmat hakiki
hanya ada di akhirat saja. Maka apa saja
yang ada di dunia ini hanya akan dianggap sebagai nikmat jika dapat
mengantarkan pada kenikmatan akhirat. Artinya jika kenikmatan hanya sebatas
duniawi saja dan tidak menyebabkan kita semakin dekat kepada Allah maka itu
adalah bala bencana dan bukan nikmat. Sehingga terkadang bala bencana di dunia
bisa menjadi sebuah nikmat yang agung jika seseorang tahu hakikat kenikmatan
sebenarnya. Begitu juga sebaliknya, kenikmatan di dunia terkadang juga bisa
berubah bala bencana yang besar jika seorang muslim tidak paham dengan hakikat
nikmat sebenarnya.
Seorang mukmin ketika melihat sebuah
bala bencana dengan pandangan melihat sebuah kenikmatan. Kenikmatan yang hanya
diberikan khusus bagi orang mukmin. Karena bala bencana bagi seorang mukmin
bisa berarti jalan pintas mendekatkan diri di sisi Allah. Karena setiap bala
bencana bisa menghapus dosa. Karena bala bencana akan menaikkan derajat di sisi
Allah ta’ala.
Hamba-hamba Allah rahimakumullah...
Sesungguhnya bala bencana akan
berubah menjadi kenikmatan bagi seorang mukmin jika dihadapi dengan sabar dan
mengharap pahala dari sisi Allah swt. dan memandang bala bencana adalah bentuk
cinta Allah swt. kepada hamba-Nya. Sehingga ketika Allah mencintai hambanya,
maka Allah akan turunkan bala bencana untuk hamba.
Bala bencana memilik manfaat yang
banyak bagi seorang hamba. Di antara manfaat bala’ yaitu akan meingkatkan
keimanannya. Keimanan hamba akan menigkat dengan adanya bala’ ketika dia
menghadapinya dengan sabar. Semakin kuat sabarnya maka semakin kuat imannya.
Semakin kuat imannya, maka semakin kuat cinta Allah kepada dia.
Ridha dengan ketetapan Allah atas
bala’ bisa menguatkan hubungan hamba dengan Allah. Sehingga kedidupannya hanya
berisi dengan kebahagiaan. Semua bala bencana baginya adalah wasilah
meningkatkan iman. Hal ini sebagaimana Rasulullah bersabda:
عَجَبًا
لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ
لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ
ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
“Kehidupan seorang mukmin sangat
menakjubkan!! Semua yang dia hadapi adalah kebaikan. Ketika dia mendapat
kesenangan dia bersyukur dan itu baik baginya. Ketika dia mendapat sial dia
bersabar dan itu baik baginya.” (Hr. Muslim 2999)
Hari ini banyak orang yang takut dengan
sebuah penyakit. Padahal penyakit adalah ujian dari Allah swt.. Sehingga jika
kita bersabar dan berharap pahala kepada Allah swt. maka akan berubah menjadi
kenikmatan yang besar. Karena penyakit akan menghapuskan dosa-dosa dia.
Rasulullah saw. bersabda:
مَا
يَزَال الْبَلاءُ بِالْمُؤْمِنِ وَالْمؤمِنَةِ في نَفْسِهِ وَولَدِهِ ومَالِهِ
حَتَّى يَلْقَى اللَّه تَعَالَى وَمَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ
“Akan selalu ada bala bencana yang menimpa
orang mukmin laki-laki dan perempuan pada dirinya, hartanya dan anaknya sampai
ia bertemu menghadap Allah dalam keadaan tidak memiliki dosa” (Hr. Tirmidzi 2399)
Dalam hadits lain Rasulullah
bersabda:
ما
يُصِيبُ المُسْلِمَ، مِن نَصَبٍ ولَا وصَبٍ، ولَا هَمٍّ ولَا حُزْنٍ ولَا أذًى
ولَا غَمٍّ، حتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا، إلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بهَا مِن
خَطَايَاهُ.
“Tidaklah seorang muslim tertimpa musibah,
penyakit, kesedihan, kegundahan atau gangguan bahkan meski hanya berupa duri
kecil yang menusuknya melainkan Allah akan mengampuni dosanya” (Hr. Bukhari 5641)
Kaum muslimin yang semoga Allah
sayangi....
Hari ini banyak manusia yang
ketakutan dengan ekonomi sulit. Ketakutan kehilangan mata pencaharian.
Ketakutan kalau tidak memiliki banyak harta atau miskin. Padahal tidak
diragukan, kalau semua peristiwa itu adalah bala ujian dari Allah. Orang yang
miskin, ketika dia bisa bersabar dan mengharap pahala dari sisi Allah, maka
sebenarnya dia sedang berada pada kondisi kenikmatan yang besar.
Sebenarnya miskin itu bukan aib,
bahkan miskin memiliki keutamaan. Di antara keutamaan orang miskin yang tidak dimiliki orang kaya adalah
bahwa orang miskin pada hari kiamat kelak akan lebih cepat hisabnya dibanding
dengan orang kaya. Dengan begitu orang miskin akan masuk surga lebih awal dari
orang kaya. Nabi saw. bersabda:
يدخُلُ
الفقراءُ الجنَّةَ قبلَ الأغنياءِ بخمسِمائةِ سنةٍ
“Orang miskin akan masuk ke dalam surga
lebih dahulu 500 tahun sebelum orang kaya” (Hr. Tirmidzi 2353)
Dalam hadits yang lain Rasulullah
juga bersabda
اطَّلَعْتُ
في الجنَّةِ فرأَيْتُ أكثَرَ أهلِها الفُقراءَ
“Aku diperlihatkan surga, maka yang aku
lihat kebanyakan penduduknya adalah orang miskin” (Hr. Ibnu Hibban 7455)
Sehingga khatib mengulangi sekali
lagi, bahwa musibah dan bala bencana akan bernilai sebagai nikmat ketika kita
menghadapi dengan sabar dan mengharap pahala dari Allah. Maka selama musibah
ini tidak menimpa agama kita, kita patut bersyukur dan memuji Allah.
Ada sebuah kisah, seseorang mengeluh
kepada sahabat Sahl ra. dengan mengatakan, “Ada pencuri masuk rumahku dan
mengambil barang-barangku yang berharga.” Maka Sahl ra. berkata, “Bersyukurlah
kepada Allah, kalau seandainya setan yang masuk ke dalam hatimu, kemudian dia
merusak keyakinan tauhidmu, bisa apa kamu?”
Selain itu seorang mukmin juga harus
memuji Allah karena tidaklah bala dan bencana yang menimpa kita lebih berat dan
lebih besar. Hal ini sebagaimana perkataan Umar bin Khattab ra. ia mengatakan:
ما
ابتليت ببلاء إلا كان الله تعالى علي فيه أربع نعم: إذ لم يكن في ديني، وإذ لم يكن
أعظم منه، و إذ لم أحرم الرضا به و إذ أرجوا الثواب عليه
“Tidaklah akau mendapat sebuah bala kecuali
Allah di balik bala memberi 4 kenikmatan. Kenikmatan bala yang tidak meimpa
agamaku, kenikmatan bala yang tidak menimpa lebih besa dari itu, kenikmatan
bala yang tidak menharamkan ridha Allah untukku dan kenikmatan pengharapan
pahala kepada-Nya.” [Imam Ghazali, Ihya’ Ulumuddin, 4/129]
Kaum muslimin rahimakumullah...
Bukan berarti bala bencana lebih baik
daripada keselamatan. Bahkan ketenangan dan keselamatan lebih utama dari bala
bencana. Bahkan Nabi saw. sendiri selalu meminta ketenangan dan keselamatan
hidup dalam do’anya. Hal ini sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari Abu
Sa’id al-Khudhri berkata:
لم
يَكن رسولُ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ يدعُ هؤلاءِ الكلماتِ حينَ يمسي
وحينَ يصبحُ اللَّهمَّ إنِّي أسألُكَ العافيةَ في الدُّنيا والآخرةِ اللَّهمَّ
إنِّي أسألُكَ العفوَ والعافيةَ في ديني ودنيايَ وأَهلي ومالي
“Rasulullah tidak pernah meninggalkan
do’a-do’a ini setiap pagi dan petang. Beliau selalu berdo’a, ‘Ya Allah Aku meminta ampunan dan keselamatan
di dunia dan di akhirat. Ya Allah aku meminta kepadamu keselamatan pada
agamaku, duniaku, keluarga dan hartaku” (Hr. Abu Dawud 5074)
Ibnu Abbas mengatakan bahwa
Rasulullah saw. berkata kepada pamannya Abbas, “Wahai pamanku, perbanyaklah
berdo’a dengan do’a keselamatan.”
Bala bencana itu pahalanya besar.
Akan tetapi keselamatan lebih dicintai oleh orang mukmin dikarenakan mereka
takut tidak bisa sabar dalam menghadapi bala bencana.
Demikian lah khutbah pada siang hari
ini.
وَالْعَصْرِ إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ إِلا الَّذِينَ آمَنُوا
وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Khutbah
Kedua
الحمد
لله حمدًا طيبًا كثيرًا مباركًا فيه كما يحب ربنا ويرضى، أحمده حمدًا يليق بجلاله
وعظمته، وأشكره شكرًا يوازي فضله ونعمته، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك
له، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله صلى الله وسلم وبارك عليه وعلى آله وأصحابه ومن
اهتدى بهداهم إلى يوم الدين.
Kaum muslimin yang dirahmati Allah…
Sebagai seorang hamba yang beriman, sepantasnya
kita selalu bersyukur kepada Allah atas semua nikmat yang telah diberikan
kepada kita.
Selain itu mari kita jalankan
ketaatan dengan menjauhi larangan dan menjalankan semua perintahnya. Sebagai
bentuk kerelaan kita menjadikan Allah sebagai tuhan, Muhammad sebagai Rasul dan
Syariat Islam sebagai Agama.
Semoga kita semua selalu menjadi
hamba-hamba Allah yang sabar dalam ketaatan dan meninggal dalam keadaan dicatat
di sisi Allah sebagai pelaku kebaikan.
Mari kita tutup khutbah kita pada
siang hari ini dengan berdo’a.
اللهم
إنا نشهدك ونشهد ملائكتك وجميع خلقك بأننا قد رضينا بك ربًّا، وبالإسلام دينًا،
وبمحمد -صلى الله عليه وسلم- رسولاً،
اللهم
فثبتنا على ذلك إلى أن نلقاك، اللهم إنا نعوذ بك أن نضل أو نُضل، أو نفتن أو
نُفتن،
ربنا
لا تزغ قلوبنا بعد إذ هديتنا وهب لنا من لدنك رحمة إنك أنت الوهاب،
فاتقوا
الله عباد الله، وصلوا وسلموا على من أمركم الله بالصلاة عليه فقال: ﴿ إِنَّ
اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا ﴾ ]الأحزاب: 56[
اللهم
صلي وسلم على عبدك ورسولك محمد، وعلى آله وصحبه، وارض اللهم عن البررت الأتقياء،
أبي بكر وعمر وعثمان وعلي، وعن جميع الصحابة والتابعين لهم بإحسان.
اللهم
أعز الإسلام والمسلمين، وأذل الشرك والمشركين، واحم حوزة الدين، واجعل هذا البلد
آمناً مطمئناً وسائر بلاد المسلمين يا رب العالمين.
اللهم
آمنا في أوطاننا وأصلح أئمتنا وولاة أمورنا، واجعل ولايتنا فيمن خافك واتقاك واتبع
رضاك يا رب العالمين
اللهم
وفق ولي أمرنا وأَعِنه على البِّر والتقوى، وسدِّده في أقواله وأعماله، وارزقه
البطانة الصالحة الناصحة،
اللهم
وفق جميع ولاة أُمور المسلمين للعمل بكتابك، واِتباع سنة نبيك -صلى الله عليه
وسلم-. اللهم إنا نسألك ألسنة ذاكرة صادقة، وقلوباً سليمة، وأخلاقاً مستقيمة
برحمتك يا أرحم الراحمين.
اللهم
إنا نسألك رضاك والجنة ونعوذ بك من سخطك والنار.
اللهم
اختم لنا بخاتمة السعادة، واجعلنا ممن كتبت لهم الحسنى وزيادة، يا كريم يا رحيم.
﴿
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا
عَذَابَ النَّارِ ﴾ ]البقرة: 201[
عباد
الله: إن الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذي القربى وينها عن الفحشاء والمنكر
والبغي يعضكم لعلكم تذكرون، فذكروا الله الجليل يذكركم، واشكروه على نعمه يزدكم،
ولذكر الله أكبر والله يعلم ما تصنعون.
Comments